Dentuman musik terdengar keras di semua penjuru klub malam yang paling terkenal di kota Jakarta. Baik lelaki maupun perempuan asyik meliuk-liukan tubuhnya di atas lantai dansa. Chanyeol dan Kai sedang menikmati malam. Kai terlihat menggandeng dua wanita sexy di samping kanan dan kiri tubuhnya, tapi tidak dengan Chanyeol.
Lelaki berwajah tampan itu tidak tertarik sama sekali dengan wanita yang ada di Aero. Hati seorang Chanyeol sudah terukir jelas satu nama wanita, Valerry Kim. Seorang model terkenal yang sedang membangun karir modelnya di luar negeri.
Kai mencoba menawarkan beberapa wanita sexy ke Chanyeol, tapi selalu ditolak.
Kai menganggap Chanyeol pria yang sangat bodoh. Dia menolak banyak wanita hanya karena Valerry, wanita yang jelas-jelas menggantung perasaannya.
"Kamu serius tidak mau pilih salah satu di antara mereka?" Kai menunjuk sekumpulan wanita yang ada di depan.
Chanyeol berdecih, menatap sekumpulan wanita itu dengan malas. "Mereka bukan seleraku, Kai."
Kai mengangkat bahu tidak peduli, dia sudah terlalu lelah menawarkan wanita ke Chanyeol. Kai pun mengedarkan pandangan ke sekitar, kedua matanya sontak membulat saat melihat Aeris, salah satu pelayan di Aero.
Aeris gadis yang cantik, tapi dia sangat sulit didekati.
Kai pun segera beranjak menghampiri Aeris yang sedang sibuk bekerja. Chanyeol hanya diam melihat tingkah sahabatnya. Tidak ada manusia suci yang menginjakan kakinya di tempat seperti ini. Termasuk Aeris. Gadis munafik, pikirnya. Chanyeol yakin Aeris pasti mau menemani lelaki hidung belang jika diberi banyak uang.
"Hai, Aeris," sapa Kai ramah.
Aeris memicing, menatap Kai tidak suka. Mau apa lagi pria ini? Batinnya kesal. Sudah beberapa kali Kai berusaha mendekat, tapi Aeris selalu menghindar.
"Mau menemaniku malam ini?"
Aeris terus membereskan beberapa gelas kotor yang ada di atas meja, berusaha tidak memedulikan Kai.
"Aku akan memberimu banyak uang. Kamu mau?"
Aeris menghela napas panjang. "Sebaiknya Tuan mencari orang lain saja," jawabnya ketus.
Kai tersenyum tipis mendengar jawaban yang keluar dari bibir mungil Aeris. Gadis ini benar-benar berbeda, pikirnya. Kai rela meninggalkan semua teman wanitanya jika Aeris mau menemani malam ini.
"Aku akan tinggalkan semua teman wanitaku jika kamu mau berkencan denganku, Aeris."
"Dengar Tuan, aku tidak mau!" tandas Aeris.
"Kalau kamu mau berkencan denganku, kamu tidak perlu lagi bekerja di tempat seperti ini. Aku bisa memberimu banyak uang. Kamu tinggal sebut saja berapa jumlahnya, pasti kuberi."
Aeris mengepalkan kedua tangan kuat-kuat. Bekerja di klub malam memang bukanlah keinginan Aeris. Dia terpaksa melakukannya karena sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan adiknya. Namun, Aeris tidak akan pernah menjual tubuhnya. Tidak akan pernah.
"Maaf bila kata-kataku menyinggung perasaanmu," ucap Kai penuh penyesalan saat menyadari perubahan raut wajah Aeris. Lelaki berkulit eksotis itu merasa telah salah bicara.
"Anda tidak perlu meminta maaf, saya sudah terbiasa diperlakukan seperti ini."
Aeris pergi begitu saja. Bulir bening itu menetes dari kedua sudut matanya. Ini bukan kali pertama Aeris mendapat perlakuan buruk. Bahkan dulu ada seorang pria hidung belang yang terang-terangan ingin membeli tubuhnya.
Apa setiap perempuan yang bekerja di klub malam harus menjual diri? Tidak. Serendah itukah para wanita sepertinya di mata seorang pria?
Kai berjalan lesu menghampiri Chanyeol. Malam ini dia gagal mendapatkan Aeris lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife
FanfictionDewasa 21+ [Jangan lupa follow authornya] Aeris Mellody Arkhana, gadis yang akrab dipanggil Aeris itu sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan adiknya. Apa pun akan Aeris lakukan agar adiknya bisa sembuh. Termasuk menjadi istri kedua dari Par...