Satu bulan telah berlalu aku disekolah ini, dan untuk teman? Aku masih sering bepergian kemanapun sendirian. Aku sudah mengenal beberapa orang tetapi tidak ada yang benar-benar bisa aku ajak main atau kemanapun karena mereka memiliki kesibukan sendiri atau aku yang tidak memiliki kesibukan sendiri?
Yang manapun sama saja aku masih sendiri.
Pada Awal bulan yang baru, Kelas kami mendapatkan uang bulanan 500.000 dan ditambah sisa uang dari bulan lalu aku rasa bisa membeli sesuatu yang kuperlukan suatu saat nanti.
Pada akhir bulan kemarin, banyak kakak kelas dari kelas dua yang melakukan tantangan antar kelas. Aku sempat melihat pertarungan mereka dan kebanyakan orang-orang dari kelas A selalu memenangkan kelas yang dibawahnya.
Memang benar kalau kelas A pada kelas dua dan tiga berbeda dengan kelas satu tapi itu tidak mengubah fakta bahwa orang-orang dari kelas A memanglah yang berkulitas. Jadi mungkin hal inilah yang masih membuat kelas lain belum berani melakukan pergerakan kekelas A.
Meskipun begitu, aku mendengar kalau kelas D telah mencoba menantang kelas lain selain kelas A tetapi mereka ditolak mentah-mentah sehingga mereka pulang dengan tangan kosong.
Mengabaikan hal-hal hangat yang sering terjadi di sekolah ARK ini, Aku mendapat undangan Isla untuk menemaninya keperpustakaan.
Sejujurnya ini pertama kalinya aku akan pergi keperpustakaan dan ditambah lagi diundang secara langsung oleh seorang gadis.
Isla memiliki bentuk wajah yang manis, tapi kalau melihat bentuk tubuhnya maka aku bisa mengatakan kalau dia terlambat berkembang.
"Apa kau memikirkan yang tidak pantas?"
Salsa mengatakan hal tersebut kepadaku dan membuat Isla juga melirik kearahku.
"Tidak, aku tidak memikirkan apapun"
Rencana awalnya aku hanya pergi berdua dengan Isla tetapi Salsa tiba-tiba saja ingin ikut kami keperpustakaan karena ada buku yang ingin dia baca dan karena ada kata 'baca buku', Isla memperbolehkannya ikut dengan kami.
Di kananku ada salsa dan di kiriku ada isla, Inilah yang di namakan masa muda.
Kalau David dan Oki melihatku pasti dia akan iri dan mengataiku bajingan, tidak.. aku merasa mereka telah mengatakannya sekarang.
Perpustakaan adalah salah satu tempat netral bagi seluruh kelas, Jadi tidak peduli apapun kelasmu maka kamu boleh pergi kesini. Secara tidak langsung sekolah ini mengatakan, 'tidak peduli dari golongan apa dirimu, tidak peduli siapa dirimu, semua orang yang ingin belajar adalah sama'
Perpustakaan ini luas dan besar, bahkan sepuluh kali lebih besar dari kelas kami. Kalau ini dijadikan fasilitas kelas maka yang mendapatkan hak ini pasti kelas A, Itu tidak diragukan lagi.
Di dalam perpustakaan kami berpencar untuk mencari buku yang diinginkan masing-masing. Sejujurnya aku belum tahu buku apa yang ingin aku ambil jadi aku memutuskan untuk berkeliling lebih dulu.
Di sini banyak jenis buku bahkan ada lemari yang diberi label komik dan isinya sudah kosong, siapa yang memborongnya? Sepertinya komik disini menjadi buku terlaris yang dipinjam oleh siswa yang tidak diketahui asal-usulnya
Disini ada beberapa judul buku yang menarik perhatianku seperti Cara Mudah Berteman Bahkan Kutu Akan Menjadi Temanmu, Satu Menit Mendapatkan Teman, Cara Membuat Teman Khayalan. Pembuat buku ini benar-benar memikirkan matang-matang membuat judul yang menarik dan cara membuat teman khayalan? Aku tidak semenyedihkan itu untuk membacanya
Kurasa satu halaman saja tidak masalah
Benar, aku membacanya satu halaman tapi secara tidak sadar aku terus membalik halaman perhalaman karena buku ini menarik. Saat aku sedang asyik sedang membaca buku ini, Salsa dan Isla memergokiku dan menatapku penuh kasih.
Pada akhirnya aku tetap membaca buku itu sampai selesai dan mengambil buku Teori Relativitas untuk bergabung dengan mereka berdua.
Aku duduk dihadapan mereka berdua tapi tidak ada satupun dari mereka yang mengalihkan perhatiannya kepadaku.
Aku melihat buku yang dibaca Isla, seperti yang sudah kuduga dia mengambil buku tentang mytologi yunani kuno. Dan aku mengalihkan perhatianku kepada yang dibaca Salsa
'Ancaman Dan Hukuman'
Aku bertanya-tanya siapa yang ingin diancam dan dihukum olehnya.
"Aku kira kau ikut belajar kelompok"
Salsa membuka percakapan denganku
"Aku sudah tidak ikut"
"Kenapa?"
Sekarang gantian Isla yang bertanya, Tolong jangan buat aku sakit hati.
"Bukan apa-apa"
"Oh begitu, Aku kira kamu tidak dibutuhkan disana"
Perkataan Salsa itu tepat mengenai hatiku yang rapuh.
"hushh...Ini perpustakaan, dilarang berbicara!"
Terhadap perkataanku, mereka berdua diam dan melanjutkan membaca buku. Aku heran dengan sekolah ini, aku hanya ingin hidup biasa dan mempunyai teman tapi aku selalu sakit hati setiap harinya. Kalau begini terus aku bisa-bisa keluar dari sekolah ini karena sesuatu yang konyol.
Setelah waktu berlalu aku memutuskan untuk mengembalikan buku yang kubaca tapi saat aku kembali, aku melihat Isla sedang terduduk dibawah dan Salsa berusaha untuk membantunya berdiri sambil memelototi gadis didepannya.
"Tidak.. pensilku patah"
Isla memunguti pensil patah yang berserakan di hadapannya
"Cepat minta maaf!"
Salsa mengatakannya dengan nada dingin kepada gadis didepannya. Melihat situasi tersebut aku berjalan kearah mereka.
Melihatku bagian dari kedua gadis ini, dia melembarkan mata dan kembali seperti semula seolah-olah mengerti sesuatu
"Oh ternyata kelas E, Apa itu taktik kelasmu agar mereka dikasihani untuk mendapatkan pensil baru?"
Gadis itu adalah Alona dari kelas D, Dia mengatakannya dengan acuh
"Apa?"
Salsa masih berbicara dengan dingin
"Aku tahu kelas kalian miskin, tapi aku tak menyangka kalian akan berbuat seperti ini. Aku akan menggantinya tapi aku tidak akan meminta maaf pada kalian"
Setelah mengatakan itu Alona meninggalkan kami
Melihat Salsa yang terprovokasi, aku menghentikannya
"Tenanglah salsa, kalau kau terprovokasi maka itu akan merugikanmu dan juga kelas kita."
Mendengar itu dia menghirup udara dan menghela nafas sehingga menjadi tenang kembali
"Tidak apa-apa, Ini masih bisa diperbaiki hehe"
Isla mengatakannya dengan sedikit tersenyum melihatpensil yang patah
KAMU SEDANG MEMBACA
SMA ARK (The E Class)
Teen FictionSMA ARK adalah SMA terbaik di indonesia dimana banyak orang-orang sukses berasal dari sana. Mulai dari Presiden Indonesia, Atlit Top, Penulis terkenal hingga masih banyak lagi dibidangnya masing-masing. Alvin mendaftar kesana menggunakan ijazah pake...