Sembilanbelas

711 115 51
                                    

Dara memberitahu kabar tersebut saat mereka akan pergi tidur dihari yang sama, dan Nara, menjadi gadis aktif yang berlebihan, terus membicarakan apa saja yang akan mereka lakukan pada hari Sabtu yang akan datang. Sedangkan Dara, wanita itu gugup dan gelisah. Apa yang akan ia lakukan nanti? Haruskah ia juga ikut? Apakah mereka tak akan bersikap canggung satu sama lain?

“Dara” gadis yang dipanggil melirik sahabatnya, Hyoni duduk di kursinya setelah mendengar bahwa Dara berada di kantornya, “kau akan menjemput Nara?” tanya Hyoni, Dara menganggukkan kepalanya.

“Nara masih bermain bersama Mina, dan ku dengar kalian akan bermain akhir minggu ini, apakah aku benar?” tanya Hyoni yang dibalas dengan anggukan dan senyum tipis. “kau memiliki hubungan dengan Direkturmu itu?” tanya wanita itu lagi

“tentu saja tidak, ia mengajakku karena aku adalah ibu dari gadis yang ia sukai. Ia mengatakan padaku bahwa ia menyukai Nara yang ingin menjadi ayahnya. Aku... Aku hanya ingin memberinya kesempatan untuk bisa bersama Nara. Dan lagi pula, Nara menyukai kehadirannya, Nara juga menyukainya untuk menjadi ayahnya” ucap Dara sebelum menunduk.

“bagaimana hubunganmu dengan Daesung?” tanya Hyoni, wanita itu adalah tempat bercerita Dara dan Hyoni-lah yang mengatakan bahwa Daesung menyukai Dara. “apakah kau telah berbicara dengannya?” tanya Hyoni

Dara mengangguk, “kami telah berbicara, dan ia mundur. Nara lebih memilih Jiyong dibanding Daesung” ucap Dara pelan, ia benar-benar tak tahu apa yang harus ia lakukan, haruskah ia juga mendekati bosnya itu?

“tak salah jika gadismu lebih memilih Bosmu dibanding kekasihmu. Bosmu itu telah menjaganya bahkan saat kau berada di masa sibukmu. Ngomong-ngomong, kau lebih sering pulang sore sekarang, apakah sesuatu terjadi?” tanya Hyoni.

Dara menunduk, “Jiyong membatasi pekerjaanku, mengatakan bahwa ia bisa mengerjakan sisanya. Ia hanya tak ingin Nara kehilangan sosok ibunya” ucap Dara, “bagaimana ini bisa terjadi? Bahkan bosku sendiri yang mengambil alih hampir sebagian pekerjaanku. Aku hanya merugikan perusahaannya. Haruskah aku keluar?” tanya Dara

“untuk apa? Dan apakah Jiyong akan menyetujui itu? aku yakin pria itu akan mem-blacklist dirimu agar kau tak bisa masuk ke perusahaan lain” ucap Hyoni, “oh tidak, apakah ini karena direkturmu itu menyukaimu?” tanya Hyoni dengan mata yang dilebarkan. Sebenarnya itu adalah pemikirannya setelah mereka melihat Dara datang bersama Nara dan Jiyong beberapa waktu lalu.

“tidak mungkin, aku hanya pekerjanya Hyoni-ah, mana mungkin ia menyukaiku. Dan berhenti membaca novel mengenai CEO dan pegawai yang terjalin kisah romantis. Itu hanya sebuah fiksi, aku beritahu kau” ucap Dara, “mereka memiliki kisahnya masing-masing dan begitupun aku. Ia hanya menyukai Nara karena gadis itu mengingatkannya pada anak gadisnya. Dan aku tidak yakin bahwa ia menyukaiku” lanjut gadis itu.

“berani bertaruh?” tanya Hyoni dengan alis terangkat satu dan sunggingan bibirnya, “dia menaruh hati padamu” ucap Hyoni, Dara menatap gadis itu lalu tertawa kecil, “aku tidak bercanda, aku yakin dia akan berakhir denganmu” ucap Hyoni

“jika aku boleh mengatakan, dunia ini sangat penuh dengan cerita klise, kisah cinta akan tumbuh dimanapun dan kapanpun. Mereka akan datang tanpa hal terduga. Mungkin kini kalian saling tak menyukai, tapi bukan berarti kalian saling membenci. Kalian tak memiliki perasaan apapun tapi suatu hari kalian akan bersama berkat Nara. gadis itu yang akan menjadi dewa Cupid diantara kalian berdua” ucap Hyoni yang dibalas dengan tawa kecil Sandara.

“aku harus mengunjungi rumahmu dalam waktu dekat ini” ucap Dara, Hyoni mengerutkan keningnya, “aku akan membakar seluruh novel romantismu nona, kau semakin aneh setelah kau membeli buku novel dengan genre roman, aku lebih memilih kau kembali ke detektif dibanding roman” ucap gadis itu sebelum beranjak. “aku akan membawa anakku sekarang” ucap Dara.

Five Years AgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang