Veranda menatap Keynal yang masih tertidur pulas, dia menyukai wajah tenang Keynal saat tidur, terlihat sangat tampan, dalam keadaan apapun Keynal selalu tampan.
“Kenapa?” tanya Keynal tanpa membuka mata
Dia menyadari Veranda terus menatapnya, tapi dia enggan untuk membuka mata, jujur dia malu diperlakukan seperti itu oleh Veranda.
“Tidak hanya saja aku senang melihat wajahmu”
“Aku memang sangat tampan” ujarnya dan membuka mata
Veranda tersenyum mendengar apa yang dikatakan Keynal, tapi memang kenyataannya seperti itu, suaminya sangat tampan.
Veranda mendekat kemudian mencium bibir Keynal .
“I love you”
“I love you too” senyum Keynal
Keynal menarik Veranda hingga istrinya berada diatasnya, mereka saling bertatapan, terlihat begitu mesra dan begitu intim. Veranda menyandarkan kepalanya di dada Keynal , merasakan detak jantung Keynal yang begitu berdebar.
“Ve”
“Gm, jangan katakan kalau kau merasa keberatan”
“Tidak, hanya saja kau membangunkan yang lain”
Veranda mengangkat kepalanya, menatap Keynal, tidak mengerti maksud Keynal . Keynal menarik Veranda hingga mereka sejajar.
“Kau membangunkan adik kecilku” senyum Keynal penuh arti
Veranda terdiam dan kemudian mengerti.
“What!!!”
Veranda segera bangun, dia duduk menatap Keynal dengan menyipitkan matanya, dan Veranda baru tahu kalau suaminya mesum, selama beberapa bulan mereka bersama Keynal bisa menahan diri tapi baru beberapa hari mereka memutuskan saling mencintai, Keynal tidak bisa mengontrol dirinya, bahkan Veranda harus cuti 3 hari hanya untuk menemani suaminya, bersama Keynal, menghabiskan waktu bersama dengan penuh cinta.
End