13. Khawatir

2.4K 202 3
                                    

Keynal sedikit gelisah saat melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam dan Veranda belum pulang, dia sudah berusaha menghubunginya tapi ponselnya tidak aktif, berulang kali dia menatap kearah pintu, berharap pintu itu terbuka dan melihat Veranda kembali, dia sedikit takut Veranda pergi dan tak kembali setelah dia melihat dirinya dengan Naomi. Istrinya selalu menunjukkan kalau dia baik-baik saja, tak pernah sekalipun Keynal melihat wajah sedih atau wajah tidak nyaman Veranda, dia selalu berusaha menunjukkan semua baik-baik saja.

“Aku pulang” ujar Veranda

Keynal langsung menatap ke arah pintu, dia berjalan menghampiri Veranda.

“Kau sudah pulang? darimana? Kenapa pulang sangat larut?”

Veranda terdiam, Keynal memberondongnya dengan banyak pertanyaan, dia menatap Keynal yang sedikit khawatir padanya, tumben sekali Keynal seperti itu, biasanya dia tidak banyak bertanya seperti ini. Tapi itu membuatnya senang, setidaknya ada rasa peduli Keynal padanya

“Aku dari rumahmu”

“Apa?”

“Aku tadi berkunjung ke rumah orangtuamu”

Veranda masuk kedalam, Keynal menatap punggung Veranda  yang berjalan melewatinnya, kenapa istrinya kesana? untuk apa dia kesana? Veranda menyimpan beberapa yang dia bawa dari rumah mertuanya, ibu Keynal memasakkan makanan kesukaan Keynal .

“Kenapa kau kesana?” tanya Keynal  dan menatap Veranda

Jujur dia khawatir pada Verandala, dia takut wanita itu merubah pikirannya.

“aaku tidak pernah mengunjunginya setelah kita menikah, tidak ada salahnya aku berkunjung”

Keynal sedikit bernafas lega, dia mungkin belum yakin dengan perasaanya pada Veranda tapi dia tidak ingin Veranda pergi meninggalkannya.

“Apa yang Mamah  katakan padamu?”

“Banyak”

“Salah satunya?”

Veranda menatap Keynal, ini pertama kalinya mereka banyak bicara, Keynal banyak bertanya padanya. Kenapa Keynal sepenasaran itu padanya.

“klKebiasaanmu, apapun tentang dirimu”

“Mamah tidak mengatakan sesuatu yang buruk tentangku kan?”

Veranda tersenyum.

“Tidak”

Keynal kembali bernafas lega.

“Tidak terlalu banyak” lanjut Veranda membuat Keynal menatap Veranda dengan membulatkan matanya

Veranda tersenyum melihat ekspresi Keynal, terlihat sangat menggemaskan.

“Kau sudah makan? Mau makan malam?”

Keynal menggelengkan kepalanya, perutnya terasa lapar tapi dia tidak peduli dengan perutnya yang lapar, yang dia pedulikan apa yang dikatakan Ibunya pada Veranda, hal buruk apa yang Ibunya katakan, Keynal begitu penasaran tapi dia sedikit malu untuk bertanya pada istrinya.

“Aku mau mandi dulu, kalau kau mau makan katakan saja, aku akan menyiapkannya, tadi aku dan ibumu membuat makanan kesukaanmu” ujar Veranda dan berlalu meninggalkan Keynal yang masih diam

TBC

Kenapa Aku Jatuh Cinta Padamu? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang