36. Paper Cuts

5.1K 499 128
                                    

'Waktu yang kita habiskan terpisah akan mengajarkan kita arti cinta yang sebenarnya'

~Aeris Mellody Arkhana~

Chanyeol menghentikan mobilnya tepat di pinggir jalan. Memandang lurus sebuah toko bunga yang berada di seberang jalan, Mellody Florist namanya. Hanya itu yang bisa Chanyeol lakukan untuk menutupi sedikit demi sedikit luka yang menganga dalam hatinya. Memandang belahan jiwanya dari jauh.

Dua bulan yang lalu Aeris keluar dari rumah sakit. Kondisi wanita itu jauh lebih baik sekarang. Namun, Aeris belum mengingat Chanyeol dan semua kenangan yang telah dia lalui bersama lelaki itu. Segala cara telah Chanyeol upayakan untuk mengembalikan ingatan Aeris, tapi sampai saat ini usahanya belum juga membuahkan hasil.

Aeris masih saja ketakutan bila bertemu Chanyeol. Entah dosa apa yang telah Chanyeol lakukan di masa lalu hingga Tuhan menghukumnya dengan cara seperti ini.

Chanyeol kembali menghela napas panjang. Sorot matanya memancarkan kerinduan yang amat dalam. Chanyeol sangat merindukan Aeris. Namun, dia tidak mempunyai cukup keberanian untuk bertemu dengan Aeris.

Seorang anak laki-laki berpakaian lusuh mengulurkan tangan Chanyeol. "Bagi uanganya, Om. Sudah dua hari saya belum makan."

Chanyeol tidak tega. Dia mengambil lima lembar uang seratus ribuan lantas memberikannya ke anak tersebut.

"Ini terlalu banyak, Om."

"Memangnya kenapa? Kamu tidak mau?"

"Ya mau lah," jawab anak bernama Sungjae cepat.

Chanyeol tidak menanggapi ucapan Sungjae, dia malah kembali memperhatikan Aeris. Wanita itu sedang melayani beberapa pembeli. Senyum ramah tidak pernah lepas dari bibir manisnya. Chanyeol tanpa sadar ikut tersenyum.

Sungjae mengikuti arah pandang Chanyeol. Anak itu heran melihat Chanyeol yang begitu memerhatikan Aeris.
"Kak Aeris memang cantik, baik hati lagi."

Chanyeol tergagap. "Kamu bicara apa?"

"Om sedang memperhatikan Kak Aeris, kan?"

"Kamu kenal Ae ... maksud Om, Kak Aeris?"

Sungjae mengangguk. "Tahu dong, Kak Aeris sering membagi-bagi makanan untukku dan anak-anak jalanan yang lain."

Chanyeol mengangguk lantas kembali memperhatikan Aeris.

"Kenapa Om melihat Kak Aeris terus?"

Chanyeol tersenyum mendengar pertanyaan Sungjae. Andai Sungjae tahu jika Aerislah yang menjadi alasan Chanyeol untuk bertahan hidup selama ini.

"Om bisa minta tolong?"

"Minta tolong apa?"

"Beli seikat bunga mawar putih, lalu berikan ke Kak Aeris." Chanyeol mengulurkan lima lembar uang seratus ribuan ke Sungjae.

Sungjae menatap uang pemberian Chanyeol bingung. "Kenapa Om ingin memberi bunga dari toko Kak Aeris sendiri?"

Chanyeol terkekeh mendengar pertanyaan polos Sungjae. "Sudah jangan banyak tanya."

Sungjae mengangguk, lantas pergi ke toko bunga Aeris. "Selamat pagi Kak Aeris."

"Selamat pagi juga, Sungjae. Sudah lama kakak tidak melihatmu, kamu sudah makan?"

Sungjae mengangguk.

"Kak Aeris tadi membuat biskuit, kamu mau?"

Sungje menggeleng.

Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang