Veranda berkunjung ke rumah mertuanya, dia disambut baik oleh keduanya, ini pertama kalinya dia berkunjung tanpa Keynal yang menemaninya. Orangtua Keynal begitu senang menjadikan Veranda sebagai menantunya, dia begitu manis dan perhatian padanya, tidak salah menjodohkan keduanya.
Veranda mengapit tangan ibu mertuanya, mereka berjalan menuju kamar Keynal, Veranda meminta ibu mertuanya untuk menceritakan bagaimana Keynal. 3 bulan bersama Keynal sedikit banyak dia tahu bagaimana kebiasaan Keynal dan dia masih ingin tahu bagaimana suaminya dari ibu mertuanya, ibu yang sudah membesarkannya.
Veranda dan Ibu Keynal duduk di kasur Keynal, Veranda mengedarkan pandangannya, memperhatikan kamar Keynal , ini pertama kalinya dia masuk ke kamar Keynal. Ada begitu banyak piagam yang bertengger disana, beberapa foto Keynal dengan temannya dan ada satu foto Keynal dengan seorang perempuan yang Veranda yakini kalau wanita itu adalah wanita yang datang kerumahnya malam itu.
“Dulu Keynal seorang atlit renang, lihat begitu banyak piagam yang Keynal dapatkan dari perlombaan renang”
Veranda tahu sekarang, kenapa tubuh Keynal begitu bagus dan atletis, dia seorang atlit renang.
“Apa dia bersikap buruk padamu?”
Veranda menatap ibu mertuanya kemudian menggelengkan kepalanya.
“Keynal sangat baik padaku”
Ibu Keynal menyentuh lengan Veranda, menggenggamnya.
“Aku tahu pernikahan kalian hanya perjodohan tapi aku yakin akan ada cinta diantara kalian, hanya butuh waktu untuk itu”
Veranda tersenyum, dia bahkan sudah merasakan bagaimana dia jatuh hati pada Keynal.
“Apa kau sering memasak untuk Keynal?”
“Iya, aku selalu membuat sarapan dan bekal makan siang untuknya”
“Syukurlah, Keynal sedikit alergi dengan makanan luar, dia tidak terbiasa makan makanan yang bukan dimasak dirumah”
Veranda mengangguk, pantas saja Keynal hanya memesan minuman saat mereka berada di salah satu café, dan Keynal memilih membuat ramen setelah tiba di rumah.
“Apa dia pernah protes dengan makanan yang kau buat?”
Veranda menggelengkan kepalanya, seingatnya Keynal selalu menerima apapun yang dia buat. Ibu Keynal tersenyum senang, Veranda memang sangat cocok untuk Keynal.
“Aku sangat senang kalian menikah, kau sangat cocok untuk Keynal, meskipun Keynal hanya menyukai makanan yang dibuat dirumah tapi dia begitu pemilih, dia bahkan tidak menyukai saat kakak iparnya memasakkan sesuatu untuknya tapi dia tidak menolak saat kau masakan apapun itu artinya lidahnya sangat cocok dengan masakanmu”
Veranda tersenyum, dia tidak pernah tahu makanan yang dibuatnya disukai Keynal atau tidak, dia tidak pernah menanyakan hal itu.
“Mamah sangat senang kalian berjodoh, Keynal sudah menemukan orang yang tepat untuknya”
Veranda kembali tersenyum menatap ibu mertuanya, tidak sia-sia dia datang ke rumah mertuanya, mencari tahu bagaimana Keynal, setidaknya ada satu titik yang Veranda yakini kalau Keynal menerima kehadirannya meskipun baru sebatas menerima, itu sudah cukup membuat Veranda bertahan dengan Keynal.
TBC
