4. Perkenalan

49 8 2
                                    

"Karena gue masih belum punya rasa ke lo"

"Buset dah! Sekarang jam 06.35 bakalan telat gue nih," Ucap Camellya dengan khawatir.

Camellya tengah berdiri di perempatan jalan untuk menunggu angkot. Ia menyesal karena menolak ajakan papanya untuk berangkat bersama.

"Pak, pak!" Teriak Camellya sambil melambaikan tangannya ke arah angkot.

"Pak, SMA Bhineka Jaya. Tolong cepet dikit ya pak," Ujar Camellya pada supir angkot dan mulai masuk ke dalamnya. Dalam perjalanannya, Camellya sangat gelisah. Entah bagaimana nasibnya setibanya di sekolah.

Sambil berlari Camellya menengok jam tangan di pergelangan tangan kirinya. Dan menunjukkan pukul 06.50

"Kelar hidup gue!" Ujar Camellya sambil menepuk dahinya sendiri.
Di depan pintu gerbang, Camellya memohon pada satpam untuk masuk. Namun semua itu sia-sia. Hingga beberapa menit kemudian, seorang kakak kelas mendekat pada gerbang hitam besar sekolah itu.

"Pak, biarin aja dia masuk. Saya pasti memberinya hukuman padanya. Setelah pelajaran berakhir," Kakak kelas itu bicara seraya tersenyum pada satpam dan Camellya.

Kemudian, satpam itu segera membukakan gerbang untuk Camellya. Selang beberapa detik, Camellya berpamitan dan berterima kasih pada pak satpam. Kecuali, kakak kelasnya itu. Karena Camellya memang terburu-buru.

Diliriknya sekali lagi jam tangannya itu dan tepat menunjukkan pukul 07.00 WIB.

"Oh tuhan, tolonglah hamba mu yang lemah ini," Batin Camellya. Camellya masuk sambil mengendap-ngendap, seraya menyuruh teman-temannya untuk diam.

Namun nasib sedang tak berpihak padanya. Camellya ketahuan. "Ekhem!!! Mau kemana nona Vegan?" Tanya guru itu secara tiba-tiba membuat Camellya terkejut.

Dengan perlahan ia menoleh ke arah guru dengan menunduk. "Eh, anu buk anu," Ucap Camellya sambil cengengesan. "Anu apa?" Ucap guru itu sedikit membentak.

Camellya menghela napas kasar dan mululai berkata "Iya bu, maafkan saya. Saya terlambat karena tidak ada yang mengantar saya tadi. Sehingga saya naik kendaraan umum," Sahut Camellya dengan wajah lesu.

"Baiklah! Sekarang duduk di tempatmu dan segera keluarkan tugas rumahmu!" Perintah guru itu membuat Camellya tersenyum lega dan segera duduk di bangkunya.

Setelah Camellya mencari bukunya. Dan. Ya. Ia belum mengerjakannya. "Kelar bener hidup gue sekarang!!!" Batin Camellya.

"Lya! Bawa buku tugasmu ke depan!" Suara lantang guru itu membuat Camellya terkejut.

Camellya berjalan langkah demi langkah dengan keringat dingin. Ia tak tau nasibnya setelah ini. Dengan cepat guru itu mengambil bukunya dari tangan Camellya. Dalam hitungan detik.

Satu.

Dua.

Tidak berkutik.

Dan.

Tiga.

Yak. "Camellyaaa!!!! Mana tugas rumahmu? Kenapa buku mu kosong seperti ini?" Omel guru itu dengan emosi.

"Maaf bu! Saya lupa tidak mengerjakannya," Ujar Camellya sambil menunduk.

"Kamu itu sudah telat masuk kelas, tidak mengerjakantugas lagi!!! Sekarang kamu keluar, pel halaman ruang kelas X sekarang juga! Plusss, Mengerjakan PR mu itu 3 kali lipat!!!" Ucap guru itu dengan nada tinggi sambil melotot ke arah Camellya.

