20

10.5K 1.2K 325
                                    

Reader PoV

Aku menutup pintu ruangan di belakang ku sambil membuang nafas. Aku menoleh ke samping, "Astaga!"
Yap, selalu seperti ini. Keberadaan Levi selalu saja mengagetkan. Aku berdeham dan memasang ekspresi sinis.

"Dasar penguping!"

Lelaki dingin itu tak menghiraukan sindiran ku. Ia menegakkan punggungnya sambil memberi perintah, "Ikut aku. Kita akan rapat."

Aku hanya bisa menatap punggung yang menjauh itu dengan tatapan kesal.

¤¤¤¤¤

Kapten Levi sedang melihat berkas-berkas yang baru saja di berikan oleh salah satu bawahannya di meja. Mata tajamnya sedari tadi tak lepas dari kertas-kertas yang dipegangnya. Sedangkan aku di sini, duduk dengan canggung di depan meja kerjanya sekaligus berhadapan dengannya. Suara yang terdengar sejak 10 menit lalu hanya suara kertas yang dibalik, diletakkan, dan suara dari goresan tinta yang di buatnya. Aku hanya bisa menopang kepala dengan tumpuan siku di tangan kursi. Untuk yang kesekian kalinya, aku menghela nafas.

Karena hanya keheningan yang melingkupi, mataku mulai merasakan kantuk. Aku memutuskan menutup kelopak mataku untuk sejenak.

" Jika kau berpikir ini kamar tidur, silahkan angkat kaki."

Aku membuka mata perlahan sambil mengeraskan rahang. " Lalu, apakah seharusnya saya memandangi wajah anda sampai malam nanti? " ketus ku.
Entah perasaan ku saja atau aku memang belakangan ini menyamai cara bicaranya heichou ya?

" Jika kau menginginkannya. "

Aku tersentak dan mengepalkan telapak tangan berusaha bersabar. 'Dia itu tetap seorang atasan mu yang pendek tapi menyebalkan. Jadi tenangkan dirimu (Y/N).'

Levi terlihat merapikan tumpukan kertas yang ada di meja dengan memasukkannya ke dalam laci yang kuduga pasti juga rapi dan bersih.

" Ayo cepat mulai dan selesaikan rapat ini "

Aku menoleh kesana-kemari. Hanya ada kami berdua di ruangan ini.

"Hanya kita berdua?" tanyaku.

Dia malah melontarkan pertanyaan kembali dengan ketus, "Lalu? Apa kau ingin mengundang yang lain untuk pesta minum teh?"

Tuhan, bolehkah aku meracuninya?

Pria di depan ku itu mengambil sesuatu dari lacinya yang lain dan meletakkan benda berupa kotak persegi panjang berwarna hitam di atas meja. Benda itu digeserkan ke hadapanku.

Sejenak aku menatap kotak dan Levi bergantian. Karena Levi tak mengerti akan kebingungan ku, jadi aku memutuskan untuk memeriksa kotak tersebut.

Oke, alat ini cukup mengerikan untukku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Oke, alat ini cukup mengerikan untukku. Seumur hidup aku belum pernah sekalipun melihat langsung alat-alat kesehatan seperti ini atau semacamnya.

Cause U R (Levi x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang