Veranda memasukkan beberapa makanan yang sudah dia siapkan untuk makan siang Keynal, seperti biasa dia selalu menyiapkan sarapan dan makan siang untuk suaminya. Veranda berusaha melupakan kejadian semalam, berusaha mengatakan pada dirinya kalau itu hanya mimpi buruk yang tak perlu dia pikirkan.
Keynal sudah siap berangkat kerja, dia sedikit ragu untuk bertemu dengan Veranda , dia belum menjelaskan pada istrinya siapa wanita itu.
“Morning” sapa Veranda sumringah
Keynal tersenyum simpul, dia sedikit bernafas lega karena sikap Veranda tidak berubah padanya, dia masih mendapat sapaan pagi yang hangat darinya. Keynal memperhatikan Veranda yang masih mengenakan pakaian tidurnya.
Keynal menarik kursi meja makan dan duduk disana untuk sarapan.
“Kau tidak bekerja?” tanya Keynal
“Tidak, aku mengambil cuti hari ini”
Keynal hanya mengangguk, mulai memakan sarapan yang Veranda buatkan untuknya.
“Apa yang kau lakukan hari ini?”
“Tidak ada, kalau aku bosan mungkin aku akan ke suatu tempat”
Keynal menatap Veranda, sangat aneh sekali membolos bekerja untuk sesuatu yang tidak penting. Keynal mencoba membaca raut wajah Veranda, mencoba mencari tahu apa yang terjadi dengan istrinya, tapi tidak ada yang aneh padanya, dia selalu menunjukkan wajah yang biasa dia tunjukkan padanya.
“Aku pergi” pamit Keynal
Veranda tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
“Hati-hati”
Veranda menatap punggung Keyn yang perlahan menjauh, dia kembali menyentuh dadanya yang terasa sakit, mungkinkah perasaanya semakin dalam pada Keynal, kenapa dia harus merasakan sakit seperti ini.
TBC