Jangan sekali kali melupakan Tuhan.
Aku sungguh berterima kasih pada-Nya karena telah menciptakan wanita sempurna bagi ku.
*Yoda*^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Keesokannya,Sheila dikejutkan dengan suara bantingan pintu dan barang barang dalam rumah.
"Ada apa,ya?"
Sheila melangkahkan kakinya ke luar dan terkejut mendapati kakaknya sedang duduk diam dengan tatapan marah.
"Kak javar!"
Sheila berlari mendekati kakaknya."Kak,apa yang terjadi? Kak,kakak kenapa?"
Kak javar menyerahkan selembaran kertas warna warni dengan bungkus elegan.
Mata sheila yang awalnya sayu menjadi terbelalak.
"Kak,apa maksud undangan pernikahan ini,kak? Kak,jawab sheila." Air mata sheila mulai menetes perlahan.
"Kakak kan udah pernah bilang bahwa gak ada kemungkinan ayah pulang kan?
Awalnya,pas denger tanggepan lo,gue yakin masih ada harapan.
Tapi ternyata?""Kak,ayah bakalan nikah lagi kak?"
"Iya,dan ayah bilang,dia bakalan ngambil rumah dan harta kita segera."
Sheila mengelap air matanya dan berkata,"ini gak mungkin,kak. Kakak pasti salah paham. Terus gimana nasib kita.."
"Gue juga mikir gitu. Gue masih ada tanggungan istri ama adek gue. Dimana kita tinggal tanpa sepeser pun harta."
Air mata sheila kembali terurai tapi dengan tegarnya ia masih bisa menguatkan kakaknya.
"Kak,kita pasti masih bisa yakinin ayah kalau kita gak perlu pergi dari rumah ini. "
"Kakak gak pernah masalahin harta dari rumah ini,masalahnya rumah ini banyak kenangan pas ibu masih hidup."
"Terus gimana kak?"
"Kamu jangan kasih tau ella,dia masih sibuk mengurusi orang tuanya. Kasian kalau banyak beban."
"Iya kak."
Suara decitan sepatu mahal terdengar dengan merdu.
"Anak-anak,ayah disini.""Ayah!" Seru javar dan sheika serentak.
"Iya,kalian jangan khawatir kalau kalian akan pergi dari sini. Ayah mencabut perkataan ayah sebelumnya."
"Jadi kita masih bisa tinggal disini dengan ayah?" Tanya Sheila.
"Iya,tapi..."
"Tapi apa,yah?" Tanya javar
"Javar,sheila,kalian harus tinggal juga dengan ibu dan saudara baru kalian."
Hati javar dan sheila yang semula lega terasa jatuh.
"Siapa?" Tanya javar
################################
Ini hari minggu,jadi sheila libur sekolah. Ia membantu pembantubya yang sedang membereskan rumahnya yang tadi berantakan
"Yang sabar,non. Masih ada bibi."
"Iya,bi. Makasih."
Terdengar suara klakson mobil.
Itu adalah mobil ayahnya yang sejak kemarin sudah berada di Indonesia lagi."Saya aja non yang buka."
Sheila tersenyum tipis dan membiarkan bibi membukakan gerbang.
Javar sedang mengerjakan laporan keuangannya dengan laptop di ruang tamu. Dan sheila masih sibuk membereskan.
Begitu pintu terbuka,
Ayahnya sudah datang bersama dengan istri barunya itu.Sheila dan javar berdiri dan hanya menanggapi hal tersebut biasa karena mereka sudah tahu.
"Anak anak,ini ibu kalian, Rima."
"Salam kenal,anak anak." Kata ibu Rima.
Sheila hanya mengangguk sedangkan javar tetap masih memandang ibunya tajam.
"Disini,kalian akan punya saudara baru juga. Rima,panggil dia kesini."
Kata Ayah."Nak,sini. Kenalan sama saudara baru kamu." Teriak ibu Rima.
Lalu,muncul seorang laki laki seumuran sheila.
Vas bunga yang sedari tadi sheila pegang tiba tiba runtuh dari tanganya.
Tak terelakan lagi vas bunga itu pecah sekaligus menyimpulkan sesuatu hal.
Mata sheila terbelalak karena ia melihat seorang Yoda ada disitu.
"Yoda!"
Sedangkan Yoda masih diam terpaku dengan membawa kopernya sendiri.
"Kalian saling kenal?" Tanya Ayah.
Mereka semua menatap sheila dan yoda kebingungan.
Sheila pun berlari masuk ke kamarnya.
"Sheila!" Teriak Javar.
"Yoda,ada apa? Kalian saling kenal?" Tanya ibu Rima.
Yoda hanya mengangguk lemas dengan keadaan yang sedang terjadi itu.
Saat sore tiba, ibu dan ayah sibuk mengurusi rencana pesta resepsi pernikahn mereka.
Sementara javar dengan terpaksa juga harus membantu ayahnya itu.
Sedangkan sheila di kamar masih dengan tangisan kebingungan.
Ada yang mengetuk pintu kamar sheila.
Dengan sengaja,sheila membiarkannya."Ini gue."
Suara itu cukup familiar bagi sheila."Masuk aja,Yoda,gak dikunci kok."
Yoda pun masuk ke kamar sheila dan duduk di samping sheila.
"Ada apa?"
"Gue cuman mau mastiin lo gakpapa."
"Aku baik baik saja.lihat.
Aku masih bisa bernapas. Ku ucapkan terima kasih atas kebaikan ibumu yang masih mengijinkan kami tinggal disini.""Sheila,lo ini bicara apa?"
"Ini kenyataan,kau mau aku panggil apa?saudara?kakak saja,karena kamu lebih tua dariku beberapa bulan."
Yoda pun memeluk sheila dan sheila memecahkan tangisannya di bahu Yoda.
"Pliss,jangan nangis."
Dengan segera sheila melepaskan pelukannya.
"Kak,lebih baik kita keluar,kita bantu persiapan pesta resepsi nya kak."
Sheila pun keluar dari kamarnya meninggalkan yoda disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes,I Need You!
RomanceOps! Sheila terjebak di dunia percintaan yang rumit baginya. Dia hanya gadis biasa dengan masalah yang biasa juga. Dia cukup pendiam dan polos. Oh Tuhan,bantu Sheila yang tidak tau apa apa tentang cinta ini. Cinta Segitiga?Segi empat?Segi Lima? Baca...