Part25

329 45 3
                                    

BIASAKAN VOTE&COMENT SEBELUM BACA!!

Praangg!!!

Gelas kaca putih transparan itu pecah tepat di bawah nakas dengan air susu chocolate yang ada di dalamnya.

Shakti yang melihat itu pun dibuat kaget oleh posisi radhika yang tercondong kebawah dengan telapak tangan kanannya yang menompa tubuhnya agar tak terjatuh sepenuhnya.

Darah segar mewarnai telapak tangan radhika kini.

Telapak tangan?

Benar! Telapak tangan kanan radhika tepat berada di atas serpihan kaca yang pecah ditambah susu coklat yang masih panas!  Itu sangat membuat radhika meringis menahan kesakitan.

"RADHIKA!!! "teriak shakti lalu menghampirinya dan memegang bahu radhika dan menuntunnya ke ranjang.

"Ss.. Shakti! "Gugup radhika

"Ka..  Kamu ngapain kesini! " Lanjutnya

"Dimana kotak p3k? "

"Dih..  Ditanya malah balik nanya!! "Batin radhika

"Ada di dalam laci ke 3"

Lalu shakti pergi dan mengambil seluruh peralatan yang ia butuhkan untuk mengobati luka radhika.

Dengan telaten ia membersihkan sisa² darah yang selalu keluar tanpa di tekan bahkan sentuh.

Dengan sangat hati-hati shakti mengambil 2 serpihan kaca yang sedikit tertancap di tangan radhika.

"Awwshh.  "

"Wuuhh,, wuhhh..  Tahanlah,, ini pasti akan sakit,, tapi jika dibiarkan maka akan bertambah sakit,, tahanlah! "Ucap shakti lembut sesekali meniupkan udara yang masuk dari hidungnya dan di keluarkan tepat di luka radhika agar tidak terlalu perih.

"Shakti.... "

"Ssttt" shakti menempelkan jari telunjuknya tepat di permukaan bibir mungil radhika.

Ia terlihat sangat telaten melipat perban yang kini sudah melingkar setengah di tangan radhika

Setelah selesai shakti meletakan kotak p3k di atas nakas dan kembali duduk di dekat radhika *kasur*.

"Radh.. " menggenggam tangan kiri radhika dan dengan cepat mendapat tepisan dari sang pemilik tangan

"Aku minta maaf,,,  sumpah radhz!!  Gak ada niatan buat ninggalin kamu di koridor sendiri,, " ucap shakti lembut entah sejak kapan tangannya berhasil menggenggam tangan radhika

Radhika tetap diam.

"Radh,, ayo ngomong,, jangan diemin aku,,, "

Diam!

"Radhika,, tolong ngomong,, aku akan lakukan segala cara agar kamu tidak marah,, aku mohon radh,, kasih aku kesempatan,, terserah mau pake syarat atau apa ke,, aku akan menerimanya,, "

Radhika lalu menatap shakti.

"Sebutkan biar aku lakukan,, "lembut shakti

#FATE#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang