BUKTI 29 : Di tinggal Kerja.

3.5K 187 13
                                    

Assalamualaikum. Teman teman.
Sebelum kalian baca cerbung ini.
Terlebih dahulu klik bintangnya ⭐🌟🌟🌟
Agar saya semangat next cerbung ini yaaaa..
Setelah membaca.
Jangan lupa
KOMENTAR
aku tungguuu okey😉

Thnks❤❤

...

🍃🍃🍃

Enam Bulan Kemudian.

Kini Ali tengah sibuk memasukkan baju dan barang barang nya di Koper besar.

Prilly menatap Ali sedih.

"Ali kamu bakal tinggalin aku disini sendirian?" Tanya Prilly pelan dan itu masih bisa terdengar di telinga Ali.

Ali menghela nafas berat.

"Maaf ya sayang. Aku cuma di sana satu bulan kok dan habis itu aku bakalan pulang" ucap Ali menghampiri Prilly.

Ali mengelus perut Prilly yang kini semakin hari semakin membuncit. Ya sudah enam bulan kehamilan Prilly.

"Sayang. Ayah mau kerja dulu ya. Kamu jagain Mama kamu ya Bunda jangan sampai kamu nakal! Oke sayang" ucap Ali berbicara pada calon bayi nya.

"Iya Ayah, aku bakal jagain Bunda" ucap Prilly ia menirukan bicara bayi.

Membuat Ali terkekeh.

"Kamu tenang aja, selama aku pergi kamu bakal ada temannya. Ada Mama aku sama Megan disini" ucap Ali mengelus rambut pendek Prilly.

Foto nya seperti ini.

Prilly hanya bisa mengangguk tak ada senyum sama sekali di bibir tipisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prilly hanya bisa mengangguk tak ada senyum sama sekali di bibir tipisnya. Ali menatap sedih Prilly.

"Maaf ya sayang"

Prilly menggelengkan kepalanya. Ia mendongak menatap Ali yang tengah sibuk membujuk dirinya.

"Ya udah kalau itu mau kamu. Gak papa aku di tinggal. Tapi kamu janji ya! Kamu harus jaga hati, jaga mata, dan pulang secepatnya dengan selamat" ucap Prilly memeluk tubuh Ali.

Ali menangguk kan kepalanya.
"Ya sayang. Aku bakal turutin semua mau kamu"

"Tapi nanti siapa yang bakal nuturin permintaan si dedek Li? Kamu kan gak bakal disini" ucap Prilly air matanya mulai mengalir.

Ali menggelengkan kepalanya. Cepat - cepat Ali menghapus air mata Prilly.

Sungguh Ali tak tega.

"Kamu jangan nangis, aku gak suka kamu nangis." Ucap Ali memeluk tubuh Prilly. Tapi sekarang mereka terhalang karena perut besar Prilly.

"Hiks.. aku gak bisa.. hiks.. hiks.. aku gak bisa kalau gak nangis.. hiks.."

Ali jadi bingung harus bagaimana.
Ini sudah malam. Mama dan Megan belum datang kerumahnya.

BUKTI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang