Cincin

353 14 0
                                    

Di sekolah mereka kembali belajar seperti biasa setelah 2 hari free class, Di kelas XI Ipa 2 yaitu kelasnya Athaya, Ikhsan, Aslan, Redha dan Arwendo sedang ada kelas TIK di lab komputer, sedangkan siswa kelas X yang ketinggalan pelajaran dipersilahkan bergabung dengan kakak kelas mereka dan dengan senang hati mereka menunggu adik-adik kelas mereka yang meminta diajari oleh mereka-mereka itu.

"Baiklah anak-anak hari ini akan ada adik kelas kalian yang akan bergabung disini.. Bapak harap kalian membantu mereka-mereka ya?" ucap guru TIK

"Ok Pak" sahut siswa kelas XI Ipa 2

Saat guru TIK membuka pintu lab para siswa kelas XI ipa 2 sudah penasaran apakah yg mereka ajari itu cantik atau tidak? Mungkin berawal dari mengajarkan berlanjut ke Pdkt pikir siswa laki-laki kelas XI Ipa 2 itu.

Saat beberapa siswa dan siswi masuk ke lab siswa kelas XI ipa 2 heboh karna salah satu dari siswi itu ada Nay. Junior yang sudah terkenal sejak masa Mos karna prestasi dan kehebohannya. Sedangkan Nay memandang bosan seniornya seperti tak pernah melihat orang saja pikir Nay kesal.

"Semuanya tenang" interupsi guru TIK

Siswa kelas XI ipa 2 pun langsung sunyi senyap namun sebagian masih ada yang berbisik-bisik pastinya membicarakan Nay.

"Bapak akan membagikan kelompok antara kelas X dan kelas XI jadi biar kalian saling belajar dan kenal satu sama lain" ucap guru TIK

"Yang cantik dong pak" celetuk salah satu siswa

"Diam... Diam! Hei.. Bagi siswa kelas XI langsung maju kedepan saja ya" ucap guru TIK

"Ok Pak... Jangan lupa yang cantik Pak" sahut salah satu siswa

"Kelompok pertama dari kelas X... Nay, Danish, Shafa, Inda, dan Happy. Mentornya dari kelas XI Athaya, Aslan, Arwendo, Ikhsan, dan Redha" ucap guru TIK

"Saya gak mau mentornya mereka pak" tolak Nay

Semua diam dan memandang Nay heran.

"Lho, memangnya kenapa Nay?" tanya guru TIK

"Gak papa kok Pak" sahut Nay menggeleng

"Nah Athaya tolong kamu ajari Nay ya? Dan yang lain berdasarkan cocokkan nomor urutan junior dan kalian... Paham kan maksud saya?" ucap guru TIK

Semua mengangguk paham dan langsung berkumpul dengan mentor mereka masing-masing.

Nay mendapat mentor Athaya
Danish mendapat mentor Aslan
Shafa mendapat mentor Arwendo
Inda mendapat mentor Ikhsan
Dan Happy mendapat mentor Redha

"Kok bisa sampai ketinggalan materi? Bolos?" tanya Athaya datar

"Bukan urusan loe juga" sahut Nay fokus menatap komputernya

"Jangan terlalu deket... Bisa ngerusak mata" tegur Athaya

"Loe gak liat apa? Gue udah antisipasi pake kacamata" ketus Nay menunjuk kacamatanya

"Materi mana yang loe ketinggalan?" tanya Athaya

"Terserah loe mau ngajarin yang mana" sahut Nay

"Nay... Gue nanya serius?" tegur Athaya

"Gue juga" sahut Nay dingin menatap komputernya dan bermain game

Nay tak peduli bahwa ia nanti akan dimarahi karna bermain game di jam pelajaran, ini karna ia tidak suka mendapat mentor Athaya.

Athaya mengerti Nay membenci nya karna kelakuan nya yang mengerjai Nay beberapa waktu lalu.

Athaya tak sengaja melihat jari manis kiri Nay melingkar sebuah cincin indah dan memang cocok pada Nay itu.

Blueblood (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang