Saat akan menuju ke dalam taman kota, Ale tiba-tiba menggenggam lengan Zeta seperti seorang ibu yang sedang melindungi anaknya diantara para manusia yang semakin ramai.
Perlakuan Ale itu menumbuhkan rasa baper di dalam diri Zeta, namun Zeta sebisa mungkin tidak menjerit untuk meredam bapernya itu. Di sepanjang perjalanan Zeta tak ayal tersenyum sendiri akibat perlakuan Ale saat ini, hingga tiba-tiba Ale berhenti Zeta baru tersadar dan kembali menormalkan ekspresinya.
"Kita disini aja ya? Tempatnya penuh semua."
"Iya, Le."
Mereka berdua pun duduk di pinggiran taman kota yang menyuguhkan pemandangan para pedagang dan grobak makanannya yang membuat perut keroncongan.
"Mau makan dulu?" Tanya Ale.
Zeta tanpa malu menggangguk antusian akan tawaran Ale itu. Sepertinya perut yang lapar terlah membuat rasa malu Zeta menghilang.
"Kamu mau pesan apa?"
Zeta nampak berpikir sejanak sambil memperhatikan gerobak-gerobak berjajar yang membuatnya bimbang. Jika tidak ada Ale di sini mungkin Zeta akan pesan semuanya, tapi untuk menjaga image nya di depan pria itu Zeta jadi menunda dulu keinginannya itu.
"Gue pengen kupat tahu aja deh."
"Yaudah tunggu bentar ya, saya pesan dulu."
Zeta terus memperhatikan gerak-gerik Ale dari mulai saat berjalan menuju grobak ketoprak, sampai saat Ale memesan pun Zeta terus memperhatikannya.
Kenapa Ale sebaik ini kepada Zeta, sehingga tanpa di inginkan membuat sisi baper Zeta membuncah atas semua perlakuan Ale kepadanya. Ah atau mungkin Zeta nya saja yang terlalu baper atas hal biasa yang Ale lakukan kepadanya, entahlah yang pasti setiap dekat Ale Zeta selalu merasa ada kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutnya.
Saat Zeta tengah asik memperhatikan Ale yang sedang berbicara dengan mamang penjual ketoprak, tiba-tiba ada sesuatu yang tidak di inginkan yang membuat Zeta berdecak kesal.
Tiba-tiba wanita yang pernah muncul di warung ubnormal waktu itu, saat ini malah muncul lagi di sebelah Ale. Wanita itu sedikit berbincang dengan Ale, dan tangannya juga masih sama seperti dulu, yaitu tiba-tiba menggenggam tangan Ale yang membuat Ale terkejut dan refleks melepaskan genggamannya.
Walaupun mengesalkan, tapi Zeta tetap terus memperhatikan keduanya, Zeta tidak boleh sampai melewatkan tontonan macam itu. Yang Zeta lihat, si wanita terus bersikeras berbicara kepada Ale dengan ekspresi memohonnya, dan Ale di sana hanya mengacuhkannya dan tetap fokus memperhatikan mamang ketoprak yang sedang membuatkan pesanan mereka.
Dan hingga pesanannya selesai, wanita itu tetap mengikuti Ale yang sedang membawa dua piring ketoprak sembari menarik-narik tangan Ale. Ale yang terlihat kesal kemudian berbalik menghadap wanita itu kemudian Ale sedikit berbicara kepada wanita itu.
Entah apa yang Ale bicarakan kepadanya sehingga membuat wanita itu sukses pergi dengan wajah kesal dan berhenti mengikutinya.
Ale pun kembali melanjutkan perjalanannya menuju ke arah Zeta, Zeta dengan sigap berpura-pura sibuk. Saat Ale sampai si hadapan Zeta, Zeta langsung bersikap antusias akan kedatangan dua porsi ketoprak itu walaupun di dalam hatinya masih bertanya-tanya hal apa yang di obrolkan Ale dengan mantannya itu.
"Dua porsi ketoprak siap di santapp!!" ujar Ale dengan nada antusiasnya.
"Yeayyyy." Zeta tak kalah antusias menimpalinya.
Ale kemudian menyerahkan satu piring kepada Zeta. "Nih buat kamu, saya beli minumnya dulu ya."
"Eh gak usah nanti aja, Le--" belum selesai Zeta mengucapkan kata-katanya, Ale malah sudah terlebih dulu berlari ke arah pedagang minuman dan kembali dengan dua botol air meniral di genggamannya.
"Yaudah yuk makan." Ajak Ale.
Keduanya makan dengan hening tanpa pembicaraan apapun, hanya di ramaikan dengan suara pengunjung lain yang hiruk-pikuk di sekitarnya. Namun di tengah-tengah keheningan itu tiba-tiba Ale berbicara dengan kalimat yang sukses membuat Zeta terkejut hingga tersedak.
"Dia ngajak balikan."
"Uhuk-uhuk." Rasa pedas ketopraknya di tambah dengan ucapan Ale barusan membuat tenggorokan Zeta terasa tercekat.
Melihat Zeta yang tersedak Ale langsung dengan sigap memberikan Zeta minum hingga wanita itu kembali membaik.
"Sorry, Le." Ujar Zeta.
"Iya-iya kamu gak papa kan??"
"Iya gak papa kok, tadi gue makannya buru-buru padahal kan ketopraknya pedes."
Setelah itu keduanya melanjutkan kegiatan makannya seperti semula.
====================
Selamat sore pembaca❤ aku mau minta maaf kalau cerita ini updatenya lama dan gak tentu. Aku belum sempat update cepet karena tinggal hitungan hari aku bakal ngelaksanain UN. Jadi mohon pengertiannya ya, aku bakalan sempetin buat update kok.
Makasih buat yang setia nunggu💙-NS-
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, IQBAAL✔
General Fiction[Complited] "Kamu sekarang sudah dewasa ya, gak suka lagi pakai bando kaya dulu." ujar Ale. "Yaiyalah, masa gue terus-terusan mau pakai begituan sampe SMA. Entar yang ada gue di katain sama temen-temen gue." Timpal Zeta tak terima. "Tapi saya lebi...