Chapter 10

147 13 4
                                    

Langit sudah hampir gelap saat aku kembali dari melihat-lihat ekstrakulikuler yang di adakan. Aku merasa tidak ada klub yang membuatku tertarik dan berakhir dengan membuang-buang energiku.

Tapi aku mendapat teman baru yang bernama David dan Oki meskipun dia dari kelasku sendiri.

Tunggu apa hal itu bisa begitu saja disebut teman?

Memikirkan hal tersebut didalam otak, aku mendapat kesimpulan tidak tahu dan memutuskan membiarkannya saja mengalir seperti air sungai.

Dipinggir jalan aku melihat seorang gadis berambut biru muda duduk di kursi kayu dengan tenangnya menunduk kearah buku yang berada ditangannya. Di tutupi bayangan dedaunan pohon yang rimbun dan melindunginya dari sinar sore yang menggelap. Dia terlihat seperti hantu dibawah pohon beringin.

Kalau aku tidak mengenalnya mungkin aku langsung memutar balik arah jalanku.Sungguh hawa dingin dan suasana sepinya sangat mendukung untuk hal mistis itu terjadi kapan saja.

Aku mendekati untuk menyapanya tapi Isla terlihat menghela nafas panjang

Sebegitu beratkah dia kalau aku akan menyapanya?

"Apa aku mengganggu?"

Isla menggelengkan kepalanya menanggapi pertanyaanku. Syukurlah ternyata bukan karena aku.

"Apa ada masalah?"

"Tidak,hanya saja.."

Isla berhenti untuk melihat kearah bukunya

"...Aku kasihan dengan gagak"

"Gagak?"

"Gagak yang dihukum apollo.."

Koronis adalah putri dari Flegias raja Thessalia. Koronis merupakan kekasih Apollo.

Ketika Koronis sedang hamil bayi Apollo, Koronis malah selingkuh dan bercinta dengan pria lain yang bernama Iskhis. Perselingkuhan ini diketahui oleh seekor gagak, yang langsung menyampaikan berita ini pada Apollo.

Apollo sangat marah setelah mendengar perselingkuhan itu. Apollo langsung mendatangi kediaman Koronis. Di sana, Apollo membunuh Koronis beserta Iskhis. Namun ketika mayat Koronis sedang dibakar di tumpukan kayu bakar, Apollo merasa menyesal atas perbuatannya. Apollo lalu menyelamatkan bayi yang sedang dikandung Koronis. Bayi itu diberi nama Asklepios dan oleh Apollo diberikan pada Khiron untuk dibesarkan. Asklepios tumbuh menjadi seorang tabib yang sangat hebat.

Apollo melampiaskan penyesalannya pada sang gagak yang membocorkan rahasia Koronis. Apollo mengubah bulu burung gagak yang awalnya seputih salju menjadi hitam pekat, dan sejak itu burung gagak menjadi pembawa berita kematian. Selain itu Apollo juga menempatkan burung gagak di angkasa sebagai rasi bintang Corvus.

"Ini padahal cerita hukuman koronis, tapi kenapa kamu tertarik dengan gagak itu?"

Aku bertanya-tanya kepada Isla yang merenung terhadap cerita tersebut

"Gagak itu tidak memiliki salah apapun, dia memberikan kebenaran namun bukannya di beri penghargaan tapi hukumanlah yang didapatkannya"

"Sama seperti hidup ini, nasib orang yang benar ditentukan oleh orang yang berkuasa. Seperti hakim korup yang memberikan kebebasan kepada penjahat dan memberikan hukuman kepada orang yang benar"

Isla terlihat merenungkan perkataanku dengan mengangguk dan membuka mulutnya lagi

"Kalau menurutmu bagaimana dengan gagak itu?"

"kalau kau bertanya padaku maka aku akan menjawab dia pantas mendapatkannya"

"Kenapa?"

"Setelah mengetahui koronis berselingkuh, gagak itu langsung memberitahu apollo berarti dia harusnya siap dengan apapun yang didapatkannya karena mencampuri urusan orang lain. Entah itu mendapat sanjungan atau hukuman seharusnya dia siap menerima keduanya karena telah menjadi orang yang sangat berpengaruh membuat hidup apollo berubah"

"Meskipun gagak itu peduli dengan apollo?"

"Benar,meskipun dia peduli dengan apollo. Gagak itu mengatakannya kepada apollo pasti karena tiga hal. Pertama memang karena dia peduli dengan apollo,kedua karena dia memang hanya ingin mengatakannya kepada apollo karena dia tidak bisa menahannya sendiri dan ketiga karena dia membenci koronis. Mau alasan apapun yang diambilnya, dia seharusnya tahu apa yang akan terjadi setelah memberitahukan kepada apollo"

"Kalau kamu jadi gagak, apa yang akan kamu lakukan?"

"Entahlah, mungkin aku akan diam dan mencoba tidak ikut campur pada urusan mereka. Tapi kalau aku peduli pada apollo dan mencoba ikut campur maka aku akan diam untuk mengamatinya hingga anak koronis lahir dan melihat apakah koronis masih selingkuh atau tidak. Jika dia masih sering selingkuh tapi tidak diketahui oleh apollo maka aku akan memberitahunya dan menerima konsekuensi apapun yang diberikan kepadaku."

"Yah sepertinya kamu benar. Meskipun kita peduli kepada orang lain seharusnya kita tidak tersulut emosi dan membuat orang yang kita pedulikan menyesal karena kepedulian yang kita berikan."

"Benar seperti perkataanmu"

Langit sore berubah menjadi malam , Menutup bukunyadengan senyuman puas. Isla mengajakku pulang bersama.

SMA ARK (The E Class)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang