3. Setan Bison Bunting

220 21 6
                                    

" kenapa ngliatin aku kek gitu? Awas entar suka!! " ucap Mishall enteng.

Rio yang mendengar perkataan Mishall masih keheranan. Kenapa ada cewe kek gini di dunia ini?.

Rio kembali mengingat yang tadi sempat Mishall dan abangnya bicarakan lewat telepon. Ya. Setan. Sebenernya apa maksud perkataannya tadi?. Rio masih belum bisa mencerna perkataan Mishall.

" maksud lo tadi ada setan. Setan apaan? " tanya Rio yang penasaran dengan perkataan Mishall tadi.

" ya setan lahh!! "

" kamu tuh setannya!! Dasar setan bison bunting!! " celetuk Mishall dengan nada mengejek kearah Rio. Lidahnya menjulur kearah Rio.

Setan bison bunting? Batin Rio tak percaya dengan ucapan Mishall.

Rio masih menatap Mishall heran. Apa maksudnya coba? Dia mengatakan dirinya setan?.

Disamping itu dirinya ingin tertawa tapi dia urungkan. Dia berusaha memasang wajah marah di depan Mishall saat ini.

Mishall masih saja berdiri dan memegangi kedua tali tasnya. Matanya melihat kearah jalanan.

Drunggg.. Drunggg..

Suara sebuah kendaraan datang dari kejauhan. Nampak seorang lelaki dengan kemeja berwarna navy. Lengan baju yang digulung sampai ke siku. Berpaduan dengan celana jeans berwarna cream.

Mishall tau siapa orang itu. Dia terlihat tampan dengan motor yang dia tumpaki. Tapi tidak biasanya dia menaiki motor. Biasanya dia lebih memilih menggunakan mobil dibanding motor.

" Shall " panggil cowo tersebut dengan nada khawatir.

" kenapa bang? Kok mukanya panik gitu? Abang sakit? Abang laper? Atau jangan-jangan abang pengen poop yah?? " tanya Mishall beruntun. Matanya menyipit.

Dirinya khawatir dengan Harshel. Raut wajahnya sedikit pucat. Tapi berbeda dengan Rio yang ingin tertawa mendengar ucapan Mishall.

Mishall benar-benar sudah lupa dengan yang dia ucapkan kepada abangnya saat di telepon tadi.

" bukan!! Tadi kan kamu bilang ada setan jadi abang khawatir sama kamu. Takut kamu kenapa-napa! " jelas Harshel.

Jelas abangnya khawatir. Bagaimana tidak. Adiknya ketakutan ada setan. Sedangkan dirinya tidak ada bersamanya.

Mishall yang mendengar perkataan Harshel justru malah terkekeh geli. Dia sungguh tidak ingin membuat abangnya khawatir.

Tapi dia sudah menunggunya lama sekali. Ditambah lagi ada makhluk menyebalan di depannya.

Dia benar-benar ingin pulang.

Rio sejak tadi hanya diam. Dia mengenakan helmnya lalu pergi meninggalkan kakak beradik ini tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Tuh kan udah kaya setan! Mungkin jailangkung tepatnya! Datang tak diundang pulang tak diantar! Ya dia!! Cowo sok ganteng! Begitulah batin Mishall.

" mana setannya Shall? " tanya Harshel yang menyadarkan Mishall dari lamunannya.

Mishall yang mendengar perkataan Harshel pun menoleh.

" tuh dah pergi naik motor! " jawab Mishall enteng. Dia menunjuk Rio yang sudah pergi dengan dagunya.

Mishall sudah menaiki motor di belakang Harshel. Harshel masih melihat kearah perginya Rio. Harshel memukul paha Mishall yang berada di sampingnya.

" abang pikir setan beneran! Kamprettt!! " ucap Harshel kesal. Mishall yang mendengar pun langsung tertawa.

" udah ahh bang cepetan yuk makan. Aku laper bang! " Mishall yang sudah berada di atas motor menarik-narik kemeja yang dikenakan Harshel.

MISHALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang