“Kau tidak salah? Meminta saran padaku?” tanya Farish dan Veranda mengangguk
Veranda kembali menemui Farish, mengungkapkan segala gundah dihatinya yang semakin terasa menyakitkan.
“Kalau kau ingin mendengar saranku aku tidak masalah dan kau jangan menyesal”
“Memangnya apa yang akan kau katakan?”
“Pergi darinya dan datang padaku”
Veranda merengut dan Farish tersenyum. Veranda salah orang kalau meminta pendapatnya pada Farish, tentu saja laki-laki itu akan memintanya untuk memutuskan hubungan pernikahan yang tidak ada gunanya, hanya saling menyakiti satu sama lain.
“Datang padaku dan aku akan membuatmu tertawa hingga menangis, tidak seperti dia yang hanya membuatmu terus menangis”
Veranda menatap Farish, meskipun dia merasa tersakiti dengan sikap Keynal tapi itu tidak membuatnya ingin pergi dari kehidupan Keynal, dia akan jauh lebih merasa tersakiti saat Keynal pergi dari kehidupannya.
“Aku sudah tahu jawabannya, thanks”
Farish menatap Verandaa, secepat itu dia memutuskan, sebelumnya dia begitu gamang dan sekarang sudah memilih keputusannya
“Jadi apa yang kau putuskan? Hidup bahagia denganku?”
Veranda merengut dan menggelengkan kepalanya.
“Aku tidak akan memberitahumu”
“Kau pelit sekali”
Veranda hanya mengangkat bahunya, itu rahasianya dan akan menjadi rahasia dalam hidupnya.
“Ayo pulang”
Veranda beranjak
“Harusnya kau memberitahuku”
“Tidak”
“Veee” rengek Farish
“Never”
Farish kembali merengut, Farish mengejar Veranda dan merangkulnya.
“Aku sudah meluangkan waktuku yang berharga untukmu dan seharusnya kau memberitahu apa keputusanmu”
Veranda melirik Farish, dia menggelengkan kepalanya.
“No, biarkan itu menjadi rahasiaku”
“Pelit sekali”
Farish mengapit kepala Veranda dengan lengannnya, sudah lama dia tidak bercanda seperti itu dengannya.
“Farish!!!” seru Veranda meminta Farish melepaskan tangannya
“Never” ujar Farish mengcopy apa yang Veranda katakan padanya
Veranda sedikit kesusahan saat berjalan dengan Farish karena kepalanya diapit oleh lengan Farish.
“Jalanku sedikit sulit”
“No, biarkan ini menjadi caraku”
Farish terkekeh setelahnya, membuat Veranda mendengus.
“Lepaskan dia”
Langkah Veranda dan Farish terhenti setelah mendengar suara itu, mereka menatap seseorang yang berdiri didepannya, Farish melepaskan tangannya saat menyadari suami Veranda yang ada dihadapannya, Veranda sedikit terkejut melihat Keynal ada dihadapannya, menatap tajam keduanya. Veranda sedikit menjauhkan badannya dari Farish, dia dan Farish memang seperti itu, tapi melihat Keynal dengan tatapannya membuat Veranda sedikit takut, dia tak pernah melihat Keynal menatap tajam seperti itu, seolah dia begitu marah.
Keynal mendekat, dia memegang tangan Veranda dan menariknya untuk pergi dari sana.
“Ayo pulang” ajak Keynal
Veranda berjalan dibelakang Keynal, dia menatap tangan Keynal yang menggenggam erat tangannya, hal kecil yang membuat Veranda begitu senang, Veranda melirik kebelakang, melambaikan tangannya pada Farish dan mengacungkan jempolnya, menunjukkan kalau dia baik-baik saja.
Farish hanya menatap kepergian Veranda dengan suaminya, dia tidak menyangka wanita berhati dingin itu luluh dengan laki-laki bersikap dingin.
“Mereka sangat cocok, sama-sama dingin” gumam Farish
