Chapter 24 " Started "

583 16 3
                                    

#Reyfan

Gue tidak yakin jika posisi tidur Gue salah sekarang.

Ini sudah sangat larut tapi kenapa Gue gak bisa tidur???

Gue terus mencari posisi yang nyaman namun selalu gagal dan hasilnya masih saja melek sampai saat ini.

AC sudah teratur seperti biasa lampu sudah dimatikan.

Hanya lampu tidur yang menemani Gue sekarang dan guling kesayangan Gue bahkan sudah Gue peluk sedari tadi.

"Apa yang di bicarakan Gio semuanya benar???

Perasaan apa yang Gue rasakan ini? Bahagia atau penasaran? Atau tidak percaya atas ceritanya tadi!!!"

Jika Gue bayangkan itu semua diluar pengetahuan Gue sebelumnya. Tapi kenapa Gue tidak sadar sejak awal tentang ini?

Ah sudah cukup! Gue akan terlambat besok untuk bangun.

Gue sudah janji akan menjemput pria manis itu besok untuk ke kampus bersama.

#Ferrel

Lampu-lampu jalanan yang menyala terang menemani Gue saat di perjalanan tadi.

Kini Gue memarkir kan mobil di area kostan yang nampak sepi bahkan sangat hening tanpa orang berlalulalang hanya lampu balkon setiap kamar yang menyala disini.

Kenapa bulu kunduk Gue berdiri?

Tidak mungkin Gue takut!

Hal yang paling Gue takuti selama ini hanya mendengar kata tentang ibu! Itu saja! tidak ada yang lain.

Tapi sial! Kenapa jalan menuju kostan begitu menyeramkan dengan pepohonan besar dipinggir jalan.

Di tambah dengan hembusan angin malam yang dingin dan meniup tubuh Gue yang ketir.

"Hus..... Akhirnya Gue masuk juga ke Kossan"

Dengan rasa memberanikan diri Gue akhirnya bisa masuk ke kossan juga.

Namun Sialnya kossan sebesar Ini tidak memiliki lift untuk menuju lantai 2.Itu memaksa Gue untuk merangkak kesana.

Langkah kaki Gue terus menyusuri anak tangga. Gue mencapai anak tangga terakhir dan melihat lorong lantai 2 kossan ini begitu sepi.

Mungkin semua penghuninya sudah terlelap tidur. Gue berjalan pelan menuju kamar seolah tidak ingin mengganggu orang-orang disini.

Langkah Gue sampai didepan kamar yang Gue tuju sedari tadi. Nampak lampu dalam kamar yang padam dari luar.

Membuktikan mungkin pria itu sudah tidur terlelap.

Gue mengeluarkan kunci kamar dalam saku celana dan segera membukakan pintu secara pelan dan tidak ingin mengeluarkan suara sedikitpun.

**Krek**

"Hups.... Selamat"

Gue mengelus dada setelah pintu terbuka dan mencoba masuk dengan hati-hati.

Gue menggunakan cahaya ponsel sebagai penerangan Gue sekarang dan menyorotkan cahaya tersebut ke arah lantai dan mulai melangkah masuk.

"Se....Se........setaaannnnnnn!!!!!"

Gue terkejut saat langkah kaki ke tiga Gue masuk. Sorot cahaya ponsel Gue menemui sepasang kaki disana yang Tengah berdiri tegap dan membuat Gue teriak dengan spontan.

"Sialan..... Lo yang setan....!"

Gue hendak lari namun seseorang berteriak dan menyalakan lampu kamar sesaat itu juga.

< BxB > FULL KOST'AN "Wrong Man" [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang