Chapter 37

91 1 0
                                    

Acara resepsi yang ditunggu telah tiba.
Keluarga sheila serentak menggunakan pakaian yang warnanya serasi.

Sheila mengenakan dress putih dibawah lutu dengan bagian bahu yang sedikit terbuka yang menambah kecantikan sheila yang makin memancar.

Sedangkan Yoda mengenakan setelan rapi jas putih yang membuatnya semakin tampan saja.

Saat sheila sibuk kesana kemari membantu persiapan,yoda malah santai santai saja duduk.

Dan tamu undangan mulai datang termasuk teman teman sheila.

Skip.
Acara inti sudah selesai dan kini tinggal acara santai santai saja.
Sheila pun mengobrol dengan temen temennya.

"Wah,shei,kamu cantik banget. Sampe sampe Reza gak bisa mingkem tuh."
Seru Auvi.

"Hehe...habis sheila cantik sih." Ujar Reza.

"Kalian bisa aja." Kata Sheila tersipu.

"Loh,kok Reys nggak ada?" Tanya Nissa

"Iya,dia bilang dia lagi dijalan tadi." Jawab Sheila sambil menilik ponselnya.

Lalu,Reys pun datang sambil membawa bunga mawar merah.

"Nih buat kamu." Kata Reys sambil menyerahkan bunga mawar yang tersusun banyak dan rapi.

"Kok buat aku? Kan yang nikah orang tua aku." Kata sheila sambil menerima bunga itu.

"Haha...udah kok,buat orang tua kamu aku udah bawain karangan bunga di depan."

"Wihh...so sweet..." seru nissa dan auvi.

"Apaan sii..." kata sheila tersipu.

"Btw,kita tinggal dulu ya. Kamu ngobrol aja bareng Reys." Kata auvi yang lalu menyeret Reza dengan terpaksa.

"Kamu cantik."

"Oh ya?"

"Sampe sampe aku gak bisa bedain mana yang pengantin dan mana yang anaknya.."

Sheila pun menonjok bahu Reys pelan.

Lalu,ayah dan mama menghampiri sheila dan Reys.

"Hai...." sapa Mama bahagia memeluk sheila.

"Mama,ayah," seru sheila.

"Em...selamat ya om,tante,atas pernikahannya. Saya wakil dari keluarga Irsyadi hanya bisa memberi karangan bunga saja."

"Oh,kamu keluarga Irsyadi? Mana ayah kamu itu?" Kata Ayah merangkul Reys.

Reys mengangguk dan berkata,"ayah baru nemenin ibu liburan di bogor."

"Ayah,mama,namanya Reys,dia beda kelas sama aku." Kata sheila.

Reys pun berjabat tangan dan tersenyum kepada kedua orang tua sheila.

Di sisi lain,Yoda hanya bisa melihat dari jauh.
Dia pun dihampiri oleh Geo dan Andi.

"Udah kayak happy family aja." Bisik Geo.

Andi menepuk pelan pundak Yoda,"yang sabar,bos,ini cobaan."

"Kalian ini apaan sihh... gue lagi sedih juga diajak bercanda aja."

"Bos,sana samperin mereka. Kan lo bagian anggota keluarga juga." Kata Andi.

"Gak ah."

"Siapa tau mereka dijodohin tuh." Seru Geo.

Seketika,mata Yoda terbelalak menatap itu. Siapa tahu itu kebenaran.

Tanpa pikir panjang,Yoda pun mendekat ke arah mereka.

"Eh,ada Yoda." Seru mama.

Senyum di wajah Reys meluruh menjadi datar karena kedatangan Yoda.

"Reys,kamu pasti sudah kenal dong." Kata ayah.

Reys hanya mengangguk dan menatap kesal Yoda.

Sheila pun diam diam menginjak kaki Reys dan menyadarkannya dari tatapan itu.

"Yaudah,kalian ngobrol ngobrol dulu aja. Kami mau ketemu tamu yang lain. Nikmati pestanya." Kata ayah yang lalu pergi dari situ bersama ibu untuk menyambut tamu lain.

"Ngapain lo kesini?"

"Sheila yang undang gue,"

"Eh,kok kalian mulai lagii...udah udah jangan sampe hancurin pesta."

"Shei,habis kakak lo ini yang mulai." Kata Reys dengan menekankan kata 'kakak'

"Kak Yoda,jangan mulai deh. Aku yang ngundang Reys. Lagipula keluarga Irsyadi termasuk kok di list tamu ayah."

"Tapi gue gak suka liat dia. Bikin moid ancur. Tadi kalian ngomongin apa?"

Reys tersenyum simpul dan berkata," cihh...kepo kayak dora."

Yoda sangat penasaran apa yang dibicarakan oleh mereka tadi.

"Kalian dijodohin?"

Sheila menatap Yoda aneh dan berkata,"yoda.... kita..."

"Iya kita dijodohin. Mau apa lo? Gak bakalan ada yang bisa ngrebut sheila dari gue."

"Shei,itu bener?"

Sheila mengangguk dan membuat Yoda meremas tangannya sendiri karena emosi.

Maafin aku Yoda,aku harus terima perjodohan ini. Aku harus segera nglupain kamu. Dengan cara ini,aku jadi milik Reys. Dan kamu bisa berbahagia dengan wanita lain di dunia ini.

"Apa? Gak terima?"

"Reys,lo beruntung. Gue cuman kalah nasib dari lo aja. Cihh..."

Reys hendak melangkah maju tapi dicegah oleh sheila.

"Reys..."

Reys pun menenangkan dirinya sendiri dan lalu berkata,"iya,sheila,buat kamu apa toh yang enggak."

Semakin muak saja Yoda mendengar omong kosong ini.

Sheila pun memutuskan untuk duduk sendirian di bangku taman.

"Boleh duduk?"

"Reza? Boleh kok. Sini."

Reza pun duduk disamping sheila dan lalu berkata,"gue cuman mau bilang selamat atas pernikahan orang tua kamu."

Lagi lagi sheila tersentak dengan kenyataan yang ada,ia harus merelakan perasaannya untuk kebahagiaan orang tuanya.

"Kok bengong sih,shei?"

"Eh,enggak kok enggak."

"Terus aku mau bilang kamu cantik banget. Enggak hari ini,enggak kemarin,nggak nanti kamu tetep cantik."

"Bisa aja sih,za." Kata Sheila tersipu.

"Aku juga mau bilang,kalau kita seharusnya bisa lebih dari temen."

"Maksudnya?"

"Aku pengen kita pacaran,shei."

Sheila terkejut dengan perkataan Reza.

"Reza? Kamu gak lagi bercanda kan."

"Aku serius,shei."

"Tapi..."

"Gimana shei?kamu gak suka sama aku?"

"Bukannya gak suka,Za,tapi aku udah dijodohin sama Reys."

"Jadi?kamu terima perjodohannya?kamu bisa nolak kan?"

"Maaf,Za,aku gak bisa nolak itu. Jadi kita temenan aja."

Reza tersenyum masam dan berkata,"lagi lagi aku selalu kalah. Aku janji kok,shei,suatu saat nanti aku bakalan buktiin kalau aku jauh lebih baik dari dia."

Sheila menepuk pundak Reza,"kamu selalu jadi yang lebih baik kok,Za. Maaf aku gak bisa."

Yes,I Need You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang