Chapter 18

121 13 0
                                    

Baru-baru ini sekolah menjadi heboh khususnya untuk anak kelas 1. Ini merupakan pertama kalinya terjadi setelah hampir dua bulan kami disini. Kelas D telah melakukan tantangan terhadap kelas A dan Mereka Menerimanya.

Sejujurnya menurut kabar angin yang beredar, kelas D telah menantang tiap kelas satu persatu tetapi Kelas C, Kelas B menolak mereka mentah-mentar karena bagi mereka tidak ada untungnya menerimanya.

Tetapi ini berbeda dengan kelas A yang menerimanya, Mereka seolah menegaskan siapa penguasa dari kelas 1 Tahun ini dan melanjutkan tradisi yang biasanya terjadi pada masa sebelumnya yaitu kelas A merupakan kelas terbaik.

Pemimpin kelas 2 dan Kelas 3 Adalah dari kelas A, Setiap ada yang menantang mereka maka mereka akan dibuat pulang dengan tangan kosong dan memberikan apa yang mereka tawarkan.

Kelas A yang ada pada kelas 2 maupun 3 berdiri kokoh seperti pohon seribu tahun, tidak ada penyerangan terhadap mereka lagi lebih tepatnya tidak ada yang berani menyentuh mereka. Pada akhirnya peperangan antar kelas hanya terjadi antara kelas B kebawah.

Kali ini kelas A tahun pertama menerima tantangan kelas D dari tahun pertama untuk menjadikan mereka tumbal dan contoh untuk semua kelas dari kelas 1.

Pertarungan antar kelas A dan D telah dilakukan dan hasilnya adalah kelas A menang dan merampok semua poin kelas D yang mereka tawarkan.

Hal itu sudah diprediksi oleh semua pihak tetapi orang yang menyaksikan pertarungan antara kelas A dan kelas D menjadi saksi bahwa kualitas dari kelas A sekarang sama bagusnya dengan kakak kelas mereka dan akan meramalkan bahwa mereka akan memimpin untuk 3 tahun kedepan.

Setelah mengetahui kemampuan dari penghuni kelas A, Kelas kami menyadari sesuatu hal bahwa kami harus menandai mereka sebagai ekstensi yang tidak boleh disentuh dan tidak boleh melakukan kontak berbahaya apapun dengan mereka.

Sebenarnya tidak semua murid dari kelas A memiliki kemampuan yang hebat tetapi 10 orang diantara mereka atau lebih tepatnya setengah dari mereka memiliki kemampuan unik dimasing-masing bidangnya.

Dan sepuluh orang sisanya memiliki kemampuan standar tetapi memiliki kualitas dan kerjasama yang tinggi hingga membuat mereka terasa tidak ada bedanya dengan kesepuluh orang-orang hebat dari kelas A.

Ngomong-ngomong tentang pertarungan antar kelas, jenis pertarungannya beragam tergantung pihak sekolah yang menentukannya. Terkadang ada tentang kecerdasan otak dan terkadang juga tentang kemampuan fisik.

Kebetulan kemarin pertarungan yang dilakukan oleh kelas A dan kelas D adalah pertarungan strategi perang. Mereka bertarung diarena hutan yang sudah disediakan sekolah dan melakukan tembak-tembakan disana.

"Sylphine benar-benar cantik~"

David terus menggumamkan hal tersebut setelah melihatnya menghabisi banyak anggota kelas D sendirian, lebih tepatnya dia mengalahkan 5 orang pada awal permainan lalu mundur untuk keluar dari permainan karena dia merasa bosan.

"Kau lihat kemarin kelas D benar-benar dihabisi!"

Pembicaraan tentang pembantaian dalam peperangan itu dapat terdengar di kelas E. Mereka terlihat senang karena bisa menyaksikan kekalahan orang yang mereka benci.

Tapi tidak terlihat semua yang ada dikelas ini terlihat senang, contohnya Salsa yang hanya termenung semenjak pertarungan antara kelas D dan kelas A.

"Menurutmu apakah kita bisa mengalahkan kelas A?"

Salsa menanyakan sesuatu yang pasti sudah ada jawabannya

"Untuk sekarang mustahil"

Dia melebarkan matanya karena jawabanku

"Jadi maksudmu suatu saat nanti kita bisa mengalahkan mereka?"

"Bercanda hehehe...oke itu tidak lucu"

Dia sudah bersiap mengeluarkan senjata andalannya ditambah mata yang menatap dengan tajam

Sekarang dia termenung lagi...

"Sebelum mengalahkan kelas A, bukankah ada yang harus kita urus dulu?"

Aku mengatakannya, karena ini menentukan untuk kedepannya

"Maksudmu?"

"Mereka datang dan kita harus mengembalikan harga diri kita selama ini"

Aku mengatakannya dan melihat kearah keluar kelas, Salsa juga mengikuti arah pandanganku

"Uwah..Ini kelas apa kandang ayam? Kelas ini benar-benar cocok dengan kalian"

Itu adalah suara Alona dari kelas D yang berdiri didepan pintu kelas E sendirian

"Apa maksudmu kandang ayam? Dan kenapa kau datang kemari"

Bukankah kalian dulu juga mengatakan hal yang sama?

"Maaf aku salah mengatakannya, ini adalah tempat sampah!"

"Oya oya oya nona cantik dari kelas D datang sendiri, apa kamu perlu sumbangan dari kami setelah kalah telak dari kelas A?hahaha"

Itu lucu..David menirukan perkataan Alona yang pernah dia gunakan dulu.

Kerutan kesal terlihat diwajah Alona, Dia benar-benar berbakat untuk membuat orang kesal

"haha itu lucu,aku mau menawarkan sumbangan kepada kalian, aku kesini untuk menantang kelas ini"

"Oya apa aku tidak salah dengar? Kalian mau menantang kami?"

David masih menirukan suaranya

"Kami akan mempertaruhkan kantin kami dan kalian hanya akan mempertaruhkan poin kelas kalian, bukankah ini sumbangan yang bagus?"

Mendengar itu sempat terdiam begitu juga dengan kami.

Sebenarnya kami bukannya tidak tahu rencana Alona datang kemari untuk apa. Dia datang kemari mengincar poin kelas yang kami punya agar membuat mereka tetap berada pada peringkat 4 sementara.

Sebelumnya poin mereka sudah habis dan membuat mereka menempati posisi lima sehingga mereka akan mendapatkan uang bulanan sebanyak 500.000 sedangkan kami akan mendapatkan 1.000.000.

Dengan menolak tantangan ini maka kita akan mendapatkan untung bahkan tanpa berusaha sama sekali. Kita sudah mendapat peringkat 4 tanpa melakukan apapun dan itu merupakan hadiah dari kelas A atau bisa dibilang karena kesombongan kelas D

Tapi mereka menawarkan fasilitas kantin kelas D kepada kami sebagai taruhan dari poin kelas yang kami punya. Ini juga merupakan kesempatan bagus untuk mengganti makanan kami kedepannya karena belum tentu kelas D suatu saat nanti mau menerima tantangan kami dan mempertaruhkan kantinnya lagi.

Tetapi jika kami kalah dari kelas D maka kami akan membuang keunggulan satu-satunya dari kelas D yaitu berupa poin yang menentukan tunjangan bulanan kedepannya.

Sejujurnya ini pilihan yang sulit tapi kami harus mempertegasnya sekarang untuk perbedaan antara kelas D dan E bukanlah hanya keberuntungan semata.

Dan inilah waktu yang tepat untuk menghancurkan mereka karena telah menghina kami selama ini jadi pilihannya adalah...

"Kami me-"

Sebelum semua mengatakan kata persetujuannya Salsa menghentikan kami

"Apa yang membuatmu berpikir bahwa kami akan menerimanya?"

Dia mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan keinginan anak-anak kelas E

"Oya kalian tidak menerimanya, aku rasa itu hanya ke egoisanmu sendiri"

"Tidak,aku juga menerimanya tetapi dengan satu syarat"

"Syarat?"

"Kalau kalian kalah, kalian harus bersujud dan meminta maaf kepada kami karena selama ini telah menghina kami"

Alona terdiam lalu tertawa dengan apa yang dikatakan Salsa, tetapi tidak ada satupun murid kelas E yang marah

"Baiklah, Tapi jangan harap kalau kami kelas D akan melakukan itu terhadap sampah seperti kalian"

"Mari kita lihat nanti, kelas E akan mengajarkankalian sopan santun dengan mencium lantai"

SMA ARK (The E Class)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang