Chapter 24

124 3 0
                                    

"Kan Yoda udah minta maaf."

"Tapi dia gak bilang 'gak bakal ngulangin lagi'."

"Udah,Za,tenang aja napa. Aku kenal Yoda kok. Dia gak bakal ngulangin lagi."

"Bener nih."

"Iya,Za."

Reza pun kembali mendekatkan kursinya lagi dan dibalas tawa gelak oleh sheila.

***
Suara bising datang dari arah belakang sekolah saat pulang sekolah.

"Eh,ada apa ya?" Tanya sheila pada salah satu siswi yang lewat.

"Itu,Yoda sama Reys berantem,pukul pukulan lagi. Serem deh. Mending lo kesana." Jawab siswi itu.

Seketika sheila langsung berlari ke arah itu.

Memang benar,keduanya benar benar habis habisan saling menghajar satu sama lain.

"Yoda! Reys!"

Saat itu juga,keadaan membeku.

"Stop.jangan lanjutin."

Yoda hanya bisa menunduk sedangkan Reys yang nampak hampir kalah menatap Yoda tajam.

"Shei,gue bisa jelasin." Kata Reys yang mencoba bangkit dari kekangan Yoda

"Jelasin aja sama guru BK."

"Bubar semua bubar." Seru Andi.

"Kalian ngapain sih?kurang piknik ya." Celetuk Geo.

"Diem lu!" Seru Reys dan Yoda serempak.

"Lagian kalian gak malu?tuh gebetan kalian tepat ada di depan kalian dengan posisi kalian lagi bikin masalah." Kata Andi.

"Ceramah aja sih,gak bos nya gak anak buahnya." Kata Reys yang memancing emosi Yoda. Yoda sudah dalam posisi melayangkan kepalan tangannya dan bersiap memukul Reys. Tapi ia dihentikan,"udah udah stop.. apa untungnya sih berantem."

Yoda dan Reys pun berpencar ke 2 arah yang berbeda sekaligus membuat sheila bingung.

Arah manakah yang akan sheila pilih?

Bagaimana aku bisa menenangkan mereka kalau keduanya berpencar.
Gak mungkin aku harus membelah tubuhku jadi dua.

"Shei,mending lo tenangin Yoda deh." Saran Andi

"Jangan!mending lo tenangin Reys dan kasih tau ke dia supaya jangan cari masalah ama yoda.
Ya emang sih bikin Yoda sakit hati,tapi kan masalah yoda berkurang." Jelas Geo.

"Yoda!"
"Reys!"
"Gue bilang Yoda ya Yoda."
"Demi kebaikan Yoda,mending Reys."

"Kok jadi kalian yang ribut. Udah. Aku  gak milih dua duanya." Kata sheila

Sheila pun permisi kepada keduanya.
Keputusan Sheila sudah benar karena daripada melukai satu sama lain.

Yes,I Need You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang