[COMPLETED]
Kau tak akan tahu bagaimana rasa kehilangan seseorang yang sangat kau cintai -(Y/N)
Semua karena mu - (Y/N)
------------------------------------
#1 in Readerinsert (18.10.2018)
#1 in levixreader (18.10.2018)
#2 in attackontitan (18.10.20...
(Y/N) menyikat anak tangga terakhir yang berbahan batu di hadapannya dengan emosi tertahan. Setelah tangannya mulai terasa nyeri, ia membanting sikat itu dan berdiri.
"Sialan! Apa si cebol itu memang selalu seperti ini?! Kalau iya, aku akan menyesal telah dipilih untuk regunya!" maki gadis itu dengan suara yang kecil. Ya, siapa yang tidak kesal dan lelah saat disuruh menyikat lantai berbahan batu dari koridor lantai dua sampai ke tangga menuju lantai satu hingga 5 kali? "Oh, (Y/N). Sudah selesai?"
Gadis itu menoleh dan mendapati Eren dan Armin yang masing-masing sedang memegang alat untuk bersih-bersih. (Y/N) duduk bersandar di dinding, "Kerjaan ku sudah kuanggap selesai di kali pertama menyikat ini" ucapnya ketus. Kedua pemuda itu juga ikut duduk di lantai karena mereka telah selesai membersihkan bagiannya. Tentunya juga berkali-kali lipat sama seperti (Y/N).
"Memangnya standar kebersihan si pendek itu sampai angka berapa, hah? Aku ragu pekerjaan kita setiap hari adalah bersih-bersih." (Y/N) kembali merutuk.
"Ini hanya masalah waktu sampai terbiasa" jawab Eren yang memang sudah lebih dulu masuk ke regu Levi. Jawaban itu membuat (Y/N) tertegun kemudian mendengus kasar.
"Walaupun begitu, Kapten itu tetap baik. Contohnya dia sangat perhatian padamu." timpal Armin sambil mencelupkan tangannya di ember berisi air. (Y/N) mengangkat sebelah alisnya, "Kepadaku?"
Armin mengangguk. (Y/N) masih dilanda bingung dan memilih tak memikirkan perkataan Armin itu. Melihat reaksi (Y/N), Armin dan Eren saling pandang. "Apa jangan-jangan kau tidak mengingatnya, (Y/N)?" tanya Armin.
"Ingat apa?" tanya gadis itu masih tak mengerti. Kedua pemuda di depannya terdiam karena bingung harus menjelaskan bagaimana.
"Levi-heichou memberimu nafas buatan saat latihan fisik tempo lalu."
(Y/N) menoleh ke asal suara dan melihat Mikasa yang berwajah datar berjalan sambil membawa potongan kayu bakar. "T-tunggu. Le-Levi-heichou apa?" tanya (Y/N) sekali lagi untuk memastikan bahwa yang didengarnya salah.
Armin kini menjawab, "Yang kau dengar itu benar. Heichou berusaha membuatmu tetap sadar bahkan sampai membawamu ke ruang perawatan."
Saat itu pula (Y/N) merasa ingin bunuh diri.
¤¤¤¤¤
(Y/N) berjalan dengan lunglai di koridor markas yang baru saja akan dia tempati sekarang. Otaknya bekerja keras untuk mendapatkan ingatan kala itu. Tapi sayangnya, ia tak mendapatkannya. Langkah kakinya terhenti. Matanya terpaku pada sebuah halaman samping markas regu operasi khusus itu. Ia bergerak dan duduk di bangku taman yang ada disana untuk merenung.
Gadis itu tak tahu apa yang harus ia katakan dan bagaimana cara menghadapi kapten Levi saat dirinya berhadapan. Emosi (Y/N) bercampur, malu, bingung, dan kesal. Dia menghela nafas dan menyandarkan kepalanya hingga melewati sandaran kursi. Tepat setelah menengadah seperti itu, ia berteriak, "Oh astaga!" sambil melompat dari posisi duduknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.