Veranda terkejut begitu melihat tamu yang ingin bertemu dengannya, dia tidak menyangka Naomi kembali menemuinya, entah apalagi yang akan dia katakan padanya. Veranda duduk di depan Naomi, sebelumnya dia tersenyum simpul menatap wanita itu.
"Hai, aku kembali menemuimu"
"Iya"
"Ada hal yang ingin aku tanyakan padamu"
"Oke, apa itu?"
"Apa kau mencintai Keynal?"
Veranda terdiam mendengar pertanyaan Naomi, dia menatap Naomi dengan serius.
"Ya"
Naomi memijit kepalanya yang terasa pusing, dia masih berharap kalau istri Keynal tidak mencintainya dan dia bisa dengan mudah mengambilnya, tapi kenyataannya berbeda, dan dia harus menyerah, mengalah pada istri Keynal karena dia yang jauh lebih berhak bersama dengan Keynal.
"Kenapa?"
"Aku tidak tahu, aku tidak tahu kenapa, setiap kali aku mencari tahu kenapa aku mencintai Keynal, aku tidak pernah mendapatkan jawabannya"
Naomi menarik nafasnya.
"Aku akan melepaskan Keynal untukmu, tapi kau harus berjanji padaku"
"Apa? "
"Berjanji untuk tidak pernah meninggalkannya"
Veranda menatap Naomi, dia begitu senang mendengarnya, akhirnya dia melepaskan Keynal untuknya, hal yang memang harus dia lakukan, Keynal sudah menjadi miliknya walaupun belum menjadi miliknya sepenuhnya.
Naomi tersenyum menatap Veranda, dia yakin Veranda orang yang memang ditakdirkan untuk Keynal, dia percaya Veranda bisa membahagiakan Keynal, menggantikan posisinya yang sudah melukai Keyn. Dia harus berbesar hati melakukan hal itu, mungkin takdirnya bukan Keynal.
"Tentu, aku akan selalu bersamanya"
"Kau harus berusaha keras untuk mendapatkan hatinya, karena Keynal sedikit sulit ditaklukkan, aku hampir butuh waktu 1 tahun untuk mendapatkan hatinya"
"Aku akan menunggunya, sampai kapanpun, meskipun aku harus menunggu seumur hidupku"
Naomi kembali tersenyum mendengar apa yang dikatakan Veranda, sepertinya Veranda benar-benar mencintai Keynal.
"Kau sangat mencintainya?"
"Ya, sangat mencintainya"
"Bagaimana bisa?"
"Aku tidak tahu"
"Tapi sepertinya cintamu bersambut baik karena Keynal seperti memiliki perasaan yang sama denganmu, hanya saja dia masih ragu dengan perasaannya"
"Bagaimana kau tahu?"
"Tentu saja aku tahu, dia sangat cemburu melihatmu dengan laki-laki tinggi entah siapa dia"
Kening Veranda mengkerut dan dia tahu siapa laki-laki yang dimaksud Naomi.
"Oh" ujarnya
Dia yakin orang itu Farish, tidak ada lagi laki-laki yang bersamanya selain Farish.
"Thanks" ujar Veranda
"You're welcome"
Mereka tersenyum satu sama lain.
