Part 12

41 2 0
                                    

28 November 2017
B'day Party nya Bima, Prisila sudah bersiap dengan dandanan yang natural tapi tetap elegan dan cantik. Boby tetap dengan gaya klasiknya memakai jas berdasi kupu-kupu. Karena keluarga Bima adalah keluarga terpandang, dandanan untuk ke b'day party harus menyesuaikan. Lain halnya dengan Clara, ia masih berkutat dengan para pelanggan Cafe Red Velvet. Entah bagaimana ia bisa hadir di B'day party Bima.
"Clara adik imutcuu, udah beres?" tanya mbak popi, teman bekerja di cafe yang paling baik.
"Eh mbak, gimana nih aku jam 8 ada acara. Mana pelanggan kayaknya banyak banget" balasnya lesu.

"Hmm, emang lu udah tau pake baju apaan?" tanya mbak popi lagi dibalas dengan gelengan dari Clara.

"Gue punya ide" ucap lirih mbak popi dengan mata berbinar.

"Apa?" tanya clara dibalas dengan bisikan.

"Mana bisa? Takut ketahuan" elak Clara.

"Serahin semua sama gue, pokonya gue nanti yang anterin lu. Oke gak?"

"Siap mbakkk" balas Clara segera melingkarkan tangannya ketubuh bulat mbak popi.

Clara Po'v
Ide gila yang dibisikan oleh mbak Popi boleh juga. Mbak Popi bilang aku harus pura-pura pingsan ditengah melayani pembeli supaya diperbolehkan untuk pulang. Dan bodohnya aku mengikutinya. Akupun berjalan agak sempoyongan supaya bisa menghayati peran.
Prank...
Aku mulai beraksi, semua orang terlihat panik. Aku dibopong oleh Mas Ian menuju ke tempat rehat para pekerja.

"Gimana keadaannya Clara?" tanya Pak Romi Manager Cafe.

"Sebaiknya disuruh pulang saja pak, biar saya yang anter. Kayaknya dia kecepek an. Habis sekolah langsung kerja" ucap mbak popi meyakinkan.

"Yasudah, kamu antar pulang ya. Saya pesankan dulu taxi nya" balasnya sambil berlalu meninggalkan kerumunan.

Beberapa saat kemudian taxi sudah sampai dan menjemputku serta mbak popi. Syukurlah! Rencana ini berjalan dengan lancar. Tapi... Kayak belum lancar deh kalau belum planning mau pake baju apa ke pestanya Bima.

"Jadi gimana mbk? Aku gaada rencana apapun ini. Udah mentokk banget aku mikirnya" ucapku gelisah.

"Pak, Ke Blue Diamond Butik ya, cari aja di google map" ungkap mbk popi sambil menatapku dengan tenang.

"Siap mbk"

Po'v End

Setelah sampai di Butik keduanya langsung meluncur untuk memilih baju dan make up sekaligus.

"Mbak ini semua mahal! Mana bisa aku bayar ini sama make up nya? Gaji 10 bulan ini harganya" sambil menenteng gaun warna navy.

"Kamu kayak gak tau keajaiban mbak aja Ra, udahlah tenang! Ini yang punya butik Tante aku, masak gratisin 1 gak mau" ungkapnya santai.

"Eh ada kesayangan tante, ada yang perlu dibantu sayang?" ucapnya dengan ramah, senyum yang mengembang dan perawakan seperti masih berumur 20an.

"Inilo tan, temen aku mau party tapi bingung milih yang mana dan juga bingung bayarnya hehe. Kan kalo sama tante semuanya beres. Ya gak tan?" balas mbak popi santai sambil bergelayut manja di lengan tante itu.

"Ya tentu beres dong sayang, kenalin aku Cecil panggil aja tante Cecil. Kalau kamu?"

"Emm.. Clara Quenna Azzahra tante" balasnya kikuk.

"Oke Queen, jangan malu² kalau sama tante, santai aja selow kalau anak muda hehe. Mari ikut sama tante apa yang bisa aku buat menarik dari kamu?"

"Panggilannya Clara tan, tapi bagusan dipanggil queen ya tan hehe. Dandanin temen aku ya tan, soalnya jam 8 udah harus disana, dan ini udah jam 6. Buat sememukau mungkin. Tuh tan dia udah milih baju, silahkan di otak-atik tan"

Clara (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang