32. Kebahagiaan Ve dan Keynal

2.8K 172 0
                                    

Seperti pagi sebelum-sebelumnya, Veranda membuatkan sarapan untuk suaminya dan dirinya dan kali ini dia membuat sarapan dengan perasaan yang berbeda, perasaan yang jauh lebih membahagiakan dari sebelumnya.

Beberapa kali Veranda menyingkirkan rambutnya yang menghalangi pemandangannya, tangannya kotor membuat dia tidak bisa untuk mengikatnya, yang bisa Veranda lakukan adalah menyingkirkannya sementara.

Keynal baru bangun dari tidurnya, dia melihat istrinya sedang membuat sarapan dan beberapa kali menyingkirkan rambutnya, Keynal  mengambil ikat rambut Veranda, dia menghampirinya kemudian mengikatkan rambut Veranda yang mengganggunya, Veranda sedikit terkejut, dia melirik kemudian tersenyum melihat suaminya sedang mengikatkan rambutnya. Selesai mengikatkan rambutnya, Keynal memeluk Veranda dari belakang.

“Apa yang kau buat?”

“Sesuatu yang bisa dimakan untuk sarapan”

“Apa itu?”

“Yang kau lihat dihadapanmu”

Keynal  melepaskan pelukannya, dia membalik Veranda, mencubit pelan hidung Veranda.

“Kenapa tidak mengatakannya langsung? Kenapa harus berbelit-belit?”

Veranda tersenyum.

“Kenapa banyak bertanya? Aku tidak tahu kalau kau secerewet ini”

“Aku hanya bertanya” ujar Keynal merengut

Veranda kembali tersenyum, dia mengecup bibir Keynal dengan sedikit berjinjit. Keynal tersenyum mendapat ciuman kecil dari Veranda, dia menyentuh pipi Verada kemudian menciumnya, menempelkannya untuk beberapa saat.

“Biarkan aku menyelesaikan yang sedang aku buat”

Keynal menggelengkan kepalanya, dia menarik Veranda, memangkunya untuk duduk di meja makan, Keynal berdiri di depannya, Keynal  mengalungkan tangan Veranda dilehernya, Keynal  sedikit mendongakkan kepalanya dan Veranda sedikit menunduk, menempelkan keningnya, hingga hembusan nafas masing-masing terasa. Veranda semakin menunduk, dia mencium bibir Keynal, Keynal  menyambutnya, dia memagut bibir bawah Veranda.

“Keyyy” lenguh Veranda

Keynal  begitu mendominasi membuat Veranda hanya bisa membalas dan membiarkan Keynal  melakukan apapun yang dia inginkan. Keynal terus mendesak Veranda di bibirnya, hingga Veranda  membuka mulutnya, membiarkan lidah Keynal  masuk kedalam, menautkan lidahnya mereka, tangan Keynal tidak diam, dia menelusur punggung Veranda, Keynal  sedikit terkejut saat menyadari Veranda tidak memakai branya, tapi itu menguntungkannya, dia tidak perlu susah payah membukanya. Tangan Keynal  menyentuh lembut perut Veranda, terus naik keatas hingga dia meremas pelan dada Veranda.

“Key” kaget Veranda

Veranda melepaskan diri dari Keynal, dia menatap Keynal yang sudah terbawa nafsu.

“kenapa?”

“kau lupa kalau aku sedang membuatkan sarapan untuk kita”

“aku juga sedang membuat sarapan untukku” ujarnya begitu menggoda

Veranda sedikit mendorong Keynal, dia turun dari meja, mencuci tangannya, mengelapnya kemudian memukul pelan dada Keynal.

“mesum” ujar Veranda

“katakan pada wanita yang malam-malam menatapku, memperhatikanku yang sedang tidur, kemudian mencium bibirku hingga lipsticknya masih menempel dibibirku, beruntung dia sadar dengan apa yang dilakukannya, kalau tidak mungkin sudah memperkosaku”

Veranda kembali memukul lengan Keynal , Keynal terus mengungkit kejadian malam itu, dia sungguh sangat malu. Keynal tersenyum melihat ekspresi malu Veranda, sangat cantik.

“Aku mencintaimu” ujar Keynal serius

Veranda menatap Keynal

“aku juga mencintaimu” balas Veranda

Keynal kembali menyentuh pipi Veranda, dia mencium kening Veranda, dia bisa merasakan bagaimana Veranda mencintainya, memberikan seluruh hidupnya untuk dirinya. Dan dia sangat setuju dengan apa yang dikatakan Veranda padanya, kalau orangtua mereka tidak mungkin menjerumuskannya, orangtua mereka pasti melakukan yang terbaik untuknya. Dan Keynal  sangat berterima kasih padanya, dia bertemu dengan orang hebat seperti Veranda.

Kenapa Aku Jatuh Cinta Padamu? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang