Chapter 6

167 12 0
                                    

Setelah ini selesai mereka melakukan diskusi tentang pembagian kamar, meskipun sebelumnya tampak rusuh lagi tapi semuanya akhirnya menerima dengan susunan anak-anak perempuan mendapatkan kamar yang berada didepan dekat dengan pintu masuk sedangkan anak laki-laki mendapatkan tempat bagian belakang

Sebenarnya aku tahu alasan anak perempuan memilih depan karena mereka tidak mau mendapat kamar dekat kamar mandi yang agak lembab tetapi anak laki-laki mau menerimanya karena tidak ada pilihan. Mereka seperti dibawa masuk dan digiring hingga dipojokkan tanpa ada pilihan yang bisa mereka pilih

Anak perempuan seperti mengatakan

"Kami para wanita akan dikamar depan agar kalau ada apa-apa bisa terpantau dengan jelas oleh kamera,apa para lelaki keberatan?"

Ini terdengar pertanyaan sederhana dan ada dua jawaban ya atau tidak tetapi sebenarnya hanya ada satu jawaban yaitu tidak. Berfikir tentang lokasi bagian depan yang banyak bagian terekspose oleh kamera sehingga bila ada yang mencurigakan akan langsung mudah terrekam gambarnya dan berbeda dengan bagian belakang yang merupakan dekat dengan kamar mandi yang sangat sedikit kameranya

Jika para laki-laki menolak maka itu menandakan bahwa kita memiliki niat terselubung dan bisa dengan mudah masuk kebagian kamar perempuan yang ada dibelakang karena hanya ada sedikit kamera.

Jadi begitulah kami para lelaki harus menerimanya dengan lapang dada mendapat tempat gelap dan lembab. Selain itu setiap kamar akan dihuni oleh dua orang. Reynal dan Ashley yang merupakan orang-orang dengan fisik kuat akan mendapatkan kamar ditengah untuk membatasi kamar laki-laki dengan perempuan.

Semua pihak menyetujui pilihan itu karena Reynal dapat dipercaya sedangkan Ashley memiliki fisik kuat dan tidak akan berani melakukan hal aneh karena Reynal juga mengawasinya. Ngomong-ngomong soal kamar, karena cuman ada delapat laki-laki di kelas ini berarti cuman ada empat kamar untuk laki-laki.

Reynal dan Ashley sudah mendapat kamar ditengah yang merupakan kamar yang cukup nyaman, sedangkan aku mendapat kamar paling belakang yang gelap dan lembab karena kalah dalam taruhan mengambil nomor.

Teman sekamarku yang di kamar paling belakang adalah murid yang sering tidur dikelas atau bisa dikatakan orang yang duduk didepanku

Memasuki kamar paling belakang bersamanya aku mencoba berkenalan lagi

"Karena kita sekamar,sebaiknya kita kenalan"

Aku membuat alasan yang tepat

"Namaku alvin,kamu?"

Tidak menjawab pertanyaanku, dia langsung tidur di kasur berdebu sebelah kanan

Hei apa itu tidak masalah?

"Aku Jean Alvindo"

Dia mengatakannya pelan dan langsung terdengar suara orang tidur didalamnya

Yah setidaknya aku sudah tahu namanya, Kami pasti akan jadi teman akrab karena kita sama-sama tidak banyak ngomongnya

Di dalam kamar aku melihat ada dua kasur dibagian kiri dan kanan dimana diseberang sisi masing-masing kasur sudah ada meja untuk meletakkan peralatan yang dibutuhkan seperti jam ataupun alat tulis

Untuk pakaian, disini cuman ada satu almari didekat pintu. Tapi kurasa hal itu tidak akan terlalu dipakai karena aku hanya membawa seragam sekolah dan beberapa pakaian biasa yang kalau ditumpuk cuman menjadi satu kardu mie instan dan Jean kelihatannya sama denganku.

Setelah selesai dengan persiapanku, aku memutuskanuntuk membersihkan kamar beserta jean yang tertidur pulas

SMA ARK (The E Class)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang