04

12.8K 1.6K 310
                                    

Hari ini adalah hari para pasukan pengintai melakukan Ekspedisi ke luar tembok yang ke-57. Banyak yang terjadi setelah kami berada diluar dinding. Kemudian tanpa disangka sangka muncul satu titan yang lincah dan berakal. Penampilannya pun seperti seorang perempuan, karena itu di sebut Female  titan.

Diyakini titan itu seperti Eren. Ada manusia di bagian tengkuknya. Dia telah banyak membunuh prajurit kami dan dirinya seolah mencari cari seseorang. Sampai tiba saatnya titan itu masuk kedalam hutan dimana komandan Erwin beserta pasukan pengintai senior juga disana. Kami para kadet diperintahkan untuk berjaga di luar hutan.

Kami tidak tahu pasti apa yang terjadi, tapi perintah komandan Erwin untuk mundur telah kami terima setelah menunggu lama.

Hingga..


Terlihat kilatan pertanda adanya manusia yang bertransformasi menjadi titan disertai oleh teriakan yang menggema.

"Eren!"

Mikasa segera memutar balik arahnya menjadi masuk hutan ke kembali.

"Eh? Mikasa?" panggil Armin.

"Aku akan menyusulnya." ucap ku sambil mengikuti Mikasa.

Setelah menelusuri ke dalam hutan, akhirnya Mikasa dan aku terhenti. Di depan sana, titan wanita merobek leher titan Eren kemudian menelan tubuh Eren.

Mikasa terlihat murka dan mengejar titan wanita yang mulai berlari. Aku yang masih dilanda shock ikut mengikuti Mikasa.

"(Y/N) kau serang kakinya, aku akan merebut Eren!"

Dengan cepat aku meluncur ke bawah dan menyayat kedua bagian daerah tumitnya. Titan itu jatuh dengan bertumpu pada lututnya. Mikasa dengan segera menyerang kepalanya, tapi titan wanita yang memang berakal itu bisa menghindari dan melindungi tengkuknya sendiri hingga
membuat Mikasa kerepotan. Aku mencoba untuk membantu dengan ingin menyerang matanya, tapi titan itu menyadari sasaran ku. Tangannya membuatku terlempar dan menghantam batang pohon yang keras.

"(Y/N)!"

Titan itu telah memulihkan lukanya dan segera berlari. "Tunggu! Ah!"

"Kita harus jaga jarak!"

Aku mendongkak dan melihat kapten Levi. Aku mengarahkan kawat baja ku untuk mendekat ke arah mereka.

"Kejar dalam jarak seperti ini. Larinya mulai melambat, kuyakin dia pasti sudah lelah."

□□□□□

"Lagipula, hal ini tak akan terjadi jika anda melindungi Eren dengan benar!" seru Mikasa pada sang kapten. Mikasa memang berani. Kapten Levi melihat kearah Mikasa.

"Begitu, ya..Kau orang yang waktu itu. Sahabat dekat Eren?"
Kemudian matanya beralih padaku, "Heh, dan kau si bocah pemarah."

Aku merasa perempatan muncul di dahi ku. Si pendek ini!

Kemudian Levi memberi perintah bahwa kami mengalihkan perhatian titan itu sedangkan dia , "Aku akan mencabik cabik nya."

Aku dan Mikasa segera mengalihkan perhatiannya. Kemudian titan itu menyadari keberadaan Levi di belakangnya. Tepat saat dia berbalik, Kapten Levi segera menyerangnya.

Ce-cepat sekali! Dia bahkan tak sempat untuk memulihkan lukanya. Jadi.. inikah kekuatan dari manusia terkuat?

Kemudian Mikasa mendadak menembakkan kawat bajanya ke daerah tengkuk titan itu yang tampak bebas.
Tunggu!

"Mikasa, jangan!" Aku segera menyusulnya dan menarik jubah Mikasa ke arah ku. Lalu aku melihat kapten Levi menahan tangan titan yang hendak menghalangi Mikasa. Aku sempat melihatnya mengernyit kesakitan sebelum aku dan Mikasa jatuh ke tanah.

Cause U R (Levi x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang