Chapter 12

147 11 1
                                    

Jam sekolah sudah berakhir, Salsa sudah pergi dari kursinya tapi masih banyak murid yang lesu terhadap tes hari ini. Pasalnya tes hari ini berbeda dengan tes-tes sebelumnya dan soal-soal yang diberikan lebih susah daripada sebelumnya. Aku bisa mengatakan kalau soal ini berdasarkan pelajaran yang sudah diajarkan di kelas tapi aku juga merasa ada beberapa soal yang tingkatannya berbeda.

Meskipun orang-orang menjadi lesu, Setelah berlalunya waktu mereka mulai pergi dari kelas untuk kegiatan mereka masing-masing seperti kegiatan klub ataupun main bersama teman.

Aku ingin mengajak main Isla ataupun jean tapi aku merasa sungkan untuk mengganggu keduanya yang sudah berada didunianya sendiri. Aku keluar kelas untuk berkeliling sekolah atau mencoba sesuatu yang berbeda.

Di sekolah ini aku merasa penasaran dengan fasilitas cafe yang ada disini. Aku sudah lama ingin kesana tetapi semua yang kesana selalu bergerombol dan paling sedikit yang masuk kesana adalah dua orang.

Di cafe itu serasa ada peraturan yang tidak ditulis seperti orang yang datang sendirian tidak boleh masuk. Itu kesan yang kudapatkan dari cafe di sekolah ini.

Kebanyakan yang memasuki kafe itu anak-anak dari kelas A,B,dan C. Untuk kelas D maupun E seperti kami, aku jarang menemui mereka disini. Mungkin itu karena harga kopi disini agak mahal jadi banyak dari kelas kami yang mengurungkan niatnya untuk pergi kesana.

Meskipun begitu kakiku masih saja mengarah kepada kafe ini. Sepertinya kafe ini memiliki magnet yang tidak terlihat yang bisa menarikku kesini secara tidak sadar.

Saat aku berjalan kearah kafe, aku melihat orang yang kukenal sedang duduk di kursi taman dekat kafe berada. Rambut putihnya dengan bentuk tubuh yang tidak wah membuatku mengenalinya dengan mudah.

"Salsa,apa yang kau lakukan?"

"Hiiiii!!"

Mendengar suara tiba-tiba dariku, dia kaget

"Kenapa kau disini?"

Dia bertanya curiga. Hei, aku tidak mengikutimu oke

"Aku hanya mau ke kafe ini"

Mendengar jawabanku itu, dia melihat ke sekelilingku dan memandangku penuh kasih

"Aku sendirian..."

"Ya aku tahu kamu itu tidak punya teman tapi aku tidak menyangka kamu berani pergi kesini sendiri"

"Aku juga berpikir sama terhadapmu"

"Apa itu balas dendam?Setidaknya aku tidak semenyedihkan dirimu, kalau aku mau, aku bisa mempunyai teman"

Dia terus mengejekku dan tak mau kalah. Tapi yang dikatakannya memang benar, kalau gadis ini mau pasti dia akan mendapatkan teman dengan segera

"Jadi kau masih mau masuk?"

Dia bertanya padaku

"Ya, aku akan membeli kopi dan duduk dipojokkan agar hawa kehadiranku tidak dapat dirasakan"

Mendengar ucapanku dia berpikir sejenak.

"Aku akan ikut denganmu masuk"

"Aku tidak meminta"

"Aku gadis yang murah hati"

"kamu tidak perlu memaksakan diri"

"Itu tidak seberapa"

"K-"

Aku berakhir ditusuk bolpoint olehnya sebelum ucapanku keluar

Kami memasuki kafe, aku tidak bisa menemukan murid yang pergi kesini sendirian. Aku beruntung Salsa mau menawarkan dirinya untuk menemaniku masuk kesini

SMA ARK (The E Class)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang