BUKTI 14 : Lumpuh

7K 309 6
                                    

Kini Ali, Ryan, Cinta, Kevin dan Mila sedang berada di rumah sakit. Meteka sedang berada di ruang tunggu di depan ruangan Prilly dirawat.

Kini Ali sedang menangis karena khawatir terhadap Prilly. Yang lain berusaha nenenangkan tetapi Ali tak kunjung tenang.
Dokter yang menangani Prilly pun keluar dari ruangan Prilly.

Ali langsung saja menghampiri Dokter Herman, Dokter keluarga Ali

Ali :"Dok.. bagai mana keadaan istri saya.. dok.. DOKTER??"

Dok. Herman:"Begini tuan.. Peluru yang mengenai nona Prilly cukup dalam. Ada salah satu saraf yang di rusak. Kita baru bisa mengetahuinya setelah Nona Prilly sadar. Dan.."

Dokter Herman diam sejenak

Ali :"dan.. Apa dokter!!"(memegang bahu dokter)

Dok. Herman :"Nyonya Prilly kemungkinan akan mengalami kelumpuhan tuan. Tapi kami... belum tau informasi selanjutnya"

Ali pun kaget dan tangisnya bertambah

Ali :"DOKTER... SELAMATKAN ISTRI SAYA DOKTER... BAGAIMANAPUN CARANYA!!!"(mengguncang bahu dokter)

Teman-twman yang melihatnya pun berusah menenangkan Ali.

Dok. Herman :"Ttt..Tenang tuan.. kami akan melakukan yang terbaik untuk nona Prilly.. Saya permisi dulu"

Dokterpun meninggalkan Ali yang kini sedang bersimpuh.

Ali sangat sedih kali ini. seharusnya dia yang terkena tembakan bukan Prilly.

Ali pun bingung.. siapa yang melakukan ini.

Ali :"SIAPA YANG MELAKUKAN SEMUA INI??"

Teman-temannya pun menegang karena nada suara Ali kali ini terdengar sangat marah
Kevin yang mengetahui orang itu memberanikan diri memberi tahu Ali.

Kevin :"Ll.. Leo Li.. Leo yang udah hampir nyelakain lo!!"

Ali :"Ohh... jadi Leo pelakunya. Gue ngak bakal tinggal diam!!"

Ali pun bergegas ingin pergi
Kevin menahannya.

Kevin :"Mau kemana lo Li..??"

Ali :"Gue ngak pengen memperpanjang masalah. Lebih baik langsung aja gue jeblosin dia ke penjara..."

Ali pun pergi.

>>Rumah Sakit<<

Kini Ali sedang berada di kamar rawat Prilly. Sebelumnya Ali membawa Leo ke kantor Polisi setelah Ali menghajarnya sebelum Leo akhirnya di bawa ke kantor Polisi.

Kini Ali sedang menggenggam erat tangan Prilly. Ali terus saja mengajak Prilly berbicara. Tetapi gadis itu tetap saja terbaring lemah.

Ali :"Sayang... kenapa sih harus kamu yang celaka. Yang celaka itu harusnya aku bukan kamu..."(menangis)

Ali :"Aku ngak nyangka kalo malam itu malam ter indah sekaligus terburuk buat aku sama kamu..."(menangis)

Ali terus saja mencium tangan Prilly

Tiba-tiba tangan Prilly yang di genggam Ali bergerak. Ali pun menatap Prilly.

Ali :"Sayang... Sayang kamu udah sadar???... Prill...."

Prilly pun mengerjapkan matanya yang akhirnya terbuka.

Ali senang dan langsung memencet tombol pemanggil dokter.

Ali :"Alhamdullilah sayang... kamu udah sadar..."

Ali pun memeluk Prilly yang masih lemah... semua teman-temannya langsung masuk karena mendengar Ali yang ribut.

Ryan :"Li... Lo kenapa??"

Ali :"Yan Prilly udah sadar!!"

Semua :"Alhamdullilah..."

Prilly yang masih lemah pun berusaha memanggil Ali.

Prilly :"Llii..."

Ali :"Iya sayang?? Aku di sini... kamu mau apa??"

Prilly :"Minum..."

Ali pun mengambilkan minum untuk Prilly.

Ali :"Ini... Pelan.. pelan yaa..."

Ali pun mendekatkan gelas ke bibir Prilly.

Saat Prilly ingin menggerakan kakinya. Tiba-tiba kakinya tak bisa di gerakan Prilly pun panik.

Prilly :"Lii... kenapa kaki aku ngak bisa gerak Liii?? Hiks.. Hikss... Alii..."

Ali :"Apa!!??, kaki kamu ngak bisa gerak?? Kamu tenang dulu ya sayang..."(panik)

Melihat Prilly menangis. Dokter Herman pun datang.

Dok. Herman :"Sebaiknya yang lain keluar dulu. Agar pemeriksaan berjalan lancar."

Ali :"Dokter... tolong istri saya..."

Dok. Herman :"Baik tuan.. sebaiknya tuan tenang... "

Ali pun keluar dari ruangan Prilly.

Kevin :"Lo yang sabar ya Li...!!!"

Memegang bahu Ali.

Ali pun hanya mengangguk dalam tangisnya.

>>>>>

Setelah 30 menit menunggu.

Dokter Herman pun keluar dari ruangan sehingga Ali menghampirinya.

Ali :"Gimana keadaan Prilly dokter"

Dok. Herman :"Tuan Ali.. bisa ikut saya sebentar??"

Ali pun mengikuti Dokter Herman.

>>Ruang Dokter<<

Kini Ali dan Dokter Herman sedang berada di ruangan Dokter Herman.

Dok. Herman :"Begini tuan.. salah satu saraf gerak nona Prilly terkena Peluru. Jadi ini menyebabkan kaki nona Prilly sedikit kaku dan tak bisa di gerakkan"

Ali :"Maksud dokter. Istri saya Lumpuh???"

Dok. Herman pun mengangguk pelan. Ali yang mendengarkannya menutup mukanya.

Ali :"Lalu apa bisa di sembuhkan dokter??"

Dok. Herman :"Karena sarafnya hanya terkena sedikit. Jadi nona Prilly masih bisa berjalan jika itu di latih. Tapi untuk 2 minggu ke depan. Lebih baik nona Prilly istirahat dulu."

Ali :"Syukurlah... kalau masih bisa berjalan. Kalau begitu terimakasih dokter. Maaf tadi saya kelewat emosi"

Dokter herman pun tersenyum

Dok. Herman :"Tak apa tuan. Saya mengerti perasaan tuan"

Ali pun tersenyum

Ali :"Kalau begitu saya permisi dok"

Dokter herman pun mengangguk dan Ali keluar dari ruang dokter.

>>>>>>>>>>>

Bersambung...

Good morning Guys😘.
Pagi-pagi gini jangan lupa baca cerbung aku yaaa, owh iya thanks atas KOMENTAR kalian kemaren😍😘. Tolong di pertahanin ya😉.

Oke, see you next part. Jangan lupa VOTE and KOMENTAR nya.😍😍😘😘❤❤.

BUKTI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang