Naomi menatap Keynal dan Veranda yang saling merangkul, jujur dia merasa cemburu melihatnya, tapi dia begitu senang melihat raut wajah bahagia Keynal, dia seolah menemukan kehidupan baru yang selama ini dia cari, katakan dia begitu berbesar hati melepaskan Keynal untuk bersama orang lain tapi melihat Keynal yang begitu bahagia membuat Naomi tidak menyesali keputusan, dia berbangga hati sudah melakukan itu untuk Keynal.
“Aku pamit” ujar Naomi menatap keduanya
Veranda dan Keynal mengangguk, tersenyum melepaskan Naomi kembali ke Taiwan.
“Kenapa kalian manis sekali” puji Naomi
“Benar-benar pengantin baru” lanjutnya
Keynal menarik Veranda, semakin mendekatkanya kemudian mencium kening Veranda membuat Naomi iri melihatnya, Naomi merengut melihat Keynal yang menggodanya.
“Dasar”
“Veranda, kau harus hati-hati padanya”
“Kenapa?”
“Butuh kesabaran yang tinggi untuk menghadapinya, dia bodoh, keras kepala, telat berfikir, sangat suka makan, banyak protes”
“Yah!!!” kesal Keynal menghentikan ucapan Naomi
Veranda dan Naomi tertawa melihat Keynal.
“Tapi ada satu hal yang harus kau tahu, ketika dia mencintai seseorang, dia akan sangat mencintainya”
“Right, aku tidak mudah jatuh cinta”
Veranda menatap Keynal, dia tahu itu, dia sedikit sulit untuk mendapatkan hatinya.
“Sepertinya aku harus benar-benar pergi”
“Hati-hati” ujar Veranda
Naomi melambaikan tangannya pada Veranda dan Keynal, perlahan meninggalkan mereka. Dia kembali ke Indonesia untuk mengambil beberapa barang yang masih disana dan juga untuk mengajak Keynal hidup bersamanya di Taiwan, memulai kehidupan di Negaranya tapi sayangnya takdir berkata lain, Keynal sudah menikah dan dia tidak bisa membawa Keynal bersamanya, mengubur semua rencana indah yang sudah dia rencanakan.
