AAAARGHH!!" Teriakan kesakitan yang kamu keluarkan semakin keras saat tangan besar itu makin meremas tubuhmu dalam genggamannya.
"To-tolong....siapa..pun"Bulir airmata mulai membasahi kedua pipi. Kamu terkulai lemas di genggaman sang titan yang mulai mendekatkan tangan ke mulutnya.
Tiba-tiba kamu merasa tubuhmu terbebas dan jatuh menuju tanah sebelum seseorang menangkapmu.
Setelah kamu terduduk di tanah, kamu mendongkak melihat sosok yang berdiri membelakangimu. Matamu terasa berbinar, kelegaan membuncah di hatimu "Kapten Levi."
Tapi orang yang kamu sebut namanya itu tak menoleh. Kamu mengumpulkan tenaga untuk berdiri, Levi menatap lurus ke suatu titik di depannya membuatmu mengikuti apa yang ditatapnya.
Deg!
Kamu entah kenapa baru menyadari dirimu berada di hutan. Dan di depan sana, terdapat mayat para skuad Levi. Lalu kamu mendengar suara lirih yang memanggil namamu. Kau menoleh ke sebelah kiri dan jantungmu berdetak sangat keras hingga kau tak bisa mengeluarkan suara.
Yang memanggilmu adalah Yui. Tubuhnya separuh ke bawah telah hilang, ia berlumur darah. Tapi, matanya menatapmu dengan tajam dan seakan penuh kebencian. Kamu tanpa sadar mundur selangkah. Belum sempat menenangkan diri, kamu malah semakin ketakutan melihat seluruh mayat skuad Levi juga menatapmu tajam. Yang paling menakutkan adalah Yui dan Petra.
Akhirnya kakimu tak bisa lagi di ajak kompromi hingga kamu jatuh terduduk. Kemudian, sebuah suara keluar dari orang yang sedari tadi masih diam, "Aku menyelamatkan mu. Tapi tidak dengan mereka."
Kamu begitu terkejut melihat tatapan Levi yang begitu menakutkan dari bawah.
.
."Hah!"
Nafasmu memburu seakan sedari tadi menahan nafas. Keringat membanjiri tubuhmu serta air mata yang mengalir tanpa diinginkan."Buruk! Sungguh mengerikan!"
Kamu membenamkan wajahmu ke lipatan lutut dan menangis. Untungnya di markas pasukan khusus ini kamu mendapat kamar sendiri. Jadi kau tidak perlu cemas jika seseorang memergokimu seperti ini tengah malam.
Kamu menyibak selimut dan berjalan menuju kamar mandi. Kamu membiarkan dirimu basah dengan pakaian masih lengkap di bawah guyuran air.
Berharap air dingin dapat mendinginkan kepalamu dari potongan kejadian mengerikan yang masih tersimpan di otakmu, malah kejadian beberapa jam yang lalu muncul di benak.Kamu menyentuh bibir bawah mu dengan jari telunjuk. Masih teringat dengan jelas bagaimana sang manusia terkuat yang terkenal itu membuatmu merasakan hangat dan lembut di bibirmu, lalu menghantarkan perasaan yang aneh dalam dada.
'Sialan! Kenapa dia melakukan itu..'
Kamu mengangkat kepalamu yang sedari tadi menunduk. Menatap lurus dinding di depanmu sambil memikirkan spekulasi.
¤¤¤¤¤
Eren dalam bentuk Titan nya berteriak sesaat sebelum tubuhnya jatuh ke tanah. Hal itu disebabkan karena bagian bawah tubuh titan tak terbentuk sempurna, bahkan tubuh manusia Eren masih berada di luar tengkuk Titannya. Kamu menoleh ke arah Mikasa yang memanggil Eren dengan cemas sambil turun dari pelananya.
Hanji, Levi, Moblit dan beberapa anggota lainnya berada di atas tebing mengamati dari sana.Kamu mendengar Hanji berteriak dan turun menghampiri titan Eren yang tak bergerak. Kamu menuntun kuda mu mendekat ke bagian kepala Titan. Disana Hanji menarik paksa tubuh manusia Eren agar terpisah dari tubuh Titannya.
Kamu yang merasa tak tega berusaha menahan, "Hanji-san, tunggu! Eren-"
Sebelum kau menyelesaikan kalimatmu, wajah Eren yang tanpa kulit, dan tanpa bola mata terlihat seiring dengan tarikan tangan Hanji pada tubuhnya. Semua orang histeris melihat wajah penuh darah itu, tak terkecuali kau.
![](https://img.wattpad.com/cover/138469678-288-k906377.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause U R (Levi x Reader)
Fanfiction[COMPLETED] Kau tak akan tahu bagaimana rasa kehilangan seseorang yang sangat kau cintai -(Y/N) Semua karena mu - (Y/N) ------------------------------------ #1 in Readerinsert (18.10.2018) #1 in levixreader (18.10.2018) #2 in attackontitan (18.10.20...