BUKTI 24 : Minta Maaf

4.6K 192 14
                                    

Yuhuuu..
Saya kembali..
Tapi maaf yahhh gak jadi nama guna - guna di part ini. Soalnya saya mau rubah fikiran.

CEKIDOT!

🍃🍃

Beberapa hari kemudian, sejak kejadian itu Astri sering sekali kerumah Prilly dan itu membuat Prilly senang karena mempunyai teman mengobrol. Namun Prilly tak tau sama sekali rencana busuk Astri itu ya karena Prilly percaya pada Astri dia orang baik, namun ternyata Astri itu jahat. Sungguh kasian sekali Prilly.

"Sayang kamu gak sarapan dulu sebelum berangkat ke kantor?" tanya Prilly menaruh piring di meja makan sedangkan Ali tengah menenteng tas nya berjalan menuju Prilly. Ali menampilkan senyumnya tangan nya sambil mengelus pipu chubby Prilly.

"Emm, keknya aku gak bisa makan disini. Udah mau telat soalnya, maaf ya sayang" ucap Ali tak enak pada Prilly nah dan benar seketika tadinya Prilly tersenyum ceria namun mendengar jawaban dari sang Suami senyuman itu luntur seketika, Prilly mendesah kecewa atas jawaban yang ia dapat. Padahal dia sudah capek - capek membuat sarapan pagi untuk sang suami, namun malah sang suami tak memakan masakannya hanya karena soal urusan kantor agar dia tak telat ia menolak masakan dirinya. Itu sungguh membuat ia sedih. Sungguh sedih.

"Ehm.. Gak papa deh kalau gitu, tapi nanti siang aku bakal anterin masakan aku buat kamu yah sayang" ucap Prilly melebarkan senyumannya saat mendapatkan anggukan dari Ali, seketika hati Prilly kembali menghangat.

"Iya udah. Aku berangkat ke kantor ya sayang. Kamu jangan capek - capek entar sakit lagi" kata Ali dengan lembut, membuat hati Prilly semakin menghangat mendengar perhatian kecil untuk dirinya.

"Iya. Aku gak bakal bikin diri aku sakit. Ya udah sana kamu berangkat takut telat" kata Prilly kemudian ia raih tangan Ali dan menciumnya, sebaliknya Ali juga dia mencium kening Prilly. Sesudah Prilly mendongakkan kepalanya menatap Ali sambil tersenyum manis pada Pria itu.

" I Love You My Husband"

" I Love Yoy Too My Princess"

Kemudian Ali melangkahkan keluar rumah menuju garasi mengambil mobilnya. Terus ia melajukan menuju kantor. Prilly menutup pintu rumahnya dengan senyuman tipis ia menatap nanar di ruang Makan, disana ada beberapa makanan lezat yang ia masak namun tidak di makan sama sekali, seketika mood Prilly hancur. Ia mengambil piring kemudian ia mengambil nasi dan menuangkan pada piringnya dan mengambil beberapa lauk yang ia masak tadi, dengan tidak semangat ia melahap makanan itu sampai habis.

"Rasanya benar - benar hampar kalau gak ada Ali, tapi kenapa Ali tak mau makan masakkannya dan itu membuat sifat Ali berubah seketika. Ah sudahlah, sekarang aku harus makan masakkan ini. Mubazirkan kalau tak di makan" guman Prilly kemudian ia melahap lagi.

🍃🍃🍃

AUTHOR POV.

Kini lelaki tengah berkutat dengan berkasnya, ia merasa pusing sekali memiirkan soal pekerjaannya. Huhh sungguh Ali sangat lelah.

BUKTI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang