Pelajaran Geografi yang kosong dimanfaatkan mereka dengan mengerjakan tugas titipan Bu Neni selaku guru Geografi, sekaligus menyaksikan Raja yang sedang ngereceh di kursinya. Biasanya Alesya akan gabung, tapi tidak untuk kali ini.
"Ssstt, jangan berisik ah, ngantuk nih gue!" teriak Alesya yang sudah selesai mengerjakan soal Geografi sudah menaruh dagunya di meja untuk tidur.
"Heh, kalo ngantuk ya tidur. Tapi, pas bangun jadi pacarnya Sueb mau?" balas Raja.
Ck, maksud.
Alesya tak memperdulikan.
Masih terdengar suara anak-anak yang tertawa sehabis mendengar lawakan Raja barusan. Ah, anak-anak ini selera humornya receh. Raja ngelawak seperti itu saja tertawa.
"WOI AL, ITU BELOKIN LAGI KEK KIPASNYA!" teriak Resi membuat Alesya mengangkat kepalanya sebentar. Gadia itu usah pw dengan posisi tidur menghadap ke kipas angin yang tak belok kiri kanan.
"Mager."
Kemudian tertunduk lagi.
Suara rusuh Raja dan anak-anak tertawa membuat ia tak berhasil memejamkan mata. Namun, tiba-tiba suara ketukan pintu membuat semua menoleh dengan terkejut.
Muncul seseorang di balik pintu.
Seisi kelas menoleh.
Diam sejenak.
Muncul lah Arjun dengan wajah polosnya.
Semua yang melihat bahwa yang datang adalah Arjun serentak mengumpat.
"Bangsat lo, Jun!" umpat Doni yang sedang mabar Mobile Legends merasa terkejut san hampil afk.
"AJUNNN, SIAL HP GUE JADI JATOHHH!" teriak Syifa terkejut sedang asik selfie dengan Nadia.
"NYET, GUE UDAH AFK!" kata Sueb kesal karena panik game Mobile Legends-nya jadi
log out."Ck, goblok dah dibohong-bohongin juga," ucap Arif yang panik, tapi tetap santai sambil asik nge-games offline, karena dia sedang tidak ada kuota. Juga earphone yang terpasang boleh pinjam dari Nadya. Arif si nggak modal.
"Paan si lo Jun, garing," tambah Sena yang sudah mengetahui kedatangan Arjun karena posisi Sena dekag dengan pintu kelas, jadi gadis itu tak terkejut lagi.
Arjun yang kelasnya di 11 IPA 2 memang sudah akrab dengan Alesya, juga kerena Alesya, ia jadi akrab dengan kelas ini. Ia tdak mengerti saat memasuki kelas yang bukan kelasnya ini malah dilempari umpatan-umpatan. Padahal Arjun merasa tidak salah dan tidak melakukan apa-apa. Ingin membalas mengumpat, takut dikroyok.
Tapi, memang kelas ini jika tiba-tiba ada yang bersuara 'ssstt ssstt' atau ketukan pintu, serentak menoleh ke pintu dan mereka kira yang datang guru, tapi malah anak-anak sini juga yang iseng.
Kelas ini memang tingkat kepanikannya tinggi daripada kerajinannya membayar uang kas kelas.
"WOI, AL! KUY BASKET SAMA KELAS DUA BELAS IPS. MAPEL KOSONGKAN? IYALAH ORANG SEMUA GURU LAGI RAPAT," teriak Arjun memberi informasi.
Alesya yang baru saja ingin memejamkan mata, langsung bangkit dan menghampiri Arjun.
"KUY!" jawabnya sergah.
Temannya sudah tak heran reaksi Alesya saat diajak basket. Padahal kemarin katanya sakit, hanya 'minum parsetamol juga ilang, santuy' seperti itu jawabnya saat ditanya Bagas di WhatsApp.
Yang tadi mager malah kini jadi seger.
'Ck Al Al, andai mama lo tau gimana aktifnya lo di sekolah.' Batin Reyhan yang melihat Alesya berjalan keluar bersama Arjun.
Di lapangan cukup ramai, anak-anak kelas lain juga sedang keluar-keluaran mengingat semua guru memang sedang rapat. Alesya tersenyum saat tahu dapat satu tim dengan Kak Julio yang menurutnya skill di basket cukup bagus.
Lagi-lagi ada Reta yang kali ini menjadi lawannya tim Alesya. Padahal menurut Alesya, Reta bisa dikatakan most wanted-nya basket kalau soal skill, makanya Alesya harus berhati-hati.
Tapi, yang Alesya tahu kelemahan Reta adalah teknik. Ia masih belum bisa menyeimbangi skill dan tekinknya.
Permainan dimulai, timnya Reta mulai menyerang ring tim Alesya namun kemudian disanggah oleh Kak Julio dioper lagi ke Kak Arya. Alesya memberi sinyal untuk mengoper ke arahnya, di-chest pass oleh Kak Arya dan ..
SHOOT!
Fail. Bola tidak masuk ke ring. Direbut lagi oleh Kak Kevin dari timnya Reta saling mengoper dan Reta siap di bawah ring untuk menerima bola kemudian ...
Ah, gagal!
Para penonton yang terlihat geregat mulai teriak-teriak. Permainan masih panas. Tanpa istirahat langsung saja digas oleh tim Alesya. Kak Julio memimpin, Kak Danu terlihat memberi sinyal dan segera saja di lempar, Kak Arya memberi sinyal untuk Alesya berada di dekat ring. Bola dilambungkan ke arah Alesya dan ...
YA!!!!
SHOOT! POINT!
Alesya bertos ria pada timnya, tersenyum senang melihat Kak Julio tertawa riang.
"Good job girl!" ucapnya senang.
Lagi-lagi ia mengangguk dan tersenyum, terpesona melihat Kak Julio sepertinya.
Bahwasanya Kak Julio salah satu idola dan alasan ia masuk ekskul ini saat demo ekskul dahulu, Alesya niatkan untuk yang pertama kali ia daftar adalah basket.
Ia berjalan mengambil air mineral dari Reyhan yang sedang menonton di depan koridor 11 IPS 1. Alesya jadi ingat teorinya Reyhan, Power Ranger merah kalau di basket.
Lagi-lagi dari depan kelasnya 11 IPA 3 yang memang tepat didepannya adalah lapangan, pemuda itu tersenyum kecil ke arah Alesya berada.
'Ah, cewek jokes itu.' batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESYA [SELESAI]
Teen FictionBagaimana jika seorang pangeran dapat jatuh cinta kepada upik abu? Dengan segala ketidaksengajaan semua dapat terjadi. Bersama Alesya akan diceritakan seorang upik abu yang beruntung mendapatkan cinta pangeran. Dengan balutan cerita anak SMA. (Cerit...