'Aku dulu jijik padanya, tapi sekarang malah menginginkannya ...'
~Park Chanyeol~
Chanyeol merasa menjadi lelaki paling berengsek yang pernah Tuhan ciptakan setelah penyatuan mereka semalam. Selama ini dia menganggap Aeris wanita jalang. Namun, wanita itu berhasil membuktikan jika dia bukanlah jalang seperti yang Chanyeol pikirkan. Aeris ternyata bisa menjaga diri meskipun pernah bekerja di klub malam.
Jujur, Chanyeol merasa sangat beruntung karena menjadi lelaki pertama bagi Aeris. Ada sedikit rasa bahagia yang menjalar dalam dirinya. Dia semalam bahkan sangat menikmati dan menginginkan Aeris lagi.
Aeris terbangun, dia merasa ada sesuatu yang berat menindih perutnya. Aeris pun mengerjabkan kedua mata perlahan, mengerutkan kening saat melihat dada bidang seorang pria.
Mulut Aeris sontak menganga lebar. "Aa ... hmff..."
Chanyeol segera membekap mulut Aeris sebelum berteriak. "Kamu bisa diam tidak?" desisnya dengan wajah mengantuk.
Aeris meronta-ronta, berusaha melepaskan diri dari dekapan Chanyeol. Kaki jenjangnya menendang-nendang udara hingga selimutnya tersingkap, memperlihatkan pahanya yang mulus. Aeris kaget sekaligus bingung kenapa bisa tidur dalam satu ranjang bersama Chanyeol.
"Mmtfh ... mmhhff!" pinta Aeris agar Chanyeol melepas dekapannya karena dia kesulitan bernapas.
Chanyeol membuka mata, menatap Aeris dengan sayu. Aeris mematung karena Chanyeol terlihat sangat tampan dan menggemaskan ketika bangun tidur.
"Kamu mau mati, hah!" Suara Chanyeol terdengar serak khas orang bangun tidur.
Aeris menggeleng cepat. Dia tidak mau mati karena hutangnya masih banyak. Wanita itu siap mati jika hutangnya sudah lunas.
"Hmft ... hmft!" pinta Aeris lagi agar Chanyeol melepas dekapannya.
"Aku akan lepasin asal kamu jangan berteriak," ucap Chanyeol tegas.
Aeris mengangguk cepat. Chanyeol pun melepas dekapannya. Aeris segera menarik napas sebanyak mungkin untuk mengisi paru-parunya. Chanyeol memang gila. Bagaimana kalau dia mati?
Chanyeol melirik ke bawah, melihat paha Aeris yang mulus. Darah Chanye seketika berdesir. Sial! Miliknya bangun lagi.
"Tuan mau bunuh saya?" tanya Aeris ketus.
Chanyeol diam tidak menjawab karena sedang berusaha menahan gairah.
"Mamah...!" teriak Aeris panik ketika menyadari tidak ada sehelai benang pun yang melekat di tubuhnya. Aeris segera menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya.
Chanyeol langsung menutup kedua telinganya saat mendengar teriakan Aeris. Teriakan Aeris sangat nyaring. Beruntung jarak rumah di sini lumayan jauh.
"Ke-kenapa sa-saya bisa, emh ...?" Aeris tidak melanjutkan kata-katanya, merasa bingung karena dia tidak memakai baju dan Chanyeol sudah ada di sampingnya.
Chanyeol berdecak kesal, kedua pipinya bersemu merah. Aeris pura-pura lupa atau dia memang bodoh, sih?
Wajah Aeris berubah pucat saat melihat bercak darah di sprei. "Tuan memperkosa saya?" tanyanya polos.
Memperkosa? Kepala Chanyeol rasanya seperti dipukul palu godam yang sangat besar. "Dasar bodoh! Mana ada memperkosa istri sendiri?" decak Chanyeol kesal. Jari telunjuknya terulur mendorong kepala Aeris pelan.
Istri? Batin Chanyeol bertanya. Secara tidak langsung dia mengakui bahwa Aeris adalah istrinya.
"Berarti semalam kita memang melakukan ... emmh ... emmh." Wajah Aeris memerah. Dia bingung memilih kata yang tepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife
FanfictionDewasa 21+ [Jangan lupa follow authornya] Aeris Mellody Arkhana, gadis yang akrab dipanggil Aeris itu sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan adiknya. Apa pun akan Aeris lakukan agar adiknya bisa sembuh. Termasuk menjadi istri kedua dari Par...