Nara kembali ke pengawasan Hyoni setelah Hyeji dan Jiyong selesai. Dua Kwon itu bahkan memberi pesan pada gadis kecil itu untuk selalu tersenyum. Mereka akan kembali bertemu jika waktu mengizinkan mereka.
Nara meminta Hyoni untuk tidak mengatakan apa yang baru saja ia ceritakan. Jika ia mengatakan apa yang baru saja ia ceritakan, Nara mengancam akan kabur dari rumah. Hyoni tak mengerti apa yang baru saja terjadi pada Nara tapi ia melakukan apa yang diperintahkan.
Dan sejak Jiyong mengatakan bahwa ia yang akan menjadi sosok ayahnya, pria itu tak pernah absen untuk menjemput Nara pulang sekolah. Ia hanya mengatakan pada Hyoni bahwa ia berada di sekitar sekolah gadis itu sebelum Bom menjemputnya atau saat Bom tidak bisa menjemput gadis itu.
Pria itu bahkan rela menghabiskan waktu makan siangnya bersama Nara. Dan sesekali, Hyeji ikut makan siang bersama mereka di restaurant Hyoni. Wanita itu, akhirnya wanita itu tahu rahasia keduanya. Dan ia berjanji pada Nara untuk menutup mulutnya.
Sedangkan Sandara, disibukkan dengan tugas tugasnya karena ada perubahan deadline untuk tugasnya. Wanita itu harus berpindah lokasi dari kantor area yang satu dengan yang lain demi mengumpulkan keterlambatan laporan.
Ia kembali setelah ia selesai mengerjakan tugasnya. Tepat pukul 8 malam, ia selesai mengerjakan tugas-tugasnya dan tubuhnya benar-benar telah menyerah. Yang ia inginkan saat ini hanya berbaring di kasurnya bersama Nara dipelukannya.
Ia merindukan gadis kecilnya itu. Setelah kurang lebih satu minggu penuh yang ia kerjakan hanya pekerjaan dan trip ke kantor area, akhirnya ia selesai dengan tugasnya. Ia ingin bermain dengan anak gadisnya dan melepaskan penatnya.
"Nara-ya" ia membuka pintu bersamaan dengan Nara yang berhenti berbicara, "apakah aku mengganggu obrolan kalian?" tanya Dara, Nara melirik Samchonnya lalu menggeleng. Sanghyun tersenyum kecil sebelum beranjak dari duduknya.
"anakmu sudah dewasa noona, kau sebentar lagi akan mendapatkan seorang cucu darinya" ucap Sanghyun menggoda Nara, manik Sandara melebar
"Samchonie! Aku tidak menyukainya!! Aku membencinya!" ucap Gadis itu sebelum merajuk dengan kening berkerut dan bibir memaut. Sanghyun hanya tertawa mendengar kalimat yang dikatakan Nara.
Sedangkan Sandara hanya dapat menggeleng melihat kelakuan dua orang yang berharga baginya. "apakah kau memiliki jadwal besok malam?" tanya Dara berjalan ke arah dapur, Sanghyun menggeleng, "aku harus pergi ke pesta perusahaan, dan aku tidak bisa membawa Nara kesana. Apakah aku bisa menitipkannya padamu?" tanya Dara sebelum menenggak minumnya.
"Aku akan kemari, pukul berapa kau pergi?" tanya Sanghyun
"mungkin pukul 6, acaranya dimulai pukul 7"
"kau akan pergi bersama Daesung Hyung?" tanya Sanghyun yang dibalas dengan anggukan kepala Sandara dan senyum diwajah gadis itu, "sebenarnya apa hubungan kalian berdua? Apakah kalian berkencan?" tanya Sanghyun duduk dikursi jangkung.
Dara menggeleng, "kita hanya teman, kita tidak berkencan" ucap Dara yang membuat Sanghyun memutar matanya, "aku berbicara jujur disini Park Sanghyun. Kau tidak percaya pada noona-mu ini?" tanya Dara. Ia lalu berjalan mendekati Nara yang mengerjakan tugasnya. Duduk disamping gadis yang masih berkutik dengan tugas matematikanya.
"aku tidak percaya karena aku rasa kalian memiliki hubungan yang lebih dari teman. Bagaimana bisa Daesung Hyung memperlakukan Nara seperti anaknya sendiri?" tanya Sanghyun, Nara mendongak merasa namanya terpanggil.
"setidaknya Daesung tidak memintanya untuk memanggilnya dengan sebutan Appa atau Daddy. Aku tidak masalah. Nara adalah anak yang mudah disayang, bukan begitu baby?" tanya Dara dengan senyum hangatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Years Ago
FanfictionCerita klasik tentang CEO dan seorang single parent yang menjadi pegawainya. Kisah cinta CEO yang harus memilih antara menunggu dan melanjutkan. Kisah seorang Single parent yang harus menghidupi anak dan adiknya. --- "Bisakah kau hentikan eomma beke...