12. Murid Baru

94 10 0
                                    

" woyyy kebo!! Bangun woyyyy!!! " telinga Mishall serasa ingin pecah saat pagi-pagi dirinya sudah mendengar teriakan abangnya.

Mishall malah semakin menutup tubuhnya menggunakan selimut. Harshel yang melihat itu langsung menarik selimutnya hingga ke lantai. Tak cukup itu Mishall mengambil bantal gulingnya dan memeluknya erat. Lagi-lagi Harshel merampasnya.

" abang ini masih jam 4 bang! Nanti aku tidur lagi sampe jam 5 " ucap Mishall lemas. Bagaimana tidak, nyawanya masih berhamburan entah dimana.

" eh kebo ini dah jam 5! Mau tidur sampe kapan hah? Sampe fir'aun nikah sama mimi peri? " jelas Harshel.

Tubuh Mishall terus digoyang-goyang oleh Harshel. Ini adalah salah satu tugas paling menyebalkan baginya. Membangunkan Mishall. Manusia bantal alias kebo yang kalo nggak dipaksa sampe kesabaran di ubun-ubun dia nggak akan bangun.

Harshel menarik kedua tangan Mishall dan menyuruhnya untuk duduk. Tubuh Mishall masih lemas dan sedang berusaha mengumpulkan nyawanya. Harshel sedang merapikan selimut yang tadi sempat ia rampas dari Mishall.

" udah cepetan mandi hari ini sekolah kan? Habis itu sholat. Ngumpulin nyawa kok lama amat kaya kerja di Hongkong aja!! " perintah Harshel.

" kamu kalo dibangunin sekali aja coba jangan susah. Tenaga habis sebelum kuliah cuman buat bangunin kamu " protes Harshel. Mishall sama sekali tidak mendengarkan perkataan Harshel.

Mishall beranjak dari tempat tidur. Hendak menuju ke kamar mandi miliknya. Disamping itu Harshel sudah keluar dari kamar Mishall. Dari semua anggota keluarganya, Mishall lah yang paling susah dibangunkan. Entah mimpi apa yang membuat dia betah sekali tidur.

***

" babang Munel mau ketemu sama kakak cantik lagi dongg " ucap Munel saat semua anggota keluarga Rio sedang sarapan di meja makan.

Damar - papah Rio dan Arisha - mamah Rio pun melihat kearah Munel. Bahkan Rio pun tersedak mendengar ucapan Munel. Dengan cepat ia mengambil air putih dan meneguknya habis.

" kakak cantik siapa Mun? " tanya Damar sambil melanjutkan sarapannya.

" kakak cantik yan kemaren. Kemaren Munel dibeliin es krim sama kakak cantik. Nama kakak cantiknya Munel lupa " jelas Munel.

Arisha semakin penasaran dengan 'kakak cantik' yang Munel ceritakan. Sebenarnya siapa dia? Apa dia teman Rio atau jangan-jangan pacarnya?.

" Sav siapa sih kakak cantik yang Munel maksud? Dia temen kamu? Atau pacar kamu? " tanya Arisha dengan nada menggoda saat mengucapkan kata 'pacar'.

Wajah Rio sudah memerah. Dia tetap menundukkan kepalanya dan makan terburu-buru. Disamping itu Arisha menyenggol siku Damar. Dirinya memberitahu kepada Damar kalau anak laki-lakinya itu sedang tersipu malu.

Rio berdiri sambil menggendong tasnya dan kemudian berpamitan kepada kedua orang tuanya. Tak lupa cubitan dan ciuman di pipi menggemaskan Munel.

" jangan lupa bawa calon menantu ya buat mamah sama papah " ucap Arisha dari kejauhan sedangkan Rio sudah keluar dari rumah.

***

" kalian kalo jahat jangan keterlaluan dong! Aku kemaren kan takut, bingung, sedih. Kalian nggak ada yang bisa dihubungin " kesal Mishall saat mereka sudah berada di dalam kelas.

" yeyyy lupa mah wajar kali Shall " jawab Neta enteng.

" iya Shall kita kemaren itu belanjaannya banyak banget. Susah juga bawanya " sambung Lysta.

" lagian juga yah Shall lo kemaren kok ngga bareng kita sih? Kemana aja lo? " tanya Lita.

" aku kan kemaren bilang sama kalian mau beli minum " jawab Mishall.

MISHALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang