"Karena dengan bersahabat.. Gue deket sama lo"
"Lya sini deh," Teriak Rynan dari kejauhan. "Rynan?!" Teriak Camellya sambil berlari menuju temannya itu.
"Lya nggak usah lari, nanti jat---" Ucap Rynan terpotong oleh peristiwa di depannya.
"Aaaduuuhh sakit!!! Hiks hiks hiks ada darahnya.." Lirih Camellya dengan perihnya.
"Tuh kan jatuh. Seharusnya kamu nggak usah lari-lari," Ucap Rynan khawatir sambil membantu Camellya bangkit.
"Ayo duduk di bawah sana!" Seru Rynan sambil menunjuk pohon rindang yang tak jauh dari posisinya. Camellya hanya dapat mengangguk nurut karena ia kesakitan.
"Rynan.. Perih.." Isak Camellya. "Udah jangan nangis, Lya sekarang umur berapa?" Tanya Rynan memandang mata hazel Camellya.
"Tujuh tahun.." Jawab Camellya polos. "Berarti kan Lya udah besar. Jadi nggak boleh lemah. Kamu harus tunjukin kamu itu kuat sebagai wanita, jangan nangis," Ucap Rynan meyakinkan Camellya.
"Rynan, Lya takut Rynan pergi. Lya ingin bersama Rynan terus," Pinta Camellya.
"Rynan pasti sama Lya terus. Asalkam Lya janji kalo Rynan nggak bisa sama Lya lagi, Lya menjadi wanita yang kuat dan berani!" Seru Rynan dengan senyuman.
Mata biru itu masih terus menatap mata hazel Camellya, keduanya tersenyum menampilkan lesung.
"Nah selesai! Nggak sakit lagi kan kalo diobati?" Tanya Rynan pada Camellya.
"Wah iya!!! Makasih Rynan.. Lya menyayangimu," Ucap Camellya yang membuat mereka tertawa ria.
"Rynan janji sama Lya akan ada di samping Lya. Sahabatmu ini akan menjagamu!" Tegasnya pada Camellya.
"Ryyynaaannn...." Jerit Camellya terbangun dari tidurnya. "Rynan..!" Lirih Camellya meneteskan air matanya. "Nggak gue nggak boleh nangis. Gue udah janji ke Rynan gue bakalan jadi cewek yang kuat. Gue nggak boleh nangis karena apapun! Termasuk cinta!" Tegas Camellya pada dirinya sendiri.
***
"Baiklah anak-anak! Hari ini kalian ada praktek kimia dengan kelas X-IPA 1. Praktek ini dilakukan berkelompok. Setiap kelompok berjumlah empat anggota dan akan dibagi sebentar lagi. Siapkan alat tulis kalian untuk membuat laporan setelah praktek. Sekarang kalian semua bisa pergi ke laboratorium kimia," Jelas Pak Bagos panjang lebar.
"Lya ayo!!!" Ajak Aprillya pada Camellya. "Eh.. i--ya," Jawab Camellya yang terbangun dari lamunannya.
Camellya dan Aprillya berjalan menuju lab dengan alat-alat di tangannya. Ada jas lab, alat tulis, masker, sarung tangan dan lain-lain. Sesampainya di laboratorium, mereka semua ternganga dengan isi labnya yang lengkap, rapi, bersih, indah. Bagaimana tidak? Laboratorium ini baru selesai dibangun satu bulan yang lalu. Dan kelas Camellya lah yang pertama kali akan menggunakannya.
"Baiklah saya akan mulai membagi kelompok!" Tegas Pak Bagos.
Guru itu mulai membagi kelompok. Setiap kelompok ada dua anggota dari kelas lain dan terbagi rata. Tiba saatnya kelompok terakhir. Kelompok ke dua puluh.
"Varrah Camellya, Varrah Aprillya, Aditya Dhito, Mellania Indiryna! Ya itu kelompok terakhir. Tidak ada yang protes. Sekarang mulai bekerja!" Jelas Pak Bagos. Pembagian ini sangat tidak adil bagi Camellya.
"Kenapa harus ada mella? Nggak.. gue nggak mungkin suka sama Dhito! Nggak boleh!!! Gue udah janji nutup gerbang hati gue rapat-rapat!" Batin Camellya.
"Dhito! Gue mau lo jadi sahabat gue," Bisik Camellya di telinga Dhito. Tentu Dhito sangat kebingungan.
"Camellya minta gue jadi sahabatnya? Ya udah deh. Dia itu buat gue nyaman. Mungkin dia bisa selalu ada buat gue," Batin Dhito.
"Ok lah. Sekarang kita sahabat!" Ucap Dhito sembari menyatukan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Camellya.
"Semoga ini bukan kesalahan yang buat gue hancur," Harap Camellya dalam batinnya.
***
Author:
"Ouuhh.. Sahabat! Menurut kalian.. Apakah ini pilihan yang tepat bagi Camellya? Lihat aja kisah selanjutnya.."
"See you next time! And have fun ♡"

KAMU SEDANG MEMBACA
Would You Be Mine?
Teen Fiction[ Cerita sedang dalam tahap revisi. Update chapter setiap seminggu sekali 1 ch. ] ___________________________________________________ "Karena setiap ada Cinta selalu ada Benci" Cinta dan benci itu beda tipis. Saat kita membenci seseorang, kita ingin...