Veranda memeluk Farish, menangis dipelukannya, dia sudah tidak bisa menahan dirinya lagi, dia sudah terlalu mencintai Keynal, dia takut kehilangan Keynal tapi dia tidak bisa berbuat banyak, dia sadar cintanya hanya sepihak, hanya dia yang merasa mencintai Keynal.
Farish hanya bisa memeluk Veranda , tidak ada yang bisa dia lakukan selain menenangkannya, andai Veranda menerima cintanya mungkin dia tidak perlu menangis sesedih ini untuk seseorang yang tak pantas dia tangisi.
“Aku mencintainya Rish, sangat mencintainya”
Veranda terisak dengan mencengkram kuat baju Farish, dadanya terlalu sakit setiap kali dia mengingat betapa dia mencintai Keynal.
Farish mengelus punggung Veranda, membiarkan Veranda menangis dipelukannya hingga akhirnya Veranda melepaskan pelukannya, dia menyusut sisa airmata yang ada dipipinya.
“Apa aku seperti anak kecil?” tanyanya
Farish tersenyum dan mengangguk.
“Kau seperti anak kecil meminta sesuatu yang tak bisa kau dapatkan”
Veranda tersenyum menatap Farish.
“Aku sangat menginginkan hatinya dan aku tidak bisa”
Farish menghela nafasnya, dia tidak mengerti kenapa Veranda bisa jatuh hati semudah itu pada suaminya, mereka hanya dijodohkan dan tinggal satu atap tanpa banyak interaksi.
Farish menarik tangan Veranda, membawa wanita itu untuk duduk, Farish tersenyum melihat Veranda menyusut airmatanya dan masih terisak.
“Apa yang membuatmu jatuh hati padanya? bahkan dia tidak pernah memberikan perhatiannya padamu? Aku jauh lebih perhatian padamu tapi kau mengabaikannya”
“Seperti kata pepatah gajah dipelupuk mata tidak terlihat tapi semut diseberang lautan terlihat”
Farish dan Veranda tersenyum satu sama lain. Veranda tidak pernah tahu kapan perasaan itu dimulai, mungkin dimata Farish, Keynal tidak pernah menunjukkan perhatian yang berlebih tapi ada satu hal kecil yang Keynal lakukan padanya dan membuat hatinya tersanjung.
“Mungkin ini sepele, tapi aku sangat menyukainya saat aku tidak sengaja teriris dan dia berlari padaku saat aku berteriak kesakitan dan dia begitu telaten mengobatiku”
Farish menatap Veranda.
“mungkin ini tidak berarti tapi aku sangat menyukainya saat dia memberikan jaketnya padaku saat aku kedinginan”
Veranda tersenyum membayangkan hal itu, dimatanya Keynal sangat gentle dengan perhatian kecilnya.
“aku bahkan sering melakukan hal itu padamu dan kau tidak tersanjung sedikitpun”
Veranda kembali tersenyum menatap Farish, dia juga tidak mengerti kenapa hal itu justru membuatnya jatuh hati pada Keynal. Mungkin karena sikap yang begitu dingin padanya hingga perhatian kecilnya membuat Veranda tersanjung, meyakininya kalau suaminya memperhatikannya walau sedikit.