Bertemu Lagi

95 5 0
                                    


Dari awalnya males banget pergi kesekolah, jadi semangat banget bangun pagi gak sabar pengen pergi kesekolah (Brandon)
------------------------------------------------------

Pagi itu ara sudah siap pergi kesekolah, karena tuntutan hadiah ia rela melakukan apapun supaya keinginannya terpenuhi.

"Sayang, bawa bekel ya? Mama udah siapin nasi goreng kesukaan kamu" ungkap July pada sang anak.

"Yang masak Mama apa Bibi nih?" tanya ara sambil menyindir.

"Tadi ibuk kok non yang masak, bibi gak boleh bantuin" saut Bi iyem pada ara.

"Cie tumben ma, ada apaan kok tiba-tiba suka masak?"

"Kakak itu ya, bukannya seneng malah dibully" timpal rafa sambil menyendok sup ayam.

"Iya deh iya, maaf. Pasti enak ya ma. Thanks mamaku sayang" balas ara sambil memeluk July.

SMA Nusa Bangsa

Pagi itu ara sudah sampai sekolah pukul 06.28. Seperti biasa ia disambut oleh pak udin seperti beberapa hari yang lalu ketika ia masuk pagi. Ara melewati lorong sambil menengok kanan dan kiri. Siapa tau ada uang satu karung terpampang tanpa pemilik hehehe.

"Hei" sapa seseorang dari belakang yang membuat ara menoleh.

"Apa! " balas ara ngegas.

"Santai aja kali, nanti cantiknya ilang lo"

"Dih buaya" timpal ara langsung meninggalkannya.

Ara Po'v
Aku memasuki sekolahku dengan mood yang baik. Entah mengapa akhir-akhir ini setelah aku menang lawan mama waktu nonton bola aku jadi semangat bangun pagi dan berangkat sekolah. Tetapi, ada seseorang lelaki yang merusak moodku. Entah berasal dari planet mana dia. Berawal dari menabrakku dengan papan skateboardnya, ia malah semakin menjadi dengan menggombaliku tadi pagi.

"Hei" sapanya yang membuatku menoleh kearahnya.

"Apa!" jawabku dengan kasar.

"Santai aja kali, nanti cantiknya ilang lo" sumpah saat itu ingin gue gampar mulutnya pake sneakersku.

"Dih buaya" balasku langsung memutuskan pembicaraan dan langsung meninggalkannya sendiri.

Brandon Po'v
Seperti biasa, sebagai anak yayasan sekolah gue harus jadi panutan untuk pergi kesekolah dengan rajin. Sebetulnya gue terpaksa, kalau tidak berangkat pagi gue mau naik apa berangkat kesrkolah. Karena Papa orangnya sangat disiplin. Gue berangkat dari rumah jam 6 pagi. Bayangkan, murid lain lagi pada enak²nya masih ada dialam mimpi, gue udah berangkat kesekolah dengan alasan gue anak kepala yayasan sekolah. Tapi, keterpaksaan gue hilang setelah gue bertemu, eh tidak paling tepatnya gue nabrak seorang cewek. Pas lagi main skateboard lorong sekolah, gue gak sengaja nabrak seorang cewek yang lagi nglamun sambil senyum gak jelas gitu. Satu kata buat dia, cantik. Meskipun tanpa bedak tebal 2 cm seperti cewek² centil pada umumnya. Dan pagi ini gue melihatnya berjalan sendiri melewati lorong dimana gue nabrak dia. Gue ikutin dia dari belakang.

"Hai" gue menyapanya dengan penuh percaya diri.

"Apa" balasnya jutek dengan menatap gue tajam.

Clara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang