19. Rindu

2.5K 189 1
                                    

Selesai maju ujian lisan tadi Alesya minta izin untuk ke toilet —setelah berhasil menjawab sembilan pertanyaan dari sepuluh pertanyaan yang dilontarkan oleh Bu Endah— yang terakhir Alesya tidak yakin jawabannya benar.

Ia menjawab Asimilasi dalam bab konflik sosial adalah peleburan dua kebudayaan hingga menjadi satu kebudayaan yang baru. Dan, Alesya yakin itu salah. Itu ada di bab interaksi sosial. Ah, yang penting Alesya lega bisa izin ke toilet.

Ia berjalan melewati kelas demi kelas, namun saat melintasi 11 IPS 2, seseorang memanggilnya.

"Al?"

Alesya menoleh terkejut, di situ ada Selena. Tumben-tumbenan gadis mungil itu memanggilnya.

"Kenapa, Sel?" jawa Alesya menoleh.

"Bilangin ke Raka, ya, suruh nyalain hotspot," pintanya kalem. Memang benar-benar cantik pacarnya Raka ini.

Alesya yang mendengar jadi mengernyitkan dahi, hampir tertawa pula.

"Lah, emang nyampe?" tanya Alesya polos.

"Nyampe," jawabnya sambil menyengir.

"Yaudah, nanti gue bilangin. Tapi, abis gue ke toilet, ya?" ucap Alesya sudah tidak tahan dan langsung berjalan lagi.

"Iya, tolong ya, Al!" pinta Selena diiringi teriakan kecil.

Alesya mengangguk dan menggaruk pelan kepalanya yang tidak gatal. Selena sih enak saja punya pacar yang kelasnya sebelahan, makanya minta hotspot tinggal teriak aja dikasih. Lah, Alesya yang jomblo mau minta ke siapa, sukur-sukur Raja kalau sedang terketuk pintu hatinya, namun bisa jadi pelit kalau lagi push rank Mobile Legends.

Selesai dari toilet, Alesya berjalan santai sambil melihati suasana sekolah yang sepi, semua guru aktif mengajar di kelas. Matanya melihat sebuah bola basket berada di bawah ring. Senyumnya langsung terukir dan jadi menghampiri.

Diambilnya bola tersebut, dimainkannya serta di-dribble-nya, dan shooting!

Hingga ada seseorang yang menegurnya dengan siulan yang membuat Alesya jadi menoleh mencari.

Seorang pemuda berseragam olahraga menghampirinya.

"Bolanya?" pinta pemuda itu yang dalam hatinya Alesya jadi tersenyum. Riski

Alesya tanpa menjawab langsung memberikannya. Pemuda itu tersenyum.

"Thanks," ucap pemuda itu ramah. Alesya mengangguk agak kikuk. Sudah lumayan lama ia tidak berkomunikasi dengan pemuda tersebut, rasa-rasanya seperti ada yang.......

Dirindukan.

Namun sebuah teriakan cempreng menganggetkan Alesya jadi menoleh.

"ALE-ALE LU KE TOILET LAMA AMAT, DICARIIN BU ENDAH NOH!" teriak Nadia.

Alesya yang menyadari bahwa ia agak lama memasuki kelas kembali, jadi buru-buru karena takut kena sanksi Bu Endah. Namun, sekali lagi matanya menolehkan pandangannya ke pemuda tersebut yang sedang men-dribble  bolanya-yang hanya terlihat punggungnya saja dari sini.











An:
Dulu awal-awal ALESYA-ku keluar, temen-temen sekolah ku banyak yg judge cerita ini huhu aku sedih. Mereka bilang ini adalah kisah nyata, terus mereka mengejek-ngejek gitu. Karena beberapa tokoh disini adalah nama-nama temen mereka.

Padahal, nggak. Ini real hasil imajinasi ku. Yaaa bayangin aja, seorang upik abu bisa jadian sama pangeran tampan yg banyak fansnya. Mustahil terjadi di dunia nyatakan? Nah, maka dari itu, semua itu bisa terjadi hanya disini HAHAHA.

ALESYA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang