15

10.3K 1.4K 625
                                    

"Aa!" pekikan mu keluar saat cangkir teh hitam yang tadinya bertengger manis di nampan sudah terjatuh ke lantai.

Kamu memberanikan diri untuk melihat keadaan Levi. Ternyata keadaan prajurit terkuat itu sungguh buruk!

 Ternyata keadaan prajurit terkuat itu sungguh buruk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetesan teh terus menetes dari rambut Levi. Seragam bagian atasnya juga basah serta tangannya masih menggantung diudara. Jangan ditanya ekspresinya seperti apa. Tidak, bukan ekspresinya karena lelaki pendek itu selalu bermuka datar. Tetapi tatapannya itu.

"Ka-kapten! A-aku benar benar minta maaf. Sungguh aku tak bermaksud..Aku hanya sedang berpikir saat sedang berjalan tadi, lalu kaki ku tersandung oleh kursi. La-lalu-"

"Kau benar-benar pintar membuatku kesal" Dan nada sarkas itu terdengar.

Kamu hanya bisa terdiam sambil merutuki diri yang begitu ceroboh. Kamu melihat sang kapten berdiri dari duduknya dan berjalan melalui dirimu. Kamu benar benar merasa sangat tidak enak hati, sampai Levi berkata, "Bawakan aku yang baru 20 menit lagi."

Kamu menelan ludah susah payah dan menjawab "Baik, heichou!"

¤¤¤¤¤

"Permisi.."

Dirimu memilih masuk ke kamar sang kapten yang tak dikunci karena sedari tadi tak ada yang menyahut. Kamu terdiam untuk memperhatikan kamar sang kapten yang juga bergelar 'Clean Freak'.

"Ya ampun, seakan debu tak berani berada disini." gumam mu.

"Ughh.. debu saja takut dengannya, apalagi manusia. Lebih baik aku segera keluar"

Cklek

Kamu menoleh kearah suara dan hampir saja menjatuhkan nampan yang kamu pegang saat melihat Levi yang baru selesai mandi dan bertelanjang dada.

"Ehm..Maaf aku lancang masuk kekamar mu, kapten. A-aku sudah membuatkan teh hitam anda. La-lalu..aku permisi!" Seperti orang gagap kamu berbicara, Levi hanya menatap mu datar. Kamu meraih kenop pintu,
"Siapa yang mengizinkan mu pergi?"

"E-eh? Laluu, apa yang akan aku lakukan..disini?" Semakin lama suara mu semakin mengecil saat Levi yang masih bertelanjang dada berjalan kearahmu.

Kamu semakin mencium aroma dari tubuh Levi yang khas saat pria itu semakin dekat. Matanya juga menatap kamu lurus. Jantung mu berdegub tak karuan membuat mu juga menahan nafas. Ini pertama kalinya kau melihat laki-laki bertelanjang dada. Apalagi melihat tubuh yang terlihat terlatih dan berotot seperti Levi. Tiba-tiba Levi berbelok kearah lemari, "Bukannya kau ada perlu denganku? Sampai-sampai bertingkah seperti orang gila di depan pintuku."

Kamu menghembuskan nafas. 'Sialann kau pendek!'
Kamu diam-diam menghirup oksigen sebanyaknya karena sedari tadi menahan nafas. Kalau saja Levi tak mengingatkan, kamu memang akan melupakan apa tujuan awal mu menemui Levi.

Levi memakai kaos lengan panjang berwarna hitam dan celana hitam yang memang sedari tadi sudah dipakainya. Pria itu mengambil handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya. Dia berjalan kearah meja kerjanya, yang mana disana telah tersedia secangkir teh hitam kesukaannya.

Cause U R (Levi x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang