Clara Quenna Azzahra anak baru gede yang bergelimang harta,cinta dan tahta. Anak pertama dari keluarga Adiwijaya pengusaha tersukses di Jakarta. Clara atau yang biasa dipanggil Ara sudah bisa dibilang sempurna hidupnya. Bagaimana tidak? ia memiliki...
Suara ketukan pintu menghentikan mimpi Ara pagi itu.
"Duh siapa sih?" cicitnya
"Bangun sayang. Udah siang nanti kamu telat kesekolah lo" ucap sang Mama.
"Iya Ma"
Ara memang susah sekali bangun pagi, dengan langkah gontai ia segera membuka pintu dan melihat sang mama sedang menarik kedua bibirnya. "Morning mama" sembari mencium pipi kanan sang Mama.
"Morning, kamu itu lo ra masak kalah sama Rafa. Dia itu masih sd tapi rajin bangun pagi. Hla kamu? Udah SMA masih aja gak nyadar" ungkap mamanya.
"Mama gak capek apa? Tiap hari ceramahin Ara" gerutu ara yang merasa selalu dibandingkan.
"Mama itu mau kamu jadi anak yang disiplin. Gak lebih kok. Yaudah sana cepetan mandi abis itu kita sarapan bareng"
"Okay" Setelah itu Ara langsung bergegas mandi dan sarapan pagi.
SMA Nusa Bangsa Mentari pagi menyinari sekolah Nusa Bangsa, sinarnya seakan terus memancarkan senyum hangatnya. Tak terkecuali Clara, ia diantar kesekolah oleh Mang Ujang naik mobil. Dengan gaya bak model, Clara berjalan menyusuri lorong kelasnya diikuti oleh teman teman gengnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dari kiri : Michele, aura, clara, mutya, jessi, dan paling kanan maya.
"Pagi gengs, nanti abis sekolah shoping yuk. Seminggu lagikan udah uts, ya itung² refreshing lah" ucap Clara pada teman segengnya.
"Setuju banget, gue juga mau nyalon. Muka gue udah kusem banget" balas Michele dengan antusias.
"Gimana yang lain? Pada setuju kan?"
"Oke setuju" Meskipun mereka berbeda kelas, tetapi kekompakan mereka patut diacungi jempol.
Di tengah pelajaran berlangsung i-phone clara bergetar.
Grup Syantiq
Auraimoeet : gaes, abis ke mall makan ke kafe kakak gue yaa.
Queenaraa : oke
Jessi J : siap
Michele Zudit: di traktir kan? Wkwk
Auraimoeet : dasar kere lu haha
Michele Zudit: duh mulut lu pedes
Mutyaaja: sorry gue gabisa
Jessi J : kenapa gak bisa?
Duniamaya: sorry abis materi mak lampir haha
Jessi J : parah lo, emang siapa sih mak lampir?
Duniamaya : kepo juga kan lu, dasar
Queenaraa : rame bener kek pasar ikan, dasar para cabe
Michele Zudit : Lo ketuanya cabe ra haha
Auraimoeet : pokonya lo pada harus dateng gue jamin lo pada gabakal nyesel.
Ya begitulah mereka, selalu rame digrup dan disekolah. ***** Sepulang sekolah mereka janjian untuk langsung ke mall yang sering mereka kunjungi. Wajar bila mereka bertemu di mall karena mereka sudah diantar jemput oleh sopir pribadinya masing-masing. Karena sebagian besar dari mereka adalah anak orang terpandang.
Grup Syantiq Queenaraa : gue udah otw, pcc kalian gengs?
Auraimoeet : lagi dijalan beibeh
Mutyaaja : gue otw naik mobil baru bokap
Queenaraa : bau²nya mau ada yang traktiran nih
Jessi J : gue udah nyampe, cepetan para cabe wkwk
Duniamaya : haha gue udah sama jessi gengs
Satu persatu dari mereka sudah mulai datang, biasanya mereka berkumpul di cafe lantai 1. "Ara sama mutya mana sih? Eh nanti minta traktiran aja sama mutya. Papanya kerja apa sih?" tanya michele penasaran.
Tiba diparkiran clara melihat mutya sedang berbincang dengan laki-laki yang sudah berumur itu, clara tidak langsung memanggilnya ia langsung saja mengekorinya sambil menguping. "Mutya,kamu kenapa ngajak bapak kesini nak?" tanya seorang bapak paruh baya itu.
"Mutya mau maen pak, mutya minta uang"
"Ojek lagi sepi nak, bapak gak pegang uang" Clara tercengang dengan ungkapan sang bapak itu, bapak? Katanya papa nya seorang pengusaha ojek online. Ini memang diluar dugaan.
"Bapak pasti bohong, kemaren bapak habis dapat uangkan? Aku gak minta banyak pak. Buat main aja" pinta mutya dengan tegas.
"Ini ada 50rb, sisain ya nak"
"Kuranglah pak, malah disuruh sisain" Clara yang sudah geram langsung menghampiri Mutya dan Bapaknya.
"Mutya lo lagi ngapain? Ini ojek lo?" tanya clara pura-pura tidak tau.
"Oiya ini ojek gue, dia gak punya kembalian. Dan gue cuma bawa uang 50rb sama atm" balasnya dengan gugup.
"Lu kenapa gugup sih? Nih gue ada duit. Berapa pak?"
"Gausah neng, makasih" Lalu keduanya langsung bergegas ke cafe lantai 1
"Lu kenal sama bapak tadi? Kok bapak tadi gak mau dibayar?"