08 (part 1)

11.9K 1.4K 235
                                        

"Oh hai, (Y/N)! Kau mau kemana?"

Kamu memberi hormat pada sang mayor dan si kapten pendek di depanmu.
"Hanji-san. Aku hanya ingin meregangkan tubuh sebentar. Rasanya otot ku kaku belakangan ini. Hanji-san sendiri mau kemana?"

"Hoo, begitu. Oh, aku ada urusan di luar sedangkan Levi akan pergi berpatroli" jawab Hanji lengkap.

"Oh. Begitu." jawab mu sekenanya.

Jiiiiit

Matamu terus menatap Levi dengan perasaan kesal. Setelah yang dilakukannya semalam, harga diri mu merasa dilukai. Tetapi Levi tak sekalipun menoleh ke arah mu, malah mulai melangkah untuk beranjak dari tempat nya berdiri .

Kamu menggeser posisimu hingga menghambat langkah Levi. Matamu melotot pada pria di depanmu itu. Hanji juga terlihat kaget dengan apa yang kau lakukan.

"Heichou, bukankah ada yang perlu kau katakan padaku?!" tanyamu dengan ekspresi dingin dan bermaksud menyindir.
Mata kapten itu akhirnya juga melihatmu, "Kurasa tidak ada yang perlu kukatakan padamu. Minggir." Ekspresinya datar.

Kamu menarik nafas "Oh, KURASA anda memang perlu mengatakan sesuatu padaku."
Levi tambah mengerutkan keningnya dan dia terlihat kesal padamu.

Hanji yang melihat kalian dilanda perseteruan tatapan itu mencoba untuk menghentikan kalian. "(Y/N), bukankah kau ingin berolahraga? Levi akan terlambat untuk berpatroli. Jadi, tatap tatapannya ditunda dulu yaa~" Hanji merangkul bahumu dan menuntun kamu ke arah yang berlawanan dengan jalan Levi, sedangkan Levi melanjutkan langkahnya keluar markas.

"Ambil kudaku di taman samping markas dan ikutlah berpatroli." bisik Hanji.

Kamu cukup kaget mendengarnya dan menoleh langsung ke Hanji. Kemudian terlihat Si Maniak Titan tersenyum miring dan mengedipkan sebelah matanya, "Hajar dia!"
Membuatmu tersenyum licik.

□□□□□

Author PoV

"Bocah! Apa yang kau pikirkan oleh otak kecil mu itu?"

(Y/N) pura pura tak mendengar sembari melacu kudanya tetap sejajar dengan kuda Levi.

"(Y/N)!"

Barulah gadis itu menoleh ke Levi, dengan wajah tanpa dosa mengangkat kedua alis. Hal itu membuat sang kapten geram "Siapa yang mengizinkan mu ikut?"

"Saya sendiri"

"Kau tidak diperlukan disini"

"Memang, tujuan ku adalah menagih hutang mu, kapten"

Levi menarik tali kekangnya sehingga kudanya berusaha berhenti dengan cepat. Ketiga orang lainnya melakukan hal yang sama.

Levi menoleh ke gadis di sampingnya dengan tatapan dingin "Kau kemari hanya untuk itu?!"

(Y/N) dengan polos mengangguk. "Anda masih berhutang permintaan maaf padaku" ucap gadis itu dengan dagu sedikit naik.

"Aku tak berhutang apa apa padamu." balas Levi datar.

"Tapi bagi ku, anda berhutang padaku karena tidak menghargai kebaikan dan usahaku."

"Aku tidak menyuruhmu untuk membuatkan ku teh. Lagipula 'itu' memang tidak pantas disebut dengan teh"

(Y/N) naik pitam, "Memangnya teh itu bisa memiliki rasa pantas ataupun tidak pantas? Demi tuhan! Itu hanya teh, bukan? Kenapa anda selalu mempermasalahkan hal yang tidak perlu?"

"Itu bagimu. Bagi ku, itu hal yang sangat diperlukan. Dan bagiku, hal yang kau lakukan sekaranglah yang tidak perlu."

"Oh, bagiku hal yang kulakukan ini sangat sangat perlu, kapten!"

Cause U R (Levi x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang