"Kuyakin kita akan bahagia, tanpa harus selalu bersama"~Park Chanyeol~
Kepergian Aeris secara tiba-tiba membuat Chanyeol hancur. Lelaki itu kehilangan separuh hatinya. Aeris seolah oksigen bagi Chanyeol, tanpa wanita itu dia bisa mati.
Chanyeol menarik napas panjang. Harinya yang berwarna tiba-tiba saja berubah menjadi kelam. Chanyeol tidak tahu harus bagaimana lagi menjalani hidup. Beruntung ada Channie yang bisa membuatnya bertahan melalui hari-hari tanpa Aeris.
Chanyeol tidak pernah menyangka Aeris tega meninggalkan dirinya dan Channie tanpa mengucapkan salam perpisahan. Apalagi wanita itu pergi bersama Baekhyun. Apa Aeris tidak mencintainya lagi? Apa kebersamaan yang telah mereka lalui selama ini tidak ada artinya bagi Aeris?
Entahlah, Chanyeol tidak tahu. Dia sangat kecewa dengan Aeris.
Bayi mungil itu terus saja menangis. Susah payah Chanyeol berusaha membuat Channie berhenti menangis, tapi tangis bayi itu malah semakin pecah. Chanyeol tidak tahu harus berbuat apa agar Channie berhenti menangis.
"Tenanglah, Sayang." Chanyeol menimang Channie dalam gendongan. Dia merasa kasihan dengan Channie karena ditinggal pergi oleh Aeris begitu saja. Padahal bayi itu sangat membutuhkan kehadiran ibunya.
"Bisakah kamu membantuku menenangkan, Channie?" pinta Chanyeol pada Valerry yang sedang asyik bermain ponsel. Wanita itu mendapat banyak tawaran menjadi model setelah vakum dari melahirkan.
"Aku sedang sibuk, Sayang," jawab Valerry tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponselnya. Dia malas mengurus Channie karena sangat rewel.
Chanyeol mendesah panjang. Andai ada Aeris, gadis itu pasti bisa menenangkan Channie yang rewel seperti saat ini.
"Kamu haus? Ayah buatin susu, ya? Chanyeol menatap Channie sendu. Bayi itu sering rewel semenjak Aeris pergi. Sepertinya Channie merindukan kehadiran ibunya.
Chanyeol menuju dapur sambil menggendong Channie. Dia ingin membuat susu untuk bayi mungil itu.
"Tuan sedang apa?"
"Buat susu, Bik," jawab Chanyeol.
"Ini susu buat Non Channie, Tuan." Bik Imah mengeluarkan sebotol susu dari kulkas.
Chanyeol menatap botol itu ragu. Kapan Bik Imah membuat susu formula untuk Channie?
"Ini bukan susu formula, Tuan," kata Bik Imah menjawab keraguan di mata Chanyeol.
"Susu apa itu?"
"Ini ASI. Aeris sengaja memompa air susunya untuk Nona Channie sebelum pergi," jawab Bik Imah takut-takut.
Chanyeol tercengang. Dia tidak menyangka Aeris masih memedulikan Channie meskipun sudah pergi.
"Bik Imah tahu semuanya?"
Wanita paruh baya itu menunduk dalam. "Maaf, saya sudah tahu sejak lama jika Aeris istri kedua Tuan."
"Jangan pernah memberitahu mama tentang masalah ini," pinta Chanyeol tegas.
"Tidak akan, Tuan."
❄❄❄
Pagi-pagi sekali Aeris sudah ada di depan rumah Chanyeol. Lingkaran hitam tampak menghiasi kedua matanya. Aeris beberapa hari ini sulit tidur. Pikirannya tidak pernah bisa tenang sejak pergi meninggalkan rumah Chanyeol. Bagaimana keadaan Channie sekarang? Apa Chanyeol dan Valerry mengurusnya dengan baik? Aeris mengkhawatirkan bayinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife
FanfictionDewasa 21+ [Jangan lupa follow authornya] Aeris Mellody Arkhana, gadis yang akrab dipanggil Aeris itu sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan adiknya. Apa pun akan Aeris lakukan agar adiknya bisa sembuh. Termasuk menjadi istri kedua dari Par...