22. Jam Tangan

12 1 0
                                    

"Karena gue tau warna favorit lo"

Setelah mengerti hal yang disukai Dhito. Camellya bingung dengan apa yang akan dibelinya. Karena gelang tali itu sangat sederhana. Camellya berpikir untuk menambahkan hadiah lain.

"Girls.. Gue udah tau kesukaan Dhito. Dan itu gelang tali. Terlalu sederhana coba?? Harganya mungkin ya tiga ribuan lah. Jadi gue pikir, nambah benda lain buat Dhito. Dan yang cocok itu kira-kira apa ya?" Tanya Camellya panjang lebar pada Aprilya, Laura, dan Fita.

"Menurut gue jam tangan deh!!" Usul Aprilya.

"Lo bikin hal-hal yang menarik. Kayak album dengan hiasan anek ragam khusus cowok. Terus bilang aja ke Dhito lo suka sama dia. Eh bukan suka ya? Cinta?!!" Usul Laura panjang lebar.

"Kalo menurut gue nih ya?! Beliin voucher game aja lah. Sekarang kan lagi jamannya tuh Mobile Legends!" Usul Fita.

Camellya merenung. Ia bingung, semuanya nampak bagus jika diberikan pada Dhito.

"Jam sih boleh!! Gue beliin jam couple sama gue. Jadi jamnya berdetal sesuai detak jantung gue sama Dhito. Kalo detak jantung gue berhenti, otomatis jam gue berhenti. Dan disaat itu pula jam Dhito berhenti, begitu pun sebaliknya," Ujar Camellya yang dijawab anggukan setuju oleh ke-tiga temannya.

"Dan kalo masalah album-album gitu mah. Kayaknya gue bakal bikin. Biar Dhito inget gue terus. Dan soal perasaan gue ke Dhito. Dhito udah tau. Gue yang ngasih tau sendiri!" Lanjut Camellya dengan respon terkejut dari ke-tiga temannya.

"Eh gila nih anak. Berani banget lo, nyatain perasaan lo?! Wah.. Hebat-hebat!" Celetuk Laura yang disambut tepuk tangan meriah dari Aprilya dan Fita.

"Nah kalau soal voucher mah.. Gue beliin. Gue tau dia suka tuh permainan!! So.. Keputusan gue! Beli empat kado buat Dhito. Isinya gelang yang tentunya sepasang sama gue sebagai tanda sahabat. Jam tangan, album dan voucher. Sip, kalian ikut gue beli, nanti!" Ujar Camellya panjang lebar.

"Oh iya. Mampir ke Gramedia lah.. Gue mau cari novel nih!" Ujar Laura memohon.

"Iya. Gue juga mau beli buku pelajaran," Jawab Camellya.

"Yeh.. Lu buku pelajaran mulu. Gak capek otak lo?" Celetuk Fita.

"Bosen sih. Tapi ya.. Gimana lagi. Kalau gue beli novel pas ada orang tua gue di rumah? Bisa-bisa.. Langsung euh gue.. Jadi gue beli novel waktu orang tua gue ke luar negeri. Dan itupun novelnya gue taruh perpus rahasia gue. Perpus balik tembok," Jawab Camellya panjang lebar, sambil meratapi nasibnya yang tidak dibolehi membaca novel.

"Wew.. Kasihan lu jigong!!" Ejek Aprilya. Sedangkan Camellya hanya mendengus kesal.

***

Seperti yang Camellya rencanakan. Bahwa ia akan membeli kado untuk orang tercinta. Ya, walaupun tercinta yang ke-lima. Karena yang pertama adalah mama, ke-dua mama, ke-tiga mama, ke-empat papa, dan ke-lima Dhito.

"Wew anjir.. Gue ngerasa kita nggak nyampe-nyampe nih.. Emang di mana sih tempatnya?" Keluh Aprilya yang mulai lelah dengan perjalanannya.

"Ia nih.. Lagian ini mall gede bener.. Lo yakin mau nyari nih toko terpencil?" Tanya Laura sependapat dengan Aprilya. Sedangkan Camellya terus berjalan tanpa menghiraukan kedua temannya yang mengeluh itu.

Would You Be Mine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang