"Karena gue cemburu lihat lo sama dia"
Seperti yang Dimas katakan. Bahwa akan ada acara penampilan ekstra kulikuler di sekolah bulan depan. Karena itu saat ini ekskul paskib mulai menyiapkannya. Hari ini Camellya latihatln dengan sangat keras. Diterpanya panas sinar matahari.
"Pimpinan saya ambil alih. Siaap grak!" Ucap Dhito tegas dengan suara dantonnya yang khas.
Dhito berada satu tim dengan Camellya dan Aprilya. Dan Dhito lah yang menjadi danton dalam tim itu. Mereka mulai latihan. Memantapkan PBB dasar dan membuat variasi formasi untuk ditampilkan.
Camellya memang senang saat ia tau bahwa ia satu tim dengan Dhito. Tapi dia juga sedih karena melihat Dhito sangat dekat dengan Mella.
"Woy Dhito! Ayo cepet mulai latihannya. Ga usah pake acara bicara napa?" Ujar Camellya tak suka.
Dhito dan Mella menatapnya bingung. Setelah beberapa menit kemudian, mereka mulai latihan. "Huh, Mella kecentilan amat sih sama Dhito. Pake pura-pura kakinya sakit segala. Dhito juga! Kenapa dia malah pijetin kaki Mella segala?!" Gerutunya kesal dalam hati.
"Lo kenapa sih Yya? Lo cemburu sama sikap Dhito ke Mella?" Tanya Aprilya setengah berbisik.
"Gue cemburu? Ya kali gue cemburu. Lagian buat apa cemburu? Gue cuma pingin cepet latihan. Secara, tinggal dua minggu lagi acaranya," Ucap Camellya ngotot.
"Ya udah b aja kalii. Nggak usah ngotot," Ucap Aprilya yang dibalas decakan oleh Camellya. "Emang iya gue cemburu? Masa gue cemburu?" Batin Camellya
***
Di sisi lain Dimas memandang Camellya dari kejauhan. Dilihatnya tubuh tinggi Camellya. Rambut hitam dengan coklat di bagian ujungnya yang terurai panjang, menambahkan kesan indah bagi Dimas. Iris mata hazelnya membuat jantung Dimas bedetak cepat. Lesung pipinya masih menghiasi walau matahari menerpanya.
"Lo indah banget Lya," Pujinya dalam hati.
Pandangan mata Dimas dan Camellya bertemu. Membuat Camellya mengernyit bingung. Sedangkan Dimas hanya asik menatap mata hazel itu.
"Kak? Apa kakak baik-baik saja?" Tanya Camellya sambil menghampiri Dimas.
Entah mengapa hati Dimas berdegup kencang. Apalagi saat rambut Camellya tertiup angin.
"Kak?" Ucap Camellya sedikit keras.
"Oh umm. Ya ada apa?" Tanya Dimas yang terbangun dari lamunannya.
"Kakak ngapain dari tadi liatin gue hah?" Tanya Camellya to the point.
"Siapa yang liatin lo? Gue cuma liat kalian latihan aja. Sambil menilai kalian siap tampil atou nggak," Jawab Dimas santai, dan tentunya ia berbohong.
"Owh," Ucap Camellya mengangkuk mengerti.
"Oh iya, lo lebih baik nggak usah sering-sering sama Dhito! Pengen muntah gue rasanya," Ucap Dimas tiba-tiba yang membuat Camellya mengernyit bingung.
"Kok gue jadi ngelarang-ngelarang dia sih? Apa gue cemburu?" Batin Dimas.
"Emang lo siapa ngelarang gue deket sama Dhito?" Batin Camellya.
Enggan untuk bingung. Camellya memilih pergi dari hadapan Dimas dan menghampiri Aprilya yang sedari tadi duduk memperhatikan mereka berdua.
"Eh tu ketua OSIS kenapa? Kok kayak lagi kesel sama lo?" Tanya Aprillya.
Camellya hanya mengedikkan bahunya. "Udah ah. Yuk pulang?!," Ajak Camellya pada Aprilya.
***
Author:
"Ciieee cemburu nih. Cinta segitiga is begin. Bagaimanakah cerita selanjutnya?"
"See you next time! And have fun ♡"
KAMU SEDANG MEMBACA
Would You Be Mine?
Teen Fiction[ Cerita sedang dalam tahap revisi. Update chapter setiap seminggu sekali 1 ch. ] ___________________________________________________ "Karena setiap ada Cinta selalu ada Benci" Cinta dan benci itu beda tipis. Saat kita membenci seseorang, kita ingin...