Kamu adalah beribu alasan yang tak bisa aku deskripsikan dengan kata-kata, tetapi bisa aku deskripsikan lewat hati~
"Bunny lucu banget sih, Ya Tuhan. Rafa bisa aja nemunya" ungkap Clara sambil mengelus bulu lembut Bunny.
Meong....
"Bunny sayang laper ya?"
Meong.....
"Yaudah, aku beliin makanan dulu ya? Sabar ya?" pamit Clara sambil mengelus bulu grey Bunny.
"Rafa bisa aja nemunya" monolog Clara sambil tersenyum tipis.
"Nemuin apa, Ra?" tanya seseorang dengan suara khasnya.
"Astaga!" pekik Clara sambil mengelus dada. "Ka.. K.. Kaa..muu?"
Dengan melambaikan tangan dengan kedua sudut bibir membentuk bulan sabit. "Mau beli makanan kucing? Yuk aku anter aja"
Clara terlonjak kaget. "Bima? Ngapain?"
"Berdiri"
"Maksud aku, kamu ngapain kesini? Ini udah malem juga" balas Clara gugup.
"Aku anterin beli makanan kucing. Ayo"
Ia bingung, bagaimana ia bisa meninggal Rafa sedangkan waktu sudah mulai larut malam. "Rafa sendiri di rumah, Bim. Lain kali aja ya?"
"Kak aku mau kerja kelompok sama Dino, kuncinya ditaruh tempat biasa aja ya?" ungkapnya terburu-buru dengan memakai sandal jepit berwarna biru.
Belum sempat Clara menjawab, Rafa sudah berlari yang hanya menyisakan bayangannya saja. "Hati-hati, dek. Jangan pulang kemaleman" teriak Clara.
"Ayo sekarang" ungkap Bima yanh dihadiahi anggukan oleh Clara.
Paris Cafe
Malam hari suasana Paris Cafe semakin ramai. Prisila masih stay disana dengan segala lamunannya. "Hei! Nglamunin apaan lo?" tanya Bobby sambil mencemol kentang goreng yang tersaji rapi dengan saos tomat."Enggak"
"Ada masalah? Cerita sama gue" tanya Bobby lagi setelah tak ada perubahan ceria di wajah Prisila.
Prisila menghela nafas, "Gue takut" gusarnya dengan menggigit kuku.
"Takut? Takut kenapa?"
"Gue takut, semua yang gue takutin bakalan kejadian, Bob"
"Maksudnya?"
Prisila memijat kedua sudut keningnya sebentar. "Bima suka sama Clara" ungkapnya gemetar. "Dan gue suka sama Bima"
Bobby langsung menghentikan aktivitasnya menyeruput jus alpukat. "What? Lo pasti halu"
"Bima suka sama Clara itu udah keliatan dari dulu, dari awal Clara dateng. Sebelumnya gue juga gak tau, kita ber3 awalnya nyaman banget. Gue seperti tuan putri diantara kalian. Awalnya, perasaan gue cuman sebatas temen, tetapi ngeliat Bima bertingkah aneh sama Clara hati gue bertingkah aneh, Bob. Gue kenapa?" ungkapnya dengan tak terasa buliran bening membanjiri pipi Prisila.
Bobby bingung harus bagaimana. Ia memeluk untuk menenangkan Prisila di tengah pengunjung Paris Cafe yang semakin membludak. "Jadi selama ini lo suka sama Bima? Trus lo mau gimana?"
Air mata Prisila terus mengalir, membuat Bobby bingung harus bagaimana. "Yuk gue anter pulang, udah malem juga" ucap Bobby yang dituruti oleh Prisila.
Meow Kingdom
Bima dan Clara sibuk memilih makanan kucing. Tetapi ia tidak mengetahui ada sepasang mata yang dari tadi melihat keduanya sedang tertawa bersama.
"Gak sekalian pasirnya? Sama boxnya?" tanya Bima yang membuat Clara harus membuka dompetnya.Setelah membuka dompetnya, ia baru sadar bahwa uangnya hasil bekerja di cafe tinggal 200ribu itu artinya ia harus berhemat. "Box sama pasirnya menyusul aja, sekarang beli makanannya aja dulu"
Tanpa menghiraukan ucapan Clara Bima memilih box dan pasir yang telah tersedia. Sedangkan Clara menunggu di depan kasir sambil celingukan. "totalnya 100 ribu, mbak"
"Biar saya yang bayar, sekalian box dan pasirnya. Totalnya berapa, mbak?"
Dengan mengetik dan scan, mbak kasir berkata "Totalnya 920 ribu"
Bima menyerahkan kartu atmnya dan kedua segera keluar dari Meow kingdom. "Kalo aku udah gajian aku ganti ya? Maaf" ucap Clara dengan malu.
"Gausah diganti. Santai aja, Ra. Mau langsung pulang atau?"
"Ohhh... Jadi ini, Ra? Alasan kamu nolak aku" sontak keduanya langsung menoleh.
Brandon.
"Brandon, gue bisa jelasin" ungkap Bima sambil mendekat kearah Brandon.
Bugh...
Satu pukulan mendarat pipi kanan Bima."Lo Bim! Gue udah percaya sama lo! Tapi kayak gini!"
Bugh....
"Brandon! Stop!" teriak Clara membuat warga sekitar ikut menyaksikan tetapi tidak untuk melerainya.
Bugh...
"Gue bisa lawan lo! Gue udah denger semua cerita dari Clara. Pantes aja Clara ninggalin lo sekarang" ucap Bima dengan tertawa meremehkan.Bugh...Bugh..Bugh...
Brandon semakin menjadi jadi sampai Bima tidak sadarkan diri."Dengan tindakan kamu yang seperti ini, semakin membuatku mengerti bahwa kamu memang pantes untuk aku tinggalin" ungkap Clara sebelum pergi meninggalkan Brandon yang masih mematung dan dicekal oleh beberapa warga.
"Ra, jangan tinggalin gue" ungkap Bima sambil mengaitkan jari-jarinya pada jari Clara sebelum ia tak sadarkan diri untuk yang kedua kalinya di dalam mobil ambulance.
Hai hai hampir menuju ending nih....
Udah mulai ketebak belum pilihan terakhir Clara?
Jangan lupa vote dan coment yaaa ❤❤🤗🤗
Semoga suka ❤❤❤😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Clara (Completed)
Chick-LitClara Quenna Azzahra anak baru gede yang bergelimang harta,cinta dan tahta. Anak pertama dari keluarga Adiwijaya pengusaha tersukses di Jakarta. Clara atau yang biasa dipanggil Ara sudah bisa dibilang sempurna hidupnya. Bagaimana tidak? ia memiliki...