Part 21 (Ending)

60 2 0
                                    

Pagi itu SMA Garuda Jogja diselimuti oleh awan mendung. Para siswa bergerumbul melihat mading yang seakan menarik untuk dilihat. Dan ternyata ada sebuah pengumuman yang mengejutkan seluruh siswa dan guru, yaitu Bima berpulang untuk selamanya. Prisila dan Bobby belum tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Woy ada apaan sih?" melihat Bobby berteriak tiba-tiba barisan terbelah seakan mempermudah Bobby dan Prisila untuk melihat.

"Hoax macem apaan sih ini!" teriak Bobby, sedangkan Prisila langsung berlari menuju kelasnya. "Prisila! Mau kemana?" Bobbypun mengejar prisila.

Sesampainya di kelas, prisila sudah melihat Clara tertunduk dengan bahu yang bergetar. Prisila langsung berlari dan menghambur kearah Clara.
"Ra? Ini semua hoax kan?" tanya prisila dengan bergetar.

Tak ada jawaban dari Clara hanya sesenggukan tanpa jeda.

"Itu berita bohong kan, Ra? Kenapa lo kemakan omongan mading hoax sih?" geram Bobby.

"Jawab, Ra!" ucap Prisila meninggi.

"Ini semua salah gue. SALAH GUE!" teriak Clara menggema di seluruh penjuru  kelas.

"Gue yang udah nyebabin Bima meninggal" ungkap Clara.

Plakkkk....

"Prisila! Apaan sih lo, main tampar aja. Lo belum tahu kejadian yang sebenernya" ucap Bobby.

"Gara-gara dia sahabat kita berubah. Bima jadi beda. Pasti gara-gara ada dia, Bob"

Clara melihat sorot amarah di mata Prisila. "Gue tau, gue hanya parasit bagi kalian. Gue miskin, gembel, dan gak sesempurna kayak kalian. Gue selalu inget itu. Ya, gue emang patut disalahin, apapun alasannya. Prisila gue minta maaf kalau lo ngrasa gue ngrebut Bima dari lo. Maaf banget"

Prisila mematung, seketara itukah dia sangat menyukai Bima?

"Pulang sekolah nanti ke rumah Bima yang baru, yuk? Biar dia seneng ada sahabatnya yang dateng" ungkap Clara tak lupa dengan senyum, tapi cairan beningnya tetap menetes di kedua sudut matanya.

Prisila langsung beringsut mengetahui maksud dari Clara. Bobbypun juga sama. Clara memeluk keduanya dan berbisik "Jangan nangis ya, nanti Bima juga ikutan sedih"

"Sebenarnya apa yang terjadi, Ra?" tanya Prisila dengan tatapan memohon.

"Brandon. Mantan pacar aku adalah dalangnya. Kalian gak tau gimana kecewanya aku sama dia. Dari di Jakarta aku ditinggal selingkuh, di Jogja aku dicariin minta balikan dan berakhir Bima. Saudaranya sendiri. Parah"

Bobby mengerutkan dahi, "Apa maksudnya, Ra? Mantan lo saudaraan sama Bima?"

Clara mengangguk. "Bima meninggal gara-gara hemofilia. Turunan dari keluarga Pradipta"

"Kejadiannya gimana, Ra? Lo ada disana waktu Bima kritis?"

"Abis gue ke nganter Bima ke rumah sakit, ada salah satu bodyguard keluarga Pradipta nganterin gue pulang. Jadi gue taunya cuman Bima digebukkin sama Brandon sampe parah. Abis itu gue genggam tangannya terus. Sampai...." clara menghentikan ucapannya.

Tes....
Cairan bening Clara jatuh lagi.

"Sampai dia bilang jangan tinggalin dia. Tapi malah dia yang ninggalin" ungkap Clara masih tetap tersenyum.

"Maafin gue, Ra. Gue egois, maaf udah nampar lo" ungkap Prisila sambil memeluk Clara.

Bobby hanya mengelus kedua rambut sahabatnya secara bergantian, "Ya gini dong, istri tua dan muda gue akur"

"Bobby!" teriak Clara dan Prisila secara bersamaan.

TPU Merdeka

"Bima kita dateng" ucap ketiganya bersama-sama.

Clara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang