Kamu mendengarkan penjelasan cepat dan singkat dari Sasha tentang kejadian yang kamu lewatkan. Mulai dari penyerangan raksasa di desa Ragako bagian selatan, hingga satu orang prajurit lagi yang bisa berubah menjadi Titan, yaitu Ymir.
Kuda kalian mulai melambat saat tiba ditempat Komandan Erwin berada. Sasha yang lebih dulu turun berseru bahwa ia membawa laporan. Tapi gadis berkuncir kuda itu terlalu panik hingga lupa cara bernafas dengan baik. Kamu yang melihat itu memilih melanjutkan laporan tersebut kepada Komandan Erwin, Komandan pasukan penjaga atau bisa disebut pasukan Garrison, yaitu Komandan Dot Pixis, dan juga beberapa prajurit yang juga berkumpul di sekitar sana.
"Apa maksudmu?!" seru Jean yang ternyata juga berada disana.
Komandan Erwin menenangkan Jean yang terlihat shock. "Jean, tenangkan dirimu.""Maksudmu ada Titan lagi diantara kita? Siapa saja mereka?" tanya Jean bertubi.
Kamu menghela nafas sebelum menjawab, "Reiner Braun,
Berthold Hoover, dan.." Kamu melirik Sasha sejenak yang baru selesai meneguk air dan gadis itu mengangguk pelan, "..Ymir." Jean terlihat mematung setelah mendengar deretan nama yang kamu sebut.Komandan Erwin bertanya, "Lalu apa yang terjadi saat jati diri mereka terungkap?"
"Pasukan pengintai bertarung menghadapi Titan Kolosal dan Titan Berarmor. Tapi, kami gagal memenangkan pertarungan dan mereka bertiga pergi dengan membawa Eren Yeager." jawab mu.
Kamu duduk sebentar setelah Komandan Erwin dan beberapa petinggi pergi berdiskusi.
Kemudian matamu melihat seorang laki-laki berpotongan rambut undercut sedang berjalan menuju kereta kuda. Kamu cukup terpukau melihat tampilannya hari ini. Ia tak mengenakan seragam pasukan pengintai, melainkan memakai setelan dengan jas hitam tersampir dikedua bahunya. Dan tak lupa pula cravat yang selalu di pakai dengan kemeja putihnya. Mengingat perkataan Mikasa malam tadi, membuat mulutmu spontan terbuka untuk menyerukan panggilan,
"Kopr-""Aku mencintai kapten Levi"
Suara Yui di mimpi itu langsung terngiang di gendang telingamu. Hal itu membuatmu sedikit pusing dan memilih untuk mengalihkan pandanganmu ke arah lain. Kamu bangkit dari duduk mu untuk berjalan menuju kudamu.
'Apa..ini pertanda? Kalau..'
Langkahmu terhenti saat seseorang menepuk pundak mu pelan.
Kamu menoleh dan melihat seorang prajurit menyodorkan kantung minuman kepadamu. "Ini. Namamu (Y/N) ya?"
Kamu mengangguk kemudian mengambil kantung itu dan langsung meminum nya. Pemuda di depanmu tersenyum dan berkata, "Salam kenal. Aku Eric, bertugas di distrik Karanese. Sungguh beruntung aku bertemu denganmu saat aku sedang di Trost."Kamu menurunkan pandanganmu untuk melihat lambang tameng dengan bunga mawar di seragamnya. Sekali lagi kamu mengangguk. Walaupun dalam hati kamu bingung, kenapa dia merasa beruntung bertemu denganmu? Tetapi untuk menghargainya kamu mengatakan, "Ya, salam kenal."
"(Y/N), ayo kita berangkat!" teriak Sasha yang ternyata sudah duduk diatas pelana. Kamu dengan segera mengembalikan kantung air ke tangan si pemuda Garrison, "Terima kasih. Aku harus pergi." Setelah mengucapkan itu kamu langsung menaiki kudamu dan pergi dari sana tanpa menunggu balasan dari seorang prajurit penjaga yang mengaku bernama Eric tersebut.
¤¤¤¤¤
"Komandan Erwin!!!"Semua orang berteriak histeris saat melihat sang Komandan dibawa lari oleh Titan abnormal dengan menggigit lengan kanannya. Walaupun sudah begitu, dia masih tetap menyeru, "MAJU! EREN ADA DI DEPAN KITA!!!"
Kamu dan para pasukan pengintai lain membeku melihat kejadian itu. Tapi kalian tidak memiliki pilihan lain selain mematuhi perintah sang komandan yang sudah begitu banyak berkorban untuk dunia ini. Semuanya mulai memacu kuda masing-masing mengejar Titan Reiner yang membawa Eren di depan sana.
Kamu juga mulai memacu kudamu, tapi badanmu masih menggigil melihat Komandan Erwin tadi. Kamu menarik nafas hingga beberapa kali untuk menenangkan dirimu sendiri.
Tiba-tiba Mikasa meninggalkan kudanya dan langsung menaiki tubuh Titan Berarmor. Kamu dan beberapa prajurit angkatan 104 mengikutinya. Semua orang meneriaki Reiner dan Berthold tentang apa yang telah mereka lakukan. Tapi mereka berdua tak mendengar rasa kekecewaan itu dan terus menghalangi para prajurit yang menyerangnya. Keadaan sedikit mendesak pihak kalian, hingga kamu melihat Armin yang terdiam di leher Titan Reiner sambil melihat kearah Berthold yang dikukungi oleh tangan besar Titan Berarmor. Matanya terlihat ada keraguan.
Kamu berteriak sambil membunuh Titan tak berakal yang juga menyerang para prajurit, "Armin! Percaya pada dirimu sendiri!" Kamu bergantung disekitar punggung Titan Reiner sambil menatapnya untuk memberi dukungan. Armin yang juga menatap mu akhirnya mengangguk pelan. Kamu melompat saat ada sebuah tangan besar mengarah padamu. Dengan kesal kamu membunuh Titan penganggu itu.
Sepertinya Armin berhasil memprovokasi Berthold hingga ia kini tidak berada di perlindungan tangan Titan Reiner. Puncaknya, seseorang melompat dari bawah kemudian mengayunkan pedangnya ke dada Berthold. Eren yang sedari tadi diikat di punggungnya pun lepas. Mikasa dengan sigap menangkap Eren.
"Komandan Erwin!" Ya, itu adalah Komandan Erwin.
"SEMUA PASUKAN MUNDUR!" Titah sang Komandan.
Tbc.
>>>>>
Arigatou semua nya yang udah pada baca, vote, komen, dan dukung gua..udah 3.2K viewers!!*terharu
Oiya, reader-san kalo ada waktu mampir juga ke work gua yang lain yaa. Tapi Fyi aja, work yang lain nggak ada genre fanfict lagi.😁😁*promote
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause U R (Levi x Reader)
Fanfiction[COMPLETED] Kau tak akan tahu bagaimana rasa kehilangan seseorang yang sangat kau cintai -(Y/N) Semua karena mu - (Y/N) ------------------------------------ #1 in Readerinsert (18.10.2018) #1 in levixreader (18.10.2018) #2 in attackontitan (18.10.20...