Lharrr. Hancur sudah harga dirinya. Teman-temannya sejak tadi diam memperhatikannya. Dan nanti pasti ia mendapat ejekan dan tawa dari teman kelasnya itu.

Camellya mengepel lantai dengan cepat. Banyak anak yang mengganggu hukumannya itu. Ada yang sengaja menginjak lantai yang belum kering, ada yang menjatuhkan minumannya ke lantai. Dan ada yang menyiramnya dengan air mineral.

"Lo!!! Lo kan yang bikin gue dihukum waktu latihan paskib?" Camellya bicara ngotot pada laki-laki yang dihukum bersamanya waktu itu.

"Eh, enak aja lo. Lo yang buat gue dihukum. Bukan gue!!!" Jawab laki-laki itu tak mau kalah.

"Mau lo apa sih? Lo nyiram gue pake air. Dan sekarang gue basah kuyup. Lo harus tanggung jawab!!!" Oceh Camellya kesal.

"Enak aja! Gue kan gak sengaja! Lagian lo ngapain berdiri di tengah jalan ngehalang orang lewat?" Ucap laki-laki itu bohong yang sebenarnya dilakukannya dengan sengaja.

"Udah deh! gue nggak mau tau! Lo buat gue sial melulu hari ini! Gara-gara hukuman kemarin, gue ketiduran dan nggak sempet ngerjain pr. Sampe-sampe gue dihukum!!!" Ucap Camellya kasar menahan emosi.

"Lo curhat?" Tanya laki-laki itu sambil tersenyum sinis. "Lo!?" Camellya bicara dengan emosi hingga Aprillya datang.

"Lya! Lo apa-apaan sih? Lo mau lempar dia pake batu? Itu nggak akan nyelesein masalah dan semakin nambah masalah! Pikir dulu dong!" Nasehat Aprilya. Mendengar ucapan Aprilya, Camellya mengurungkan niatnya melempar batu.

***

Setelah bel pulang berbunyi. Camellya langsung pergi tanpa menghiraukan Aprilya. Aprilya nampak khawatir pada temannya itu, karena bisa jadi Camellya membalas dendamnya pada laki-laki tadi.

Camellya berlari dan menghadang laki-laki yang tadi mengganggunya.

"Berhenti!" Ucap Camellya dengan tegas menggertak.

"Apaan?" Tanya laki-laki itu sambil memutar bola matanya.

"Nama lo siapa?" Tanya Camellya membuat laki-laki itu heran. Dengan sigap, laki-laki itu menutup nama di dada kanan bajunya dengan tangannya.

"Kepo banget sih lo!" Jawab laki-laki itu ketus. Camellya tak mau kalah. Ia melepas paksa tangan laki-laki itu dari dadanya.

"Aditya Dhito Pratama-- Owh," Eja Camellya sambil mengangguk mengerti.

"Lo kepo banget sih? Kenapa? Lo suka sama gue?" Kata Dhito percaya diri.

"Ih, pede amat lo?! Nggak mungkin gue suka sama lo. Malahan gue benci sama lo!!!" Jawab Camellya ketus.

"Terserah anda nona Varrah Camellya Xeirenova Vegan!" Ucap Dhito tersenyum sinis, membuat Camellya ternganga.

"Kok lo bisa tau sih?!" Heran Camellya.

"Kan ada nama pengenal lo!" Jawab Dhito tanpa menoleh.

Camellya yang menyadari perkataan Dhito, langsung menyilangkan tangannya di depan dadanya. "Dasar cowok nyebelin!!!" Teriak Camellya yang tak digubris oleh Dhito.

***

Author:

"Perkenalan yang menjengkelkan. Bagaimanakah kisah selanjutnya? Apakah akan ada rasa di antara mereka?"

"See you next time! And have fun ♡"

Would You Be Mine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